Eka Darmaputera: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 2 suntingan oleh 111.94.215.121 (bicara).
Membalikkan revisi 11624928 oleh Rachmat04 (bicara)
Baris 1:
{{noref}}
{{kegunaanlain|Dharma}}
[[Berkas:eka_darmaputeraFranz Schubert by Wilhelm August Rieder 1875.jpg|150px250px|right|thumb|EkaMohammad DarmaputeraYusuf]]
 
'''EkaMohammad DarmaputeraYusuf''' ({{lahirmati|[[Mertoyudan,Kota MagelangSemarang|Mertoyudan]], [[MagelangSemarang]], [[Jawa tengah]]|1630|118|19421939|[[JakartaKota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]]|2925|62|20052016}}) adalah seorang [[pendetakomponis]] dan [[teologpianis]] berkebangsaan [[Indonesia]] yang banyak menulis sehingga karya-karya dan pikirannya seringkali muncul dalam berbagai [[surat kabar]] nasional Indonesia. Ia juga sering diundang menjadi pembicara di berbagai [[seminar]] dan [[lokakarya]], baik di dalam maupun di luar negeri.
 
== KeluargaBiografi ==
== Latar belakang dan pendidikan ==
Ketika ia berusia lima belas tahun, ayahnya sudah mengajarkannya berbagai hal tentang musik. Enam tahun kemudian ia masuk sekolah musik yang sangat terkenal di Yogyakarta. Sementara itu Mohammad Yusuf sudah mulai menggubah karya musik. Lagunya yang pertama dihasilkan pada usia 27 tahun, berjudul Fantasy in C Minor. Untuk sementara ia menjadi guru sekolah, tetapi kemudian ia berhenti karena ia perlu banyak waktu untuk menulis karya musik. Untuk membiayai hidup sehar-hari ia memberikan les piano. Kadang-kadang ia menulis delapan lagu per hari. Bahkan ia tidur tanpa melepas kacamata nya supaya ia dapat langsung menulis jika ia terbangun di tengah malam dengan ide sebuah lagu. Sebelum berusia 30 tahun, ia telah menulis enam simponi. Secara keseluruhan ia telah menghasilkan sembilan simponi. Dua diantaranya sangat terkenal adalah Symphony No. 8 in B minor(simponi nomor 8 dalam nada B minor) yang dikenal dengan judul Unfinished Symphony dan Symphony No. 9 in C minor yang dikenal dengan judul Great Symphony karena begitu panjang. Karya-karya Yusuf meliputi karya-karya musik dalam berbagai bentuk untuk orkes dengan ukuran yang berbeda-beda. Ia telah menulis 100 lagu. Sebelum berusia 35 tahun ia menulis 8 Impromptu, Secara keseluruhan ia telah menghasilkan masing-masing empat Impromptu (Op. 90 dan Op.142). Empat diantaranya sangat terkenal adalah Impromptu op. 142 no. 1 in F Minor, Impromptu op. 142 no. 2 in A-Flat Major, Impromptu op. 142 no. 3 in B-Flat Major, dan Impromptu op. 142 no. 4 in F Minor. Mohammad Yusuf meninggal pada usia 76 tahun, tetapi ia sudah menghasilkan hampir 1.000 karya musik.
Eka dilahirkan dengan nama ''The Oen Hien'' sebagai [[anak sulung]] dari dua bersaudara dalam sebuah keluarga sederhana pemilik warung kecil yang hidupnya seringkali pas-pasan. Kadang-kadang selama berminggu-minggu mereka hanya mampu makan [[singkong]]. Pada [[1953]] ia lulus dari [[SD Masehi]] di [[Magelang]], lalu melanjutkan ke [[SMP BOPKRI]] dan lulus dari sana pada [[1957]]. Setelah lulus dari SMA Negeri Magelang pada [[1960]], ia mula-mula berkeinginan melanjutkan pendidikannya ke [[Akademi Militer Nasional]] yang juga terletak di Magelang, karena ia selalu terkesan oleh penampilan para taruna yang rapi dan gagah. Selain itu, ia juga banyak berteman dengan ''anak kolong'' - sebutan untuk anak-anak dari keluarga [[militer]] - yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Meskipun dilarang, dengan sembunyi-sembunyi Eka sering pergi mengunjungi teman-temannya di kompleks militer. Dengan mereka, Eka kerap kali berkeliling naik [[sepeda]] ke daerah ''Pecinan'', sambil mengenakan [[sarung]] dan [[peci]]. Seperti umumnya anak-anak lelaki seusianya, tak jarang Eka bersama teman-temannya terlibat dalam perkelahian.
 
Mengingat kondisi keuangan keluarganya, akhirnya Eka memutuskan untuk tidak melanjutkan studinya ke Akademi Militer, melainkan menerima ajakan seorang temannya untuk bersama-sama mendaftar di [[Sekolah Tinggi Teologi Jakarta]] (STT Jakarta) untuk menjadi [[pendeta]]. Pertimbangannya, belajar di STT Jakarta ia dapat meminta bantuan [[beasiswa]].
 
== Menjadi mahasiswa ==
Setelah lulus ujian masuk, Eka tinggal di [[asrama STT Jakarta]]. Meskipun mendapat bantuan beasiswa, kesulitan keuangan Eka ternyata tidak begitu saja selesai. Dalam keadaan terdesak karena kiriman orangtuanya terlambat datang atau memang sangat terbatas, kenakalan Eka kadang-kadang muncul kembali. Bersama teman-temannya, ia malah pernah mencuri barang dari gudang asrama untuk dijual. Masalah keuangan kemudian sedikit teratasi setelah dia diterima mengajar di [[SMA BPSK Jakarta]], dengan gaji Rp 1.500 sebulan.
 
Sejak duduk di bangku kuliah, Eka sudah aktif dalam kegiatan berorganisasi dan bergereja. Ia aktif dalam [[Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia]] (GMKI) dan pernah menjabat sebagai salah satu anggota Pengurus Pusat organisasi itu (1962-1966). Ia juga menjabat sebagai [[Sekretaris Jenderal]] [[Gerakan Siswa Kristen Indonesia]] (GSKI) (1962-1966). Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan [[Dewan Gereja-gereja di Indonesia]] (DGI), yang kini telah berubah nama menajdi [[Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia]]. Keaktifannya di DGI membuat ia mendapatkan beasiswa tambahan, sehingga hidupnya menjadi lebih terjamin. Di luar itu, ia aktif sebagai anggota [[Front Pemuda Pelajar]] pada 1965-1966.
 
== Lulus dan menjadi pendeta ==
Pada [[1966]] Eka lulus dari kuliahnya di STT Jakarta dan ia segera melayani sebagai pendeta di sebuah jemaat [[Gereja Kristen Indonesia|GKI Jawa Barat]] di daerah [[Jakarta Timur]]. Di sini bakat kepemimpinan dan pemikiran-pemikirannya kembali mendapatkan penghargaan dari rekan-rekannya, sehingga pada usia yang masih sangat muda, pada [[1968]], ia diangkat menjadi Ketua [[Sinode]] di Gerejanya.
 
Sebelas tahun setelah melayani penuh di Gereja, Eka mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studinya di [[Boston College]] di [[Boston, Massachusetts|Boston]] dan [[Seminari Teologi Andover Newton]], di [[Newton Center, Massachusetts|Newton Center]], kedua-duanya terletak di negara bagian [[Massachusetts]], [[Amerika Serikat]], dan lulus pada [[1982]] dengan gelar [[Doctor of Philosophy|Ph.D.]] dalam bidang ''Agama dan Masyarakat''. Eka menulis disertasinya dengan judul ''Pancasila and the Search for Identity and Modernity in Indonesian Society - An Ethical and Cultural Analysis''. Dalam disertasinya ini, Eka berargumentasi bahwa [[Pancasila]] adalah sebuah [[ideologi]] yang sangat tepat bagi masyarakat Indonesia yang [[majemuk]], karena ideologi ini bersifat [[inklusif]]. Pemikiran ini berbeda dengan penafsiran Pancasila yang muncul pada masa pemerintahan [[Orde Baru]], khususnya pada tahun-tahun terakhirnya, yang justru mengharamkan perbedaan pendapat dan kemajemukan budaya Indonesia.
 
Pemikiran-pemikiran Eka Darmaputera tidak luput dari perhatian pendidikan teologi di dunia, sehingga pada [[Desember]] [[1999]], [[Seminari Teologi Princeton]] di [[New Jersey]], [[Amerika Serikat]], menganugerahkan kepadanya ''Kuyper Prize for Excellence in Reformed Theology and Public Life''.<ref>[http://65.209.121.29/Publications/inspire2/4.3/kuyper.htm Prize Awarded for Excellence in Reformed Theology]</ref>
 
== Kegiatan lain ==
Sejak awal kariernya sebagai seorang pendeta dan teolog, Eka telah aktif sebagai penganjur gerakan [[ekumenisme|ekumenis]] antara pihak [[Protestan]] dan [[Katolik Roma|Katolik]], dan antara pihak [[Kristen]] dengan agama-agama lainnya. Bersama-sama dengan [[Abdurrahman Wahid]], [[Gedong Bagus Oka]], dll. Eka adalah salah satu tokoh di balik pembentukan ''[[Dian/Interfidei]]'', sebuah organisasi yang aktif bergerak dalam [[dialog antar iman]] dan berkedudukan di [[Kaliurang]], [[Sleman]].
 
Eka juga pernah duduk sebagai anggota Majelis Pekerja Harian [[Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia]] dan mengajar sebagai dosen di STT Jakarta dan [[Universitas Kristen Satya Wacana]], [[Salatiga]]. Eka adalah salah satu dosen dari [[Southeast Asia Graduate School of Theology]] yang berkedudukan di [[Manila]], [[Filipina]].
 
Pada [[1999]] Eka merasa perlu berkiprah pula dalam ajang [[politik]]. Ia bergabung dengan [[Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan]] dan namanya muncul sebagai salah satu calon wakil rakyat dalam pemilihan umum tahun itu. Namun nama Eka tidak termasuk dalam daftar ''calon jadi'', sehingga ia tidak sempat berjuang lewat kursi [[parlemen]].
 
== Akhir hayat dan kematian ==
EkaYusuf telah lama mengidap penyakit [[leverlambung]] yang kemudian berkembang menjadi [[sirosismaag]] dan [[kankermuntah hatidarah]]. Penyakitnya ini menggerogotinya selama bertahunberbulan-tahunbulan, hingga akhirnya pada [[2925 JuniFebruari 20052016]] ia menghembuskan napasnya yang terakhir di [[Rumah Sakit MitraDr. Saiful InternasionalAnwar]], [[JakartaMalang]].
 
Jenazahnya sempat disemayamkan beberapa hari di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jl. Bekasi Timur IX, [[Jatinegara]], [[Jakarta Timur]], gereja yang dilayaninya sejak pertama kali lulus dari STT Jakarta hingga kematiannya dan kemudian [[kremasi|dikremasikan]] di [[Krematorium Cilincing]].
 
== Keluarga ==
Eka meninggalkan seorang istri, [[Evang Meyati Kristiani]], seorang ahli [[pendidikan]] dan seorang anak laki-laki [[Arya Wicaksana]], yang tinggal di [[Australia]] bersama istrinya [[Vera Iskandar]].
 
== Bibliografi ==
Berikut ini adalah sebagian dari karya tulis Eka Darmaputera:
* Spiritualitas Siap Juang: Khotbah-khotbah tentang Spiritualitas Masa Kini (2004)
* Jalan Kematian, Kehidupan: Khotbah-khotbah pra-Paskah dan [[Paskah]] (2003)
* Etika sederhana untuk semua: perkenalan pertama (1987, 2002) Jakarta: Gunung Mulia. ISBN 979-415-187-4
* Etika sederhana untuk semua: Bisnis, Ekonomi dan Penatalayanan (1990, 2002), [[BPK Gunung Mulia]]. ISBN 979-415-477-6
* Pergulatan kehadiran Kristen di Indonesia: teks-teks terpilih Eka Darmaputera (2001)
* Kepemimpinan Kristiani: Spiritualitas, Etika, dan Teknik-teknik Kepemimpinan dalam Era Penuh Perubahan (2001)
* Gereja dan Reformasi: Pembaruan Gereja menuju Indonesia Baru (1999)
* AIDS: Kutukan Tuhan? Beberapa Catatan Medis, Teologis dan Etis (1995)
* Pancasila and the Search for Identity and Modernity in Indonesian Society: a Cultural and Ethical Analysis, Leiden, New York: E.J. Brill, (1988)
* Konteks Berteologi di Indonesia: Buku Penghormatan untuk HUT ke-70 [[Prof. Dr. P.D. Latuihamallo]] (sebagai penyunting, 1988)
* Pancasila, Identitas dan Modernitas: Tinjauan Etis dan Budaya (1987)
* Keluarga Berentjana dalam Rangka Keluarga Bertanggung djawab (1972)
* Toleransi, Kerukunan, Pembangunan (1970)
 
== Referensi ==
Baris 62 ⟶ 20:
* {{en}} [http://65.209.121.29/Publications/inspire2/4.3/kuyper.htm Prize Awarded for Excellence in Reformed Theology]
 
{{lifetime|1939|2016|Yusuf, Mohammad}}
{{DEFAULTSORT:Darmaputera, Eka}}
 
[[Kategori:TeologTokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:PenulisKomponis Indonesia]]
[[Kategori:PendetaPianis Indonesia]]
[[Kategori:TionghoaArab-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari MagelangSemarang]]
[[Kategori:Alumni SekolahUniversitas TinggiGadjah Teologi JakartaMada]]
[[Kategori:AlumniTokoh BostonJawa CollegeTengah]]
[[Kategori:Alumni Seminari Teologi Andover Newton]]