Pertapaan Santa Maria Rawaseneng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wieralee (bicara | kontrib)
Wieralee (bicara | kontrib)
Baris 72:
Dengan meneladani cara hidup Santo [[Benediktus]], para rahib di Rawaseneng melakukan pekerjaan tangan dan juga melayani orang yang berkunjung dengan bimbingan rohani. Para rahib membatasi diri dalam berbicara, sehingga orang Jawa mengatakan kalau mereka "berkata dalam hati" (''mbatin'').<ref>{{citation |url=https://books.google.co.id/books?id=4b2Lz_bXq6wC&pg=PA128 |title=Tanda |author=Jost. Kokoh, Pr. |year=2013 |publisher=Penerbit Kanisius |isbn=9789792122770 |page=128}}</ref> Cita-cita mereka adalah: "mencari Allah dalam 'kerasulan tersembunyi', hidup dalam persaudaraan, [[asketisme|askesis]] (matiraga) [[monastisisme|monastik]], [[doa|berdoa]] tanpa kunjung henti ([[Horarium|ofisi]] & pribadi), kerja tangan".<!--<ref name=Nur/>--> Para rahib ini disebut juga ''[[senobit]]'' karena cara hidup bersama dalam persaudaraan seperti yang mereka lakukan, berbeda dengan para ''[[eremit]]'' (istilah "pertapa" umumnya dikaitkan dengan mereka yang menjalani cara hidup eremit) yang hidup sendiri-sendiri.<ref name=Holang>{{citation |url=http://www.hidupkatolik.com/2015/03/24/lonceng-panggilan-hidup-doa |title=Lonceng Panggilan Hidup Doa |publisher=[[Majalah hidup|hidupkatolik.com]] |date=24-03-2015 |author=Odorikus Holang |editor=Y. Prayogo}}</ref>
 
[[File:Terce at the Church of the HermitageMonastery of Saint Mary Rawaseneng 3.JPGjpg|thumb|left|Para rahib sedang melangsungkan Ibadat Siang I (Tertia).]]
 
Selain merayakan [[Ekaristi]] (hari biasa pk 06.30, hari raya/Minggu pk 10.00), setiap harinya para rahib melaksanakan [[Horarium|Ibadat Harian]] sebanyak 7 kali:<ref>{{citation |title=Jadwal Ibadat |publisher=Pertapaan St. Maria Rawaseneng |date=01-08-2011}}</ref>