Hindutva: Perbedaan antara revisi

istilah ''Hindu'', yang berasal dari kata [[Sansekerta]] ''Sindhu'', digunakan di Iran untuk merujuk kepada lahan-lahan di [[sungai Rigvedic]], [[wilayah Punjab]], serta wilayah-wilayah yang diragunakan. Istilah Arab yang sama ''al-Hind'' berasal dari penulisan lainnya dari kata "Hindu" yang artinya "India" sebagai sebuah sebutan serta panggilan orang-orang India. Setelah [[Penaklukan Arab di subbenua Indian|invasi Arab ke Sindh]], istilah tersebut digunakan untuk mengacu kepada orang-orang yang mengikuti agama-agama India. Dengan dipindahkan ke agama Islam, orang-orang tersebut berhenti menjadi "Hindu" dan menjadi Muslims. Setelah kemunculan [[Orientalisme]] pada abad ke-19, istilah "[[Hinduisme]]" (agama India) digunakan untuk merujuk kepada agama kuno India. Pengartian ketiga dari kata "Hindu" sekarang digunakan sebagai sebutan bagi para penganut sebagian besar agama Hinduisme ini. Seluruh ketiga arti tersebut, ''yakni'', India, pengikut agama-agama India, dan pengikut Hinduisme, memainkan peran dalam dibuatnya kata ''Hindutva'', yang artinya "Hinduness" yang dibuat pada awal abad ke-20.<ref name=Sharma>{{cite journal |last=Sharma |first=Arvind |title=On Hindu, Hindustan, Hinduism and Hindutva |journal=Numen |volume=49 |number=1 |year=2002 |pp=1–36 |JSTOR=3270470}}</ref>{{refn|group=a|Istilah tersebut diketahui digunakan pada 1913. "As Frenchmen are justly proud of their Latinity, so are Bengalis justly proud of their Hindutva, of the fact that almost every Bengali word can be traced to a Sanskrit origin." ''Journal of the Royal Asiatic Society'', 1913. ([http://www.oed.com/view/Entry/291968 Oxford English Dictionary, 2011])}}

 

 

== Catatan ==

{{Reflist|group=a}}

 

{{reflist|30em}}

 

* [[Walter K. Andersen|Andersen, Walter K.]], ‘Bharatiya Janata Party: Searching for the Hindu Nationalist Face’, In ''The New Politics of the Right: Neo–Populist Parties and Movements in Established Democracies'', ed. Hans–Georg Betz and Stefan Immerfall (New York: St. Martin’s Press, 1998), pp.&nbsp;219–232. (ISBN 0-312-21134-1 or ISBN 0-312-21338-7)

* Desai, Radhika. 'A Latter Day Fascism', ''Economic and Political Weekly'', 30 August 2014, Volume XLIX, no. 35, pp.&nbsp;48–58.

{{Refend}}

 

'''Buku'''

{{Refbegin}}

* [[Chetan Bhatt|Bhatt, Chetan]], ''Hindu Nationalism: Origins, Ideologies and Modern Myths'', Berg Publishers (2001), ISBN 1-85973-348-4.

* Desai, Radhika. ''Slouching Towards Ayodhya: From Congress to Hindutva in Indian Politics'', New Delhi: Three Essays, Second Edition, 2004.

* [[Meera Nanda|Nanda, Meera]], ''The God Market. How Globalization is Making India more Hindu'', Noida, Random House India. 2009. ISBN 978-81-8400-095-5

* [[Martha C. Nussbaum|Nussbaum, Martha C.]], ''The Clash Within: Democracy, Religious Violence and India's Future'', Harvard University Press, 2007. ISBN 978-0-674-03059-6

* Sharma, Jyotirmaya, ''Hindutva: Exploring the Idea of Hindu Nationalism'', Penguin Global (2004), ISBN 0-670-04990-5.

* Smith, David James, ''Hinduism and Modernity'', Blackwell Publishing ISBN 0-631-20862-3

{{Refend}}

 

'''Sumber nasionalis Hindu'''

{{Refbegin}}

{{Refend}}

 

== Pranala luar ==

 

{{Gerakan reformasi Hindu}}