Cahaya dari Timur: Beta Maluku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-sepakbola +sepak bola)
Baris 36:
 
== Sinopsis ==
Sani Tawainella (Chicco Jericho) ingin menyelamatkan anak-anak di kampungnya dari konflik agama yang terjadi di [[Ambon]] melalui sepak bola. Di tengah kesulitan hidup serta pilihan antara keluarga atau tim sepakbolanyasepak bolanya, Sani ditugaskan membawa timnya mewakili [[Maluku]] di kejuaraan nasional. Namun keputusannya membaurkan anak-anak yang berbeda agama dalam satu tim justru menyebabkan perpecahan.
 
== Pemeran ==
* [[Chicco Jerikho]] sebagai Sani Tawainella, Seorang mantan pemain sepak bola yang gagal lalu berakhir sebagai seorang tukang ojek. Sani berjuang menghidupi keluarganya dan bertahan di tengah situasi konflik yang serba tidak menentu. Ia menyaksikan anak-anak di Tulehu juga terseret arus konflik. Sani lantas berketetapan hati untuk melatih anak-anak bermain sepak bola agar tidak terlibat dalam konflik.
* [[Shafira Umm]] sebagai Haspa Umarella, Ia mencintai Sani dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Haspa percaya bahwa Suaminya memiliki niat baik yang harus didukung meski situasi ekonomi keluarga harus tergadaikan. Haspa selalu mengingatkan Sani tentang prioritas hidup. Suatu hari Sani mengecewakannya, membuat ia memutuskan pergi dari rumah, keadaan yang membuat Sani frustasi.
* [[Abdurrahman Arif]] sebagai Josef Matulessy, Seorang guru olahraga dari desa komunitas Kristen ini percaya bahwa Sani Tawainella adalah orang yang tepat untuk membantunya mempersiapkan timnya untuk sebuah turnamen. Josef mengakui kemampuan Sani dalam sepakbolasepak bola dan menyebutnya mampu memotivasi. Josef bersama Sani mempersatukan anak-anak yang dulu bertikai dan menjadi kebanggaan.
* [[Burhanuddin Ohorella]] sebagai [[Alfin Tuasalamony]], Di antara teman-temannya, Alvin adalah penyeimbang. Sejak awal ia didukung ibunya untuk bermain bola. Suatu hari ia berjanji akan mengubah nasib ibunya dengan membawa uang 1 milyar lewat sepak bola. Di kehidupan nyata, karakter Alvin menjadi satu dari beberapa anak didik Sani yang berhasil menjadi pesepak bola profesional.
* [[Aufa Assegaf]] sebagai Hari Zamhari Lestaluhu, Ia selalu menyahut dengan “Jago” bila diabsen Sani. Ia menjadi kapten tim karena dianggap paling dewasa. Lepas dari sikap tenang di antara teman-temannya, ia juga memendam persoalan; ayahnya, satu-satu orang tua yang dimilikinya tidak merestui cita-citanya untuk jadi pemain sepak bola professional.