Mahmud Yunus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 36:
Yunus memulai pengalaman mengajar sejak remaja di surau dan [[Madras School]], tempat dulunya ia mengikuti pendidikan. Ia bergabung dengan [[Persatuan Guru Agama Islam]] (PGAI) yang kelak membidani beberapa sekolah Islam dan perguruan tinggi Islam terawal di Indonesia. Pada 1923, ia mengambil kuliah di [[Kairo]], [[Mesir]] dan kembali ke kampung halamannya pada 1931. Melalui Madras School, ia memperkenalkan perjenjangan [[madrasah]] yang dipakai Indonesia saat ini. Pada 1932, ia mencurahkan waktu mengajar di [[Padang]], membuka [[Normal Islam School]], dan memimpin [[Sekolah Tinggi Islam Padang|Sekolah Tinggi Islam (STI) Padang]].
 
Sejak [[Pendudukan Jepang di Indonesia|pendudukan Jepang]], Yunus bekerja dalam pemerintahan membidangi masalah pendidikan Islam. Setelah pendidikan Islam masuk dalam kurikulum di Minangkabau, seiring kemerdekaan Yunus meneruskan usulannya memasukkan mata pelajaran pendidikan agama di sekolah pemerintah untuk diberlakukan di Sumatera hingga disetujui pada 1947. Berikutnya, mata pelajaran agama diadopsi dalam kurikulum nasional sejak 20 Juanuari 1951 lewat usulannya sebagai pegawai [[Departemen Agama]]. Pada 1 Juni 1957, Yunus menjabat sebagai rektor pertama [[Akademi Dinas Ilmu Agama]] (ADIA) di Jakarta yang kini bersambung menjadi [[UIN Syarif Hidayatullah]]. Jabatan terakhirnya selama menjadi pegawai Departemen Agama adalah rektor pertama [[IAIN Imam Bonjol]] sejak 1967 sampai 1970. Ia meninggal dalam usia 82 tahun pada 16 Januari 1982.
 
== Kehidupan awal ==