Nuh (tokoh Al-Qur'an): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
revised |
reword |
||
Baris 2:
{{Infobox person
|honorific_prefix =
|name = Nuh
|honorific_suffix = alaihissalām (عليه السلام)
|image = Nuh (Noah)1.png
Baris 18:
|style =
|influences =
|influenced = [[Nabi Ibrahim]]
|predecessor =
|successor =
|opponents =
|spouse =
|partner =
|children = [[Sam]]<br/>[[Ham]]<br/>[[Yafet|Yafith]]<br/>Kan'an
|parents = [[Lamekh|Lamik]]
|relatives =
|module =
Baris 33:
}}
'''Nabi Nuh''' atau '''Nuh''' ({{lang-ar|نُوح}} ''{{transl|ar|ALA-LC|Nūḥ}}'') adalah
Nama Nuh disebut sebanyak [[Daftar makhluk dan benda yang disebut namanya dalam Al-Qur'an|43 kali dalam Al-Qur'an]] serta diabadikan sebagai nama
== Genealogi ==
Dalam periwayatan agama Islam, nabi Nuh
== Dakwah ==
Sebelum mendapat tugas
Kaum yang dihadapi nabi Nuh
Nabi Nuh sangat bertekun untuk mendakwahkan risalah Allah ke berbagai tempat di muka bumi. Baik siang dan malam, nabi Nuh berkeliling sambil berdakwah kepada agar kaumnya bersedia menuruti ajaran Allah yang disampaikan melalui dirinya. Tetapi kaum itu tidak menerima risalah-risalah tersebut, bahkan kaum itu menuduh nabi Nuh sebagai seorang pendusta.<ref>Surah Al-A'raf: 60</ref> Hal ini membuat sang nabi berupaya dengan cara sembunyi-sembunyi untuk mengajak banyak orang menuruti risalah Allah.<ref>Surah Nuh: 8-9</ref> Walaupun demikian, kaum Nuh justru menuduh ia merasa iri terhadap kemewahan dan kekayaan mereka sehingga nabi Nuh dianggap membutuhkan harta benda mereka; akan tetapi nabi Nuh menegaskan bahwa ia sama sekali tidak menghendaki uang mereka sebagai upah sebab upahnya berasal dari Allah.<ref>Surah Asy-Syu'ara: 109</ref> Kaum kafir itu tetap berkeras melakukan tindakan keji, meski ada nabi yang berdakwah di tengah-tengah mereka.<ref>Surah Al-Ankabut: 14</ref>
▲Kaum yang dihadapi nabi Nuh adalah salah satu generasi manusia yang sangat perkasa, diberi umur panjang, memiliki harta benda berlimpah serta perawakan yang jauh lebih kuat daripada generasi manusia pada zaman sekarang.<ref>Surah Al-Furqan: 18</ref> Kemakmuran generasi ini melampaui generasi-generasi sepeninggalnya oleh karena memperoleh kesenangan serta kenikmatan hidup yang berlebihan. Kekuatan, keperkasaan dan kekayaan berlimpah yang dimiliki menimbulkan sikap sombong dan sewenang-wenang untuk memandang diri sebagai yang terkuat, terbaik dan berkuasa kemudian berujung pada keengganan dan keangkuhan untuk mengakui Tuhan sebagai Yang Maha Kuasa maupun Yang lebih berwenang atas hidup mereka.<ref>Surah Al-Qasas: 78</ref> Allah menyebut kaum Nuh sebagai kaum paling biadab di muka bumi.<ref>Surah An-Najm: 52</ref>
== Penolakan kaum Nuh ==
Sekalipun telah menegaskan bahwa ia adalah orang yang diperintah oleh Allah, kaum Nuh mencari dalih
Risalah yang disampaikan nabi Nuh tidak lain
Nabi Nuh berjuang keras mengajak kaumnya bertobat serta beriman kepada Allah supaya Allah mengampuni dosa-dosa mereka, melimpahkan rahmat dan menghindarkan mereka menghadapi Malapetaka dahsyat.<ref>Surah Nuh: 10-13</ref> Namun orang-orang kafir tersebut mempertanyakan bahwa ajaran-ajaran yang disampaikan nabi Nuh tidak pernah ada dari leluhur mereka, sehingga mereka menuduh ajaran Nuh adalah sesat. Kaum Nuh menantangnya untuk seketika mendatangkan azab yang telah ia sebut-sebut; nabi Nuh menjawab bahwa Allah yang berhak menimpakan azab, bukan dirinya; sebab seorang nabi diperintah menyampaikan risalah beserta peringatan. Kegigihan nabi Nuh dalam berdakwah tidak berhenti meski telah didustakan berulang-ulang. Bahkan Nuh dituduh sebagai orang gila yang pergi kesana-kemari untuk mengajak orang lain turut menjadi gila.<ref>Surah Al-Qamar: 9</ref><ref>Surah Az-Zariyat: 52</ref> Kemudian kaumnya menyerukan ancaman rajam apabila ia tidak mau menghentikan dakwah tersebut. Nabi Nuh tidak lekas takut terhadap ancaman ini, dengan berbalik menantang mereka melaksanakan ancaman itu terhadap dirinya.<ref>Surah Yunus: 71</ref> Pada akhirnya kaumnya memutuskan berpaling terhadap nabi Nuh.<ref>Surah Yunus: 72</ref>
▲Sekalipun telah menegaskan bahwa ia adalah orang yang diperintah oleh Allah, kaum Nuh mencari dalih lain untuk menolak risalah Allah, yakni menuduh seluruh pengikutnya adalah orang-orang lemah, miskin dan bukan dari kalangan terpandang. Kaum Nuh yang berasal dari kalangan makmur dalam segi duniawi mengatakan bahwa tiada seorangpun yang mengikuti Nuh melainkan orang-orang lemah yang tak berwibawa sehingga lekas terbujuk. Nuh membela para pengikutnya dengan menyebut bahwa Allah tidak memandang kedudukan manusia sebab Allah yang menentukan karunia bagi yang Dia kehendaki dan Nuh tidak mengetahui mengapa para pengikutnya bukan berasal dari orang-orang kaya atau terhormat, sebab itu adalah rahasia (gaib) yang berada pada sisi Allah.<ref>Surah Hud: 31</ref> Oleh karena merasa tidak sederajat dalam hal kedudukan duniawi, kaum Nuh menuntut sang nabi mengusir orang-orang rendahan dari kalangan pengikutnya.<ref>Surah Hud: 30</ref> Hal ini pula ditolak oleh Nuh sebab orang-orang itu bersedia ikut kepadanya karena memiliki keimanan pada risalah yang berasal dari Allah, sedangkan mengusir orang-orang yang percaya kepada risalah Allah adalah tindakan berdosa yang bertentangan dengan kewajibannya sebagai nabi, yakni mengabarkan risalah dan mengajak siapapun supaya menerima ajaran Allah, bukan mengusir.
Berbagai penolakan
Nabi Nuh mengalami
{{quotation|Nuh berseru, "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku, dan telah menuruti orang-orang yang harta maupun anak-anaknya tidak menambah apapun melainkan kejahatan belaka, dan mereka melakukan tipu daya yang keterlaluan. dan mereka telah berpesan, "Jangan pernah sekalipun kamu meninggalkan (penyembahan) dewa-dewa kamu dan jangan pernah pula kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr." dan sesudahnya mereka telah menyesatkan banyak (manusia), dan janganlah Engkau tambahkan terhadap orang-orang yang lalim itu selain kesesatan. disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke Neraka, maka tiada penolong untuk mereka selain dari Allah."|{{quran-s|Nuh|71|21-25}}}}
▲Berbagai penolakan yang dihadapi pada generasi pembangkang ini membuat nabi Nuh memikirkan cara lain, yakni berdakwah kepada generasi penerus dari orang-orang yang telah sewenang-wenang menolak risalah Allah. Walaupun demikian, sebuah tindakan amat keji diperbuat oleh generasi di zamannya yakni mengadakan sumpah larangan menyembah selain terhadap dewa-dewa mereka yang diwariskan secara turun-temurun, dengan kata lain, kaum Nuh melarang keturunan mereka untuk menyembah Allah sampai selama-lamanya.<ref>Surah Nuh: 22-25</ref> Rencana jahat ini mengakibatkan dari generasi ke generasi di zaman Nuh menolak mengakui Allah dan mereka juga hidup sesuka hati tanpa aturan dari Allah. Keadaan ini mengecewakan Allah karena kehidupan di muka bumi telah rusak dan perilaku umat manusia menjadi tanpa kendali seperti hewan liar. Kesedihan yang sama dirasakan pula oleh nabi Nuh sebab hal ini menjadikan segala perjuangan dakwahnya selama ini berakhir sia-sia.
▲== Doa Nuh ==
▲Nabi Nuh mengalami putus asa berat menyaksikan [[Kafir|kekafiran]] dan sikap [[keras kepala]] kaumnya secara turun-temurun, sekalipun ia telah berusaha sekuat tenaga untuk membimbing mereka, Nabi Nuh meratapi nasib kaumnya dan ia mengadu kepada Allah:
Dalam kepedihan kalbu, nabi Nuh memohon Allah supaya tidak
▲Dalam kepedihan kalbu, nabi Nuh memohon Allah supaya tidak menyisakan seorang pun dari generasi biadab turun-temurun itu untuk hidup di muka bumi, melainkan melenyapkan seluruh orang kafir itu; oleh karena sekalipun diperingatkan maupun diberi ancaman tentang bencana, generasi tersebut akan seterusnya menjadi makhluk-makhluk yang rusak di bumi.<ref>Surah Nuh: 26-27</ref> Sehingga Allah Yang Maha Kuasa dapat menggantikan umat tak berkenan bagiNya dengan umat yang lebih baik.<ref>Surah An-Nisa: 133</ref><ref>Surah Al-An'am: 133</ref><ref>Surah Ibrahim: 19</ref><ref>Surah Fatir: 16</ref> Pengaduan ini dikabulkan oleh Allah.<ref>Surah Al-Anbiya: 76</ref><ref>Surah As-Saffat: 75</ref>
== Bahtera Nuh ==
Setelah
== Bencana banjir bah ==
Badai yang
Setelah air bah surut, Allah menempatkan bahtera Nuh berlabuh di bukit Judi,<ref>Surah Hud: 44</ref> kemudian nabi Nuh beserta seisi makhluk hidup penghuni bahtera diselamatkan supaya meneruskan keberlangsungan makhluk hidup di muka bumi.<ref>Surah Yusuf: 110</ref><ref>Surah Asy-Syuara: 119</ref> Allah juga memberkahi nabi Nuh beserta keturunan dari orang-orang yang menghuni bahtera tersebut.<ref>Surah Hud: 48-49</ref> Allah menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran untuk seluruh umat manusia,<ref>Surah Al-Ankabut: 15</ref> sebab umat manusia
Setelah kejadian banjir bah, Nuh masih hidup selama 300 tahun
== Referensi ==
|