Nuh (tokoh Al-Qur'an): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
revised
reword
Baris 2:
{{Infobox person
|honorific_prefix =
|name = Nuh ({{lang|ar|{{Nastaliq|نوح}}}})
|honorific_suffix = alaihissalām (عليه السلام)
|image = Nuh (Noah)1.png
Baris 18:
|style =
|influences =
|influenced = [[Nabi Ibrahim]]
|predecessor =
|successor = [[Sam]]<br/>Ham<br/>Yafith
|opponents =
|spouse =
|partner =
|children = [[Sam]]<br/>[[Ham]]<br/>[[Yafet|Yafith]]<br/>Kan'an
|parents = [[Lamekh|Lamik]]
|relatives =
|module =
Baris 33:
}}
 
'''Nabi Nuh''' atau '''Nuh''' ({{lang-ar|نُوح}} ''{{transl|ar|ALA-LC|Nūḥ}}'') adalah salah satuseorang [[nabi]] dan rasul yang diutus oleh Allah, dankepada salahumat satumanusia figursebelum terjadinya sebuah malapetaka dahsyat yang disebuthampir dalammemunahkan [[Al-Qur'an]]kehidupan di bumi. IaNuh dikenal sebagai pembuatpendiri danserta penghuni [[Bahtera Nuh|bahtera]] dalamsewaktu [[Air bah (Nuh)|kejadian banjir bah]] dahsyat yang pernah Allah timpakan dimelanda mukaseisi bumi. Nabi Nuh termasuk dalam golongan [[Ulul Azmi]].
 
Nama Nuh disebut sebanyak [[Daftar makhluk dan benda yang disebut namanya dalam Al-Qur'an|43 kali dalam Al-Qur'an]] serta diabadikan sebagai nama salah satusebuah [[Surah Nuh|Surahsurah]] dalam Al-Qur'an.
 
== Genealogi ==
Dalam periwayatan agama Islam, nabi Nuh adalahmerupakan nabi ketiga sesudah [[Adam]], dan [[Nabi Idris|Idris]]. Ia merupakantermasuk dalam generasi kesepuluh dari umat manusia atau keturunan kesembilan dari Adam melalui nabi [[Syits]]. AyahnyaBapak nabi Nuh bernama [[Lamekh|Lamik]] bin Mutawasylah bin [[Idris]] bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin AnusyiAinusyi bin Syits bin Adam.
 
== Dakwah ==
Sebelum mendapat tugas [[kerasulan]], nabi Nuh adalahmerupakan seorang yang tekun, gemar bersyukur,<ref>Surah Al-Isra: 59</ref> dan beriman kepada Allah SWT.<ref>Surah As-Saffat: 81</ref> MeskipunSementara demikianitu, kedudukansebagian nabibesar Nuhumat dianggapmanusia tidakdi lebihzamannya bagi kebanyakanmerupakan orang-orang kafir yang hidupmenganggap padakedudukan zamannya,<ref>Surahsang Hud:nabi 27</ref> oleh karena mereka memilikitidak lebih banyakterhormat hartadibanding bendadiri danmereka. anak,Kaum sehinggakafir orang-orang kafirtersebut tidak mau memandang diri nabi Nuh sebagai sosok terhormatnabi ataupunoleh sosoksebab nabi.mereka mempunyai lebih banyak harta maupun anak-anak,<ref>Surah Hud: 27</ref> Menghadapi tantangan semacam ini, nabi Nuh tetap tekunbertekun menyampaikan risalah kepada kaumnyaAllah supaya merekakaumnya beriman kepada Allah serta merekasupaya kaumnya meninggalkan penyembahan dewa-dewa, jugaselain itu nabi Nuh iamemperingatkan menegaskanadanya ancaman dari Allah bahwa akan ada malapetaka hebatdahsyat apabila kaumnyakaum tersebut tidak mau meninggalkan kebiasaan keji yang diwarisi dari kaumpara leluhur.<ref>Surah Al-A'raf: 59</ref><ref>Surah Hud: 26</ref>
 
Kaum yang dihadapi nabi Nuh adalahmerupakan salah satu generasi manusia yang sangat perkasa, diberi umur panjang, memilikiserta hartadilimpahi bendakemakmuran berlimpahjuga sertadianugerahi perawakan tubuh yang jauh lebih kuatperkasa daripada generasi manusia pada zaman sekarang.<ref>Surah Al-Furqan: 18</ref> Kemakmuran generasiduniawi inidi melampaui generasi-generasi sepeninggalnyanabi olehNuh karenamenimbulkan sikap memperoleh kesenanganangkuh serta kenikmatan hidup yang berlebihan. Kekuatan, keperkasaan dan kekayaan berlimpah yang dimiliki menimbulkan sikap sombong dan sewenang-wenang untuk memandang diri sebagai yanggolongan terkuat, terbaik dan berkuasa,<ref>Surah Hud: 116</ref> yang kemudian berujung pada keengganan danserta keangkuhankecongkakan untuk mengakui Tuhan sebagai Yang Maha Kuasa maupun Yang lebih berwenang atas hidup mereka.<ref>Surah Al-Qasas: 78</ref> Allah menyebut kaum Nuh sebagai kaum paling biadabrusak di muka bumi.<ref>Surah An-Najm: 52</ref>
Nabi Nuh amat tekun dalam memperkenalkan ajaran Allah. Baik siang dan malam, nabi Nuh berkeliling sambil berdakwah agar kaumnya bersedia menuruti risalah Allah yang disampaikan melalui dirinya akan tetapi mereka justru tidak mempedulikan risalah tersebut. Kegagalan dalam berdakwah di muka umum, tidak membuat dirinya menyerah, nabi Nuh berupaya dengan cara sembunyi-sembunyi atau secara tidak langsung untuk mengajar banyak orang tentang ajaran Allah.<ref>Surah Nuh: 8-9</ref>
 
Nabi Nuh sangat bertekun untuk mendakwahkan risalah Allah ke berbagai tempat di muka bumi. Baik siang dan malam, nabi Nuh berkeliling sambil berdakwah kepada agar kaumnya bersedia menuruti ajaran Allah yang disampaikan melalui dirinya. Tetapi kaum itu tidak menerima risalah-risalah tersebut, bahkan kaum itu menuduh nabi Nuh sebagai seorang pendusta.<ref>Surah Al-A'raf: 60</ref> Hal ini membuat sang nabi berupaya dengan cara sembunyi-sembunyi untuk mengajak banyak orang menuruti risalah Allah.<ref>Surah Nuh: 8-9</ref> Walaupun demikian, kaum Nuh justru menuduh ia merasa iri terhadap kemewahan dan kekayaan mereka sehingga nabi Nuh dianggap membutuhkan harta benda mereka; akan tetapi nabi Nuh menegaskan bahwa ia sama sekali tidak menghendaki uang mereka sebagai upah sebab upahnya berasal dari Allah.<ref>Surah Asy-Syu'ara: 109</ref> Kaum kafir itu tetap berkeras melakukan tindakan keji, meski ada nabi yang berdakwah di tengah-tengah mereka.<ref>Surah Al-Ankabut: 14</ref>
Kaum yang dihadapi nabi Nuh adalah salah satu generasi manusia yang sangat perkasa, diberi umur panjang, memiliki harta benda berlimpah serta perawakan yang jauh lebih kuat daripada generasi manusia pada zaman sekarang.<ref>Surah Al-Furqan: 18</ref> Kemakmuran generasi ini melampaui generasi-generasi sepeninggalnya oleh karena memperoleh kesenangan serta kenikmatan hidup yang berlebihan. Kekuatan, keperkasaan dan kekayaan berlimpah yang dimiliki menimbulkan sikap sombong dan sewenang-wenang untuk memandang diri sebagai yang terkuat, terbaik dan berkuasa kemudian berujung pada keengganan dan keangkuhan untuk mengakui Tuhan sebagai Yang Maha Kuasa maupun Yang lebih berwenang atas hidup mereka.<ref>Surah Al-Qasas: 78</ref> Allah menyebut kaum Nuh sebagai kaum paling biadab di muka bumi.<ref>Surah An-Najm: 52</ref>
 
Akan tetapi kaumnya menuduh nabi Nuh sebagai pendusta.<ref>Surah Al-A'raf: 60</ref> Kaum Nuh, yang memiliki kelimpahan harta dibanding sang nabi, menuduhnya iri terhadap kemewahan dan kekayaan mereka sehingga memandang nabi Nuh membutuhkan harta mereka, Namun, nabi Nuh menegaskan bahwa ia sama sekali tidak menghendaki uang mereka sebagai upah, sebab upahnya berasal dari Allah.<ref>Surah Asy-Syu'ara: 109</ref> Kaum ini terus melakukan tindakan keji sekalipun ada nabi yang menyampaikan ajaran Allah berulang-ulang.<ref>Surah Al-Ankabut: 14</ref>
 
== Penolakan kaum Nuh ==
KetekunanPerjuangan Nuh dalam menyampaikan risalah Allah-risalah tidak diterimadisambut oleh kaumnya, sebabakibat merekakaum itu hanya memandangmemperhitungkan derajat nabi, namun tidak sedikitpun mau mendengar atau memperhatikan risalah-risalahnya. MerekaKaum itu menilai nabi Nuh sebagai orangseorang yang menyimpang dariterhadap [[tradisi]] leluhur sehingga mereka menyebut ia sebagai orang sesat. HalNabi iniNuh dibantahmembantah hal ini dengan pernyataan bahwa Allah yang telah mengutus ia adalahsebagai seorang [[rasul]] yangsupaya menyampaikan amanat-amanat dari AllahamanatNya sebagai nasehatnasihat-nasihat bagiuntuk mereka, danbahwa ianabi Nuh mengetahui tentang ajaran Allah yang tidak diketahui oleh kaumnya.<ref>Surah Al-A'raf: 61-62</ref><ref>Surah Hud:25</ref> Akan tetapi, kaum Nuh merasa ragu dan heran bahwa ada seorang pemberi peringatan tentang ajaran Allah dari kalangan mereka sendiri,<ref>Surah Al-A'raf:63</ref> oleh sebab mereka telah menganggap sosok nabi Nuh setara dengan manusia biasa.<ref>Surah Hud: 27</ref> Kaum itu mempertanyakan pula mengapakah bukan sesosok malaikat, melainkan seorang manusia yang Allah utus kepada umat manusia;<ref>Surah Al-Mu'minun: 24</ref> orang-orang kafir menganggap nabi Nuh hanya sebagai orang biasa yang hendak menduduki kedudukan paling dihormati dalam masyarakat,<ref>Surah Al-Mu'minun: 24</ref> lalu mereka enggan mengakui kenabiannya bahkan menuduh Nuh membuat-buat risalahnya. Sewaktu mendengar tuduhan bahwa ajarannya adalah hasil karangan,<ref>Surah Hud: 35</ref> Nuh menyatakan apabila ia yang mengarang sendiri risalah-risalah tersebut; tentulah ia akan membiarkan kaumnya berbuat sesuka hati dan ia takkan berupaya keras sampai siang dan malam untuk mengajak mereka ke Jalan yang dikehendaki Allah.<ref>Surah Nuh: 5</ref>
 
Sekalipun telah menegaskan bahwa ia adalah orang yang diperintah oleh Allah, kaum Nuh mencari dalih lain untuk menolakmenentang risalah-risalah Allahtersebut. Kaum itu menilai para pengikut nabi Nuh merupakan orang-orang bodoh yang didoktrin oleh ajakan Nuh, yakniserta menuduh seluruhpara pengikutnyapengikut adalahsang nabi merupakan orang-orang lemah, miskin dan bukan dari kalangan terpandang. Kaumdi Nuhkaumnya. yangGolongan berasalkaya dariraya kalangandi makmurkaum dalamNuh segi duniawi mengatakanmenuduh bahwa tiada seorangpun yang mengikuti ajaran Nuh melainkanselain orang-orang lemah yang tak berwibawa sehinggayang lekas terbujuk. Nabi Nuh membela para pengikutnya dengan menyebutmenyatakan bahwa Allah tidak memandang kedudukan manusia, sebab Allah sendiri yang menentukan kadar karunia bagiuntuk yangseluruh Diamanusia. kehendaki danNabi Nuh tidak mengetahui mengapa para pengikutnya bukan berasal dari orang-orangkalangan kaya atauataupun kalangan terhormat, sebab ituhal ini adalahmerupakan rahasiaperkara (gaib)ghaib yang berada pada sisi Allah.<ref>Surah Hud: 31</ref> Oleh karena merasa tidak sederajat dalam hal kedudukan duniawi, kaum Nuh menuntut sang nabi supaya mengusir orang-orang rendahan dari kalangan pengikutnya.<ref>Surah Hud: 30</ref> Hal ini pula ditolak oleh Nuh sebab orang-orang itutersebut bersedia ikut kepadanyakepada dirinya karena memiliki keimanan padakepada risalahajaran yang berasal dari Allah, sedangkan tindakan mengusir orang-orang yang percayaberiman kepada risalah Allah adalahmerupakan tindakan berdosa yang bertentangan dengan kewajibannyakewajiban sebagaiseorang nabi, yakni mengabarkan risalah danserta mengajak siapapun supaya menerima ajaranseruan Allah, bukan mengusir.
Mendengar pernyataan ini, kaum Nuh merasa ragu dan heran bahwa ada seorang pemberi peringatan tentang pesan Allah di tengah-tengah mereka sendiri.<ref>Surah Al-A'raf:63</ref> Semenjak mereka memandang rendah sosok nabi dan menyamakannya seperti manusia biasa,<ref>Surah Hud: 27</ref> maka mereka memandang para pengikut nabi Nuh adalah orang-orang bodoh yang didoktrin oleh ajakan Nuh, dengan kata lain kaum Nuh tidak mengakui bahwa ia mengajarkan risalah ataupun ajaran Allah. Mendengar tuduhan bahwa ajarannya adalah hasil karangan,<ref>Surah Hud: 35</ref> Nuh menyatakan jika ia yang mengarangnya sendiri tentulah ia akan membiarkan mereka berbuat sesuka hati dan ia takkan mau berupaya keras sampai siang dan malam mengajak mereka ke Jalan yang dikehendaki Allah.<ref>Surah Nuh: 5</ref>
 
Risalah yang disampaikan nabi Nuh tidak lain adalahmerupakan kehendakKehendak Allah dansebagai bukti rahmat Allah, Yang Maha Pengasih untuk ciptaanNyaumat manusia; supaya umat manusia tidak ditimpa bencana,Malapetaka melainkan diselamatkan apabila bersedia untuk berserah diri kepada kehendak dan keinginanKehendak Allah, sehingga Allah yang dapat melindungi segala yang adaberserah dalam kekuasaanNyakuasa KehendakNya. Sebaliknya, jika manusia itutersebut mengabaikan, meremehkan, menolak bahkan sewenang-wenang melawan Kehendak Allah,; maka Allah Yang Maha Kuasa berhak membuangmenyingkirkan danataupun melenyapkan makhluk yang tidak pantas hidup di [[langit]] danmaupun bumiNya,[[bumi]]Nya. sebagaimanaSikap penolakan kaum Nuh serupa keadaan [[Iblis]] yang diusir dari surga karenaakibat Iblis secara terang-terangan berani melawan kehendakKehendak Allah untuksewaktu Iblis diperintah bersujud kepadaterhadap Adam.<ref>Surah Al-A'raf: 11-19</ref>
 
Nabi Nuh berjuang keras mengajak kaumnya bertobat serta beriman kepada Allah supaya Allah mengampuni dosa-dosa mereka, melimpahkan rahmat dan menghindarkan mereka menghadapi Malapetaka dahsyat.<ref>Surah Nuh: 10-13</ref> Namun orang-orang kafir tersebut mempertanyakan bahwa ajaran-ajaran yang disampaikan nabi Nuh tidak pernah ada dari leluhur mereka, sehingga mereka menuduh ajaran Nuh adalah sesat. Kaum Nuh menantangnya untuk seketika mendatangkan azab yang telah ia sebut-sebut; nabi Nuh menjawab bahwa Allah yang berhak menimpakan azab, bukan dirinya; sebab seorang nabi diperintah menyampaikan risalah beserta peringatan. Kegigihan nabi Nuh dalam berdakwah tidak berhenti meski telah didustakan berulang-ulang. Bahkan Nuh dituduh sebagai orang gila yang pergi kesana-kemari untuk mengajak orang lain turut menjadi gila.<ref>Surah Al-Qamar: 9</ref><ref>Surah Az-Zariyat: 52</ref> Kemudian kaumnya menyerukan ancaman rajam apabila ia tidak mau menghentikan dakwah tersebut. Nabi Nuh tidak lekas takut terhadap ancaman ini, dengan berbalik menantang mereka melaksanakan ancaman itu terhadap dirinya.<ref>Surah Yunus: 71</ref> Pada akhirnya kaumnya memutuskan berpaling terhadap nabi Nuh.<ref>Surah Yunus: 72</ref>
Sekalipun telah menegaskan bahwa ia adalah orang yang diperintah oleh Allah, kaum Nuh mencari dalih lain untuk menolak risalah Allah, yakni menuduh seluruh pengikutnya adalah orang-orang lemah, miskin dan bukan dari kalangan terpandang. Kaum Nuh yang berasal dari kalangan makmur dalam segi duniawi mengatakan bahwa tiada seorangpun yang mengikuti Nuh melainkan orang-orang lemah yang tak berwibawa sehingga lekas terbujuk. Nuh membela para pengikutnya dengan menyebut bahwa Allah tidak memandang kedudukan manusia sebab Allah yang menentukan karunia bagi yang Dia kehendaki dan Nuh tidak mengetahui mengapa para pengikutnya bukan berasal dari orang-orang kaya atau terhormat, sebab itu adalah rahasia (gaib) yang berada pada sisi Allah.<ref>Surah Hud: 31</ref> Oleh karena merasa tidak sederajat dalam hal kedudukan duniawi, kaum Nuh menuntut sang nabi mengusir orang-orang rendahan dari kalangan pengikutnya.<ref>Surah Hud: 30</ref> Hal ini pula ditolak oleh Nuh sebab orang-orang itu bersedia ikut kepadanya karena memiliki keimanan pada risalah yang berasal dari Allah, sedangkan mengusir orang-orang yang percaya kepada risalah Allah adalah tindakan berdosa yang bertentangan dengan kewajibannya sebagai nabi, yakni mengabarkan risalah dan mengajak siapapun supaya menerima ajaran Allah, bukan mengusir.
 
KaumSelama Nuhbertahun-tahun tetapberdakwah berkerasdi danberbagai menilaitempat untuk mengabarkan berbagai risalah, nabi Nuh hanyamendapati sebagian besar umat manusia pada zaman itu merupakan orang-orang biasayang inginberkeras mendudukidiri kedudukandalam palingkekafiran. dihormatiMereka diberusaha masyarakatlari menghindar walaupun Nuh tetap mengejar sambil menyampaikan berbagai risalah,<ref>Surah Altatkala orang-Mu'minun:orang 24</ref>itu telah mengingkar dan muak, mereka mempertanyakanmenutup mengapakedua seorangtelinga manusia,dengan bukanujung sesosokjari malaikat,agar yangtidak diutusmendengar olehajakan AllahNuh.<ref>Surah Al-Mu'minunNuh: 246-7</ref> TerlebihOrang-orang merekakafir menyatakantersebut hallebih semacammemilih inimempercayai tidakajaran pernahdari adakalangan dariterpandang leluhurmenurut mereka, sehinggadaripada menuduhmempercayai ajaranrisalah NuhAllah adalahmelalui sesatseorang nabi.<ref>Surah Hal-halNuh: 21</ref> Berbagai penentangan ini membuktikan keangkuhan serta keengganan kaum Nuh untuk merendah diri serta menerima pengajaran Allah; akibat merekakaum membelaitu berlaku angkuh dan menyombongkanbersikap meninggikan diri supaya tidak disebut sederajat dengan orang-orang rendahan di mata mereka ataupun supaya tidak menjadi bawahan Nuh, seorang yang tidak lebih terhormat bagimenurut dirikaum mereka sendiriitu. Secara tak sadarNamun kaum Nuh secara tak sadar telah melawan kehendakKehendak Allah, kaum itu juga tidak menghargai kedudukan Allah yang mengirimkan risalah melalui Nuh, bahkan kaum itu secara berani melecehkanmerendahkan hambaNya.kedudukan Padahamba akhirnyaAllah penentanganyakni ininabi Nuh, yang pada akhirnya membuktikan bahwa kaum Nuh menolak diselamatkan oleh Allah. Penentangan ini serupa dengan Iblis yangsewaktu menolak kehendak Allah supaya bersujud terhadap Adam, dengan alasan bahwa Adam lebih rendah kedudukannya menurut Iblis.<ref>Surah Shaad: 71-85</ref>
 
Berbagai penolakan yangkaum dihadapikafir padayang generasisewenang-wenang pembangkangmenentang inirisalahnya membuat nabi Nuh memikirkan cara lain, yakni berdakwah kepada generasi penerus dari orang-orangkaum yangkafir telah sewenang-wenang menolak risalah Allahtersebut. Walaupun demikian, sebuahterdapat tindakan amat keji diperbuat oleh generasi dipada zamannya yakni mengadakan sumpah larangan menyembah selainkepada terhadapselain dewa-dewa mereka; larangan ini yang diwariskan secara turun-temurun, dengan kata lain,sehingga kaum Nuh melarang seluruh keturunan mereka untuk menyembah Allah sampai selama-lamanya.<ref>Surah Nuh: 22-25</ref> RencanaTindakan jahatkeji ini mengakibatkan dari generasi ke generasi dipada zaman Nuh menolak mengakui Allah, danyang merekaberakibat jugabanyak generasi hidup sesuka hati di muka bumi tanpa aturan dari Allah. Keadaan ini mengecewakan Allah, karenasebab kehidupan di muka bumi telah rusak dan perilaku umat manusia menjadi tanpa kendali seperti hewan liar. Kesedihan yang samajuga dirasakan pula oleh nabi Nuh, sebab hal ini menjadikan segala perjuangan dakwahnya selama ini seakan berakhir sia-sia.
Kaum Nuh menantangnya untuk seketika mendatangkan azab yang telah ia sebut-sebut, nabi Nuh menjawab bahwa Allah yang berhak menimpakan azab bukan dirinya yang hanya diperintah menyampaikan peringatan. Mereka pun menganggap aneh jawaban ini dengan menyatakan Nuh memiliki kelainan. Dengan berbagai cara, nabi Nuh berjuang keras mengajak kaumnya bertobat dan percaya kepada Allah supaya Allah mengampuni dosa-dosa, melimpahkan rahmat dan menghindarkan mereka dari malapetaka dahsyat.<ref>Surah Nuh: 10-13</ref>
 
== DoaPengaduan Nuh ==
Kegigihan nabi Nuh dalam berdakwah tidak berhenti meski ditolak berulang-ulang oleh kaumnya. Bahkan Nuh dituduh sebagai orang gila yang pergi kesana-kemari untuk mengajak orang lain turut menjadi gila. Kemudian kaumnya menyerukan ancaman rajam apabila ia tidak mau menghentikan dakwahnya. Nabi Nuh tidak lekas takut terhadap ancaman ini, bahkan berbalik menantang mereka melaksanakan ancaman itu terhadap dirinya.<ref>Surah Yunus: 71</ref> Pada akhirnya mereka mencap nabi sebagai "orang gila yang sudah diberi ancaman" dan kaumnya memutuskan berpaling dari nabi Nuh.<ref>Surah Yunus: 72</ref>
Nabi Nuh mengalami putusduka asacita beratmendalam menyaksikanterhadap [[Kafir|kekafiran]] danmaupun sikap [[keras kepala]] kaumnya secarayang berlangsung turun-temurun, sekalipunmeskipun ia telah berusaha sekuat tenaga selama bertahun-tahun untuk membimbing mereka,kaum itu supaya bertobat dan berserah diri kepada Allah. Nabi Nuh meratapi nasib kaumnya dankemudian ia mengadu kepada Allah:
 
Selama bertahun-tahun berkeliling di segala tempat untuk mengabarkan risalah-risalah Allah, nabi Nuh mendapati kebanyakan manusia di bumi adalah orang-orang kafir dan keberadaannya hanya didustakan dan dihinakan. mereka berusaha lari menghindar walaupun Nuh tetap mengejar sambil menyampaikan risalah, lalu mereka yang telah ingkar dan muak, menutup kedua telinga mereka dengan ujung jari agar tidak mendengar ajakan Nuh.<ref>Surah Nuh: 6-7</ref> Mereka lebih memilih mempercayai ajaran dari kalangan terpandang di mata mereka daripada risalah Allah melalui seorang nabi.<ref>Surah Nuh: 21</ref>
{{quotation|Nuh berseru, "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku, dan telah menuruti orang-orang yang harta maupun anak-anaknya tidak menambah apapun melainkan kejahatan belaka, dan mereka melakukan tipu daya yang keterlaluan. dan mereka telah berpesan, "Jangan pernah sekalipun kamu meninggalkan (penyembahan) dewa-dewa kamu dan jangan pernah pula kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr." dan sesudahnya mereka telah menyesatkan banyak (manusia), dan janganlah Engkau tambahkan terhadap orang-orang yang lalim itu selain kesesatan. disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke Neraka, maka tiada penolong untuk mereka selain dari Allah."|{{quran-s|Nuh|71|21-25}}}}
 
Berbagai penolakan yang dihadapi pada generasi pembangkang ini membuat nabi Nuh memikirkan cara lain, yakni berdakwah kepada generasi penerus dari orang-orang yang telah sewenang-wenang menolak risalah Allah. Walaupun demikian, sebuah tindakan amat keji diperbuat oleh generasi di zamannya yakni mengadakan sumpah larangan menyembah selain terhadap dewa-dewa mereka yang diwariskan secara turun-temurun, dengan kata lain, kaum Nuh melarang keturunan mereka untuk menyembah Allah sampai selama-lamanya.<ref>Surah Nuh: 22-25</ref> Rencana jahat ini mengakibatkan dari generasi ke generasi di zaman Nuh menolak mengakui Allah dan mereka juga hidup sesuka hati tanpa aturan dari Allah. Keadaan ini mengecewakan Allah karena kehidupan di muka bumi telah rusak dan perilaku umat manusia menjadi tanpa kendali seperti hewan liar. Kesedihan yang sama dirasakan pula oleh nabi Nuh sebab hal ini menjadikan segala perjuangan dakwahnya selama ini berakhir sia-sia.
 
== Doa Nuh ==
Nabi Nuh mengalami putus asa berat menyaksikan [[Kafir|kekafiran]] dan sikap [[keras kepala]] kaumnya secara turun-temurun, sekalipun ia telah berusaha sekuat tenaga untuk membimbing mereka, Nabi Nuh meratapi nasib kaumnya dan ia mengadu kepada Allah:
:Nuh berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku, dan telah menuruti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kejahatan belaka,
:dan melakukan tipu daya yang keterlaluan."
:dan mereka telah berpesan, "Jangan pernah sekali pun kamu meninggalkan (penyembahan) dewa-dewa kamu dan jangan pernah pula kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr."
:dan sesudahnya mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang lalim itu selain kesesatan."
:disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke Neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah. — ''Surah Nuh'': 21-25
Dalam kepedihan kalbu, nabi Nuh memohon Allah supaya tidak menyisakanmeluputkan seorang pun dari generasi biadab turun-temurungenerasi kafir itu untukbertahan hidup di muka bumi, melainkan melenyapkan seluruh orang kafir itu; olehsebab karenaorang-orang sekalipunkafir diperingatkanitu maupuntelah diberiberani ancamanmenantang tentangazab bencana,Ilahi yang diancamkan kepada mereka.<ref>Surah Hud: 32</ref> bahkan generasi-generasi tersebut akan seterusnya menjadi makhluk-makhluk yang rusak di muka bumi.;<ref>Surah Nuh: 26-27</ref> Sehinggasehingga Allah Yang Maha Kuasa dapat menggantikanmengganti umat tak berkenan bagiNya dengan umat yang lebih baik.<ref>Surah An-Nisa: 133</ref><ref>Surah Al-An'am: 133</ref><ref>Surah Ibrahim: 19</ref><ref>Surah Fatir: 16</ref><ref>Surah Al-Mu'minun: 28-31</ref> Pengaduan ini dikabulkan oleh Allah.<ref>Surah Al-Anbiya: 76</ref><ref>Surah As-Saffat: 75</ref><ref>Surah Hud: 38</ref>
Dalam kepedihan kalbu, nabi Nuh memohon Allah supaya tidak menyisakan seorang pun dari generasi biadab turun-temurun itu untuk hidup di muka bumi, melainkan melenyapkan seluruh orang kafir itu; oleh karena sekalipun diperingatkan maupun diberi ancaman tentang bencana, generasi tersebut akan seterusnya menjadi makhluk-makhluk yang rusak di bumi.<ref>Surah Nuh: 26-27</ref> Sehingga Allah Yang Maha Kuasa dapat menggantikan umat tak berkenan bagiNya dengan umat yang lebih baik.<ref>Surah An-Nisa: 133</ref><ref>Surah Al-An'am: 133</ref><ref>Surah Ibrahim: 19</ref><ref>Surah Fatir: 16</ref> Pengaduan ini dikabulkan oleh Allah.<ref>Surah Al-Anbiya: 76</ref><ref>Surah As-Saffat: 75</ref>
 
== Bahtera Nuh ==
NuhAllah mendirikanmemerintahkan bahteranabi sesuaiNuh yangmendirikan diperintahkansebuah oleh Allah,bahtera sebagai tempat perlindungan darimenghadapi air bah yang akan menenggelamkan seisi [[bumi]] danserta melenyapkan segala makhluk yangdi adamuka bumi. Nabi Nuh juga diperintahkan supaya berhenti meratapi tingkahperilaku lakukeji kaumnya.<ref>Surah Hud: 37</ref> Ketika iaNabi Nuh bersama para pengikutnya sedang mendirikan bahtera, banyak orang dari pemimpin kaumnya yang menertawakan dan mencela,: "dahuluDahulu ia mengaku sebagai seorang nabi, sekarang ia hanya seorang tukang kayu yang sinting" Mendengar hal ini,maka nabi Nuh menjawab, "Jika sekarang kalian menghinamencela kami, kelak kami akan membalas hinaancelaan kalian itu sebagaimana sekarang kalian mencela."<ref>Surah Hud: 38</ref>
 
Setelah Bahterabahtera selesai dibangun, Allah memerintahkan nabi Nuh menempatkan berbagai jenis hewan secara berpasang-pasang dike dalam bahtera agartersebut supaya menyelamatkan keberlangsungan hewan-hewan tersebut.<ref>Surah Hud:di 40</ref>muka bumi. Selain itu, Allah juga memerintahkan segalaseluruh penghuni bahtera supaya berdoa dan memuja-muji seraya berdoa kepada Allah selama diberada dalam bahtera tersebut.<ref>Surah Al-Mu'minun: 28-30</ref><ref>Surah Hud: 41</ref> Orang-orang yang turut dalam bahtera, hanyahanyalah Nuh dan para pengikutnya yang berjumlah sedikit,<ref>Surah Hud: 40</ref> namun darimereka merekalahinilah para leluhur ras manusia sebagai [[golongan pewaris]] kuasa di muka bumi,<ref>Surah dariYunus: garis keturunan Syits bin Adam,73</ref> yang kemudian menjadi berbangsa-bangsa di muka bumi.<ref>Surah As-Saffat: 77</ref>
 
== Bencana banjir bah ==
Badai yang teramatsangat lebat selama berhari-hari dandisertai luapan air dari dalam tanah menjadikanselama berhari-hari menyebabkan permukaan bumi perlahan-lahan hilang tersapu air dan melenyapkan segala makhluk hidup terkecuali para penghuni dalam bahtera Nuh. Air bah bahkan menutupi segalaseluruh permukaan bumi; baik bukit maupun [[pegunungan]] tidak luput tenggelam dariterhadap terjangan ombak yang menjulang tinggi. Ketika air hampir menenggelamkan seluruh permukaan bumi, Nuh mendapati salah satu putranya, Kan'an, sedang mencari perlindungan terhadap air bah dengan berlindung ke sebuah puncak gunung. Kan'an sejak semula tidak percaya terhadap ajaran sang ayah, dan Kan'an justru memilih ikut dengan generasi-generasi pembangkang yang dibinasakan. Didasari rasa sayang terhadap sang anak, Nuh memanggil-manggil anak itu supaya masuk kedalam bahtera, namun anak itu justru berlari menghindar lalu anak itu turut ditumpas bersama kaum kafir tersebut.<ref>Surah Hud: 42-43</ref> Nabi Nuh hendak meminta pengampunan untuk anaknya, namun Allah menegur supaya nabi tidak melakukan hal ini.<ref>Surah Hud: 45-47</ref>
 
Ketika air hampir menenggelamkan seluruh bumi, Nuh mendapati salah satu putranya, Kan'an, mencari perlindungan dari air bah dengan berlindung ke sebuah puncak gunung. Kan'an sejak semula tidak percaya terhadap ajaran sang ayah dan memilih ikut dengan generasi pembangkang yang dibinasakan. Didasari rasa sayang terhadap sang anak, Nuh memanggil-manggil anak itu supaya masuk kedalam bahtera, namun ia justru berlari meninggalkan ayahnya dan anak itu turut ditumpas bersama generasi yang keji.<ref>Surah Hud: 42-47</ref>
 
Setelah air bah surut, Allah menempatkan bahtera Nuh berlabuh di bukit Judi,<ref>Surah Hud: 44</ref> kemudian nabi Nuh beserta seisi makhluk hidup penghuni bahtera diselamatkan supaya meneruskan keberlangsungan makhluk hidup di muka bumi.<ref>Surah Yusuf: 110</ref><ref>Surah Asy-Syuara: 119</ref> Allah juga memberkahi nabi Nuh beserta keturunan dari orang-orang yang menghuni bahtera tersebut.<ref>Surah Hud: 48-49</ref> Allah menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran untuk seluruh umat manusia,<ref>Surah Al-Ankabut: 15</ref> sebab umat manusia pun mengalami hal yang serupa, sebagian besar manusia memandang dirinyadiri mereka dan agamanyaagama mereka sendiri sebagai kebenaran sejati, sehingga sulit menerima cara pandang dan kebenaran menurut Allah; sehinggamaka sebagian besar manusia akan berada dalam kesesatan kemudian tenggelam didalam [[neraka]], dansementara itu hanya orang-orang tertentu yang sanggup memandang sebagaimana cara pandang Allah sehingga mengorbankan pandangan dan dirinyadiri sendiri supaya berkenan bagiuntuk Allah dan layak sebagai penghuni [[surga]].<ref>Surah Al-An'am: 116</ref><ref>Surah Al-A'raf: 179</ref><ref>Surah Yasin: 41-46</ref>
 
Setelah kejadian banjir bah, Nuh masih hidup selama 300 tahun, iabahkan masih sempat mendidik nabi [[Ibrahim]] yang berguru padanya, dan iaserta mewariskan ajaranrisalah Allah kepadanya.<ref>Surah As-Saffat: 79-83</ref>
 
== Referensi ==