Mahmud Yunus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 77:
[[Berkas:Mahmud Yunus.jpg|250px|thumb|right|Mahmud Yunus, ketika menjadi Dekan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) Jakarta.]]
 
Pada 8 Juli 1945, Sekolah Tinggi Islam (STI) didirikan di [[Jakarta]]. Pada 1946, STI dipindahkan ke [[Yogyakarta]] mengikuti kepindahan ibu kota negara. STI berganti nama menjadi [[Universitas Islam Indonesia]] (UII) pada 22 Maret 1948. Setelah Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1950 dikeluarkan, Fakultas Agama UII ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN).{{sfn|Yunus|1960|pp=341}} Dengan berdirinya PTAIN, Yunus langsung diusulkan sebagai pengelola dan pengajarnya, tetapi ditolaknya.Yunus Ketikamenolak itu,usulan tersebut. Yunus justru mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mendirikan PTAIN yang sama di Jakarta.{{sfn|Saydam|2009|pp=163}}
 
Pada 1 Juni 1957, Departemen Agama mendirikan [[Akademi Dinas Ilmu Agama]] (ADIA) di Jakarta. Yunus diangkat sebagai rektor pertama ADIA dan sebagai wakil rektor ditunjuk [[Bustami Abdul Gani]].{{sfn|Jabali|2002|pp=13}} Pada waktu Yunus menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Agama pada Jawatan Pendidikan Agama, ia mengusulkan kepada Menteri Agama agar ADIA di Jakarta terintegrasi dengan PTAIN di Yogyakarta. Setelah mendapatkan persetujuan Mentri Agama [[Wahib Wahab]], presiden mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor Tahun 1960 tentang pendirian [[Institut Agama Islam Negeri]] (IAIN), yang mengintegrasikan ADIA dan PTAIN menjadi satu perguruan tinggi agama di bawah Departemen Agama. IAIN secara ilmiah memberikan pendidikan serta pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu pengetahuan Islam.{{sfn|Saydam|2009|pp=163}}