Al-Andalus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Picture in much higher resolution
k Bot: Penggantian teks otomatis (-ibukota +ibu kota)
Baris 62:
Pada [[1086]], pemimpin [[Murabitun]] di [[Maroko]] [[Yusuf bin Tasyfin]] diundang oleh para bangsawan Muslim di Iberia untuk mempertahankan Iberia dari Alfonso VI, raja Kastilia dan León. Pada tahun itu juga Yusuf menyeberangi [[selat Gibraltar]] menuju [[Algeciras]], dan mengalahkan kaum Kristen dengan telak dalam pertempuran Zallāqah. Pada [[1094]], Yusuf bin Tasyfin menghapuskan kekuasaan dari semua penguasa-penguasa kecil Islam di Iberia, dan mengambil alih semua daerah mereka, kecuali [[Saraqusthah]], yang pada akhirnya jatuh ke tangan Aragon pada tahun [[1118]]. Ia juga merebut [[Valencia, Spanyol|Valencia]] dari tangan umat Kristen.
 
Pada tahun [[1143]], kekuasaan Murabithun ini berakhir, baik di [[Afrika Utara]] maupun di [[Spanyol]] dan digantikan oleh [[Muwahidun]]. Di [[Spanyol]] sendiri, sepeninggal [[Murabithun]], pada mulanya muncul kembali taifa-taifa kecil, tapi hanya berlangsung tiga tahun. Pada tahun [[1146]], penguasa Muwahhidun yang berpusat di [[Afrika Utara]] merebut daerah ini. Penguasa Muwahidun memindahkan ibukotaibu kota Al-Andalus ke [[Sevilla]] pada [[1170]], dan mengalahkan raja Kastilia [[Alfonso VIII dari Kastilia|Alfonso VIII]] dalam [[Pertempuran Alarcos]] (1195).
 
Untuk jangka beberapa dekade, daulah ini mengalami banyak kemajuan. Kekuatan-kekuatan Kristen dapat dipukul mundur. Akan tetapi tidak lama setelah itu, [[Muwahhidun]] mengalami keambrukan. Pada [[1212]] gabungan Kerajaan Kristen Kastilia, [[Kerajaan Navarra|Navarra]], [[Kerajaan Aragon|Aragon]], dan [[Kerajaan Portugal|Portugal]] mengalahkan kaum Muwahidun pada [[Pertempuran Las Navas de Tolosa]], dan memaksa sultan Muwahidun meninggalkan Iberia. Umat Islam di Iberia kembali terpecah dalam taifa-taifa yang lemah, dan dengan cepat ditaklukkan oleh Portugal, Kastilia dan Aragon. Setelah jatuhnya [[Murcia]] ([[1243]]) dan [[Algarve]] ([[1249]]), hanya [[Keamiran Granada]] yang dipimpin [[Banu Nashri]]-lah negara Islam yang tersisa, namun hanya sebagai negara bawahan yang membayar upeti kepada Kerajaan Kastilia. Upeti ini berupa [[emas]] dari daerah yang sekarang bernama [[Mali]] dan [[Burkina Faso]], yang dibawa melalui jalur perdagangan di [[Gurun Sahara]].
Baris 110:
Banyak suku, agama, dan ras hidup bersama-sama di Al-Andalus, dan masing-masing menyumbang terhadap kemajuan intelektual di Andalus. Buku-buku jauh lebih tersebar luas di Al-Andalus dibanding di negara lainnya di Barat.<ref>Previte-Orton (1971), vol. 1, h. 377</ref> Sejarah intelektual Al-Andalus terlihat dari hasilnya berupa banyaknya ilmuwan Islam dan Yahudi.
 
Kemajuan intelektual Al-Andalus bermula dari perseturuan intelektual antara [[Bani Umayyah]] yang menguasai Al-Andalus, dengan [[Bani Abbasiyah]] yang berkuasa di [[Timur Tengah]]. Penguasa Umayyah berusaha memperbanyak [[perpustakaan]] dan lembaga pendidikan di kota-kota Al-Andalus seperti Kordoba, untuk mengalahkan ibukotaibu kota Abbasiyah [[Baghdad]]. Walaupun Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah saling bersaing, kedua kekhalifahan ini mengizinkan perjalanan antara kedua kekhalifahan ini dengan bebas, yang membantu penyebaran dan pertukaran ide serta inovasi dari waktu ke waktu.
 
Pada [[abad ke-10]], kota Kordoba memiliki 700 [[masjid]], 60.000 [[istana]], dan 70 [[perpustakaan]], dan salah satu perpustakaan yang terbesar memiliki hingga 500.000 naskah.<ref name="USM"/><ref>{{cite web |url=http://www.albalagh.net/kids/history/qurtuba.shtml |title=Qurtuba |accessdate=2007-10-15 |publisher=Albalagh}}</ref> Sebagai perbandingan, perpustakaan terbesar di Eropa Kristen saat itu memiliki tak lebih dari 400 naskah, bahkan pada [[abad ke-14]] [[Universitas Paris]] baru memiliki sekitar 2.000 buku.<ref name="USM"/> Perpustakaan, penyalin, penjual buku, pembuat kertas, dan sekolah-sekolah di seluruh Al-Andalus menerbitkan sebanyak 60.000 buku tiap tahunnya, termasuk [[risalah]], [[puisi]], [[polemik]] dan [[antologi]].<ref name="USM">Dato' Dzulkifli Abd Razak, [http://www.prn2.usm.my/mainsite/bulletin/article/29dar05.html Quest for knowledge], ''[[New Straits Times|New Sunday Times]]'', 3 July 2005.</ref> Sebagai perbandingan, [[Spanyol|Spanyol modern]] menerbitkan rata-rata 46.300 buku tiap tahunnya, menurut [[UNESCO]].<ref>[[UNESCO]]. [http://www.uis.unesco.org/TEMPLATE/html/CultAndCom/Table_IV_5_Europe.html Europe], Book production: number of titles by UDC classes, UNESCO Institute of Statistics.</ref>
Baris 163:
==== Kordoba ====
{{unreferenced section|date=Juli 2015}}
Kordoba adalah salah satu kota utama Visigoth, yang kemudian diambil alih oleh Bani Umayyah. Oleh penguasa Muslim, kota ini dibangun dan diperindah. Jembatan besar dibangun di atas sungai yang mengalir di tengah kota. Taman-taman dibangun untuk menghiasi ibukotaibu kota Al-Andalus tersebut. Pohon-pohon dan bunga-bunga diimpor dari Timur. Di seputar ibu kota berdiri istana-istana yang megah yang semakin mempercantik pemandangan, setiap istana dan taman diberi nama tersendiri dan di puncaknya terpancang Istana Damaskus. Di antara kebanggaan kota Kordoba lainnya adalah Masjid Agung Kordoba. Menurut Ibnu ad-Dala'i, terdapat 491 [[masjid]] di sana. Disamping itu, ciri khusus kota-kota [[Islam]] adalah adanya tempat-tempat pemandian. Di Kordoba saja terdapat sekitar 900 pemandian. Di sekitarnya berdiri perkampungan-perkampungan yang indah. Karena air sungai tak dapat diminum, penguasa Muslim mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80&nbsp;km.
 
==== Granada ====