Tarekat Naqsyabandiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sandinovamh (bicara | kontrib)
Sandinovamh (bicara | kontrib)
Baris 584:
[[Berkas:Tradisi Haul dalam Menciplak Keteladan Para Ulama.jpg|jmpl]]
Semangat ‘meneladani’ para ulama dan menuntut ilmu sejatinya harus hadir pada setiap muslim yang mengaku cinta kepada Rasulullah Saw. Semangat itulah yang membuat para sahabat di jaman Rasulullah Saw ‘bergelora’ untuk membangun keamajuan peradaban sampai kepada generasi ‘tabi’in’ selanjutnya terus hadir pada masa-masa kejayaan Islam. Banyak para Ulama dan tokoh Islam terkemuka yang karya intelektual dan warisan keilmuannya menjadi ‘blue print’ kemajuan Islam yang mengesankan. Dunia semua mengakui siapa al-Farabi, al-Kindi, Ibn Sina, Imam al-Ghazali dan bagaimana kontribusinya terhadap kemajuan Islam. Kita juga mengenal ada para imam Mazhab; imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hambal, Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan sejumlah besar imam-imam lainnya yang sangat gemilang.
[[Berkas:Tuan Guru Serambi Babussalam Simalungun Syekh DR Ahmad Sabban ....jpg|jmpl]]
 
Meneladani atau ‘menciplak’ spirit perjuangan para ulama diharapkan bukan hanya hadir dan tertuju pada ulama-ulama besar terkemuka. Semua ulama di sisi Allah pada dasarnya adalah memiliki tugas dan fungsi yang sama yakni pewaris para anbiya’. Mereka hadir untuk melanjutkan tugas profhetic dakwah para Nabi dan Rasul. Dakwah adalah jantung peradaban Islam. Bahkan agama Islam merupakan dakwah itu sendiri yakni ajakan kepada keselamatan, kebaikan dan kemaslahatan. Seruan Tuhan untuk mengerjakan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya atau lebih populer disebut ‘amar ma’ruf nahi munkar’. Itulah pesan keabadian Allah kepada para Nabi dan Rasul serta para pewarisnya.
 
Allah mengabadikan para Nabi dan Rasul serta para hamba-hambaNya yang saleh bahkan juga tidak ketinggalan para musuh-musuh mereka. Semua itu dikisahkan untuk dibaca dan diambil pelajaran dari kehidupan mereka. Tentunya kisah para Nabi dan Rasul serta hamba saleh merupakan kisah kehidupan ‘ideal’ untuk dijadikan sebagai ikutan dan panutan bagi generasi berikutnya.
[[Berkas:Tuan Guru Serambi Babussalam Simalungun Syekh DR H Ahmad Sabban ....jpg|jmpl]]
 
Itulah yang diharapkan dari pelaksanaan Haul Tuan Guru Asy Syekh Al Hajj Al ‘Arif Billah Abdurrahman Rajagukguk Al Kholidy Naqsyabandi Qs ini. Tradisi haul ini diharapkan mampu menciplak spirit religiusitas dan mengobati kerinduan para umat yang mencintai para ulama dan guru-guru mulia.
 
Baris 594:
 
'''Syekh Abdurrahman Rajagukguk'''
[[Berkas:Tuan Guru Serambi Babussalam Simalungun Syekh DR H. Ahmad Sabban ....jpg|jmpl]]
 
Tuan Guru Asy Syekh Al ‘Arif Billah Al Hajj Abdurrahman Rajagukguk Al Kholidy Naqsyabandi merupakan putra pasangan dari Binjamin Rajagukguk dan Sait Malungun br Panjaitan. Beliau dilahirkan di lingkungan muslim minoritas tapi penuh kerukunan dan kedamaian tepatnya di Sampe Mauli desa Jawa Tongah Kec Hatonduhan Kab Simalungun pada tgl 17 Agustus 1937. Beliau berasal dari keluarga terpandang dan religius. Pada masa kecilnya sudah menjadi yatim dan hidup bersama ibunya dengan bertani dan berdagang.