Gaya antarmolekul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k →‎Ukuran Molekul: ejaan, replaced: dari pada → daripada
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Gaya antarmolekul''' adalah [[gaya elektromagnetik|gaya elektrostatik]] yang terjadi antara [[molekul]]-molekul atau antara bagian yang terpisah jauh dari suatu [[makromolekul]]. Gaya tersebut dapat berupa [[kohesi]] antara molekul serupa, seperti contohnya pada [[tegangan permukaan]], atau [[adhesi]] antara molekul tak serupa, contohnya pada [[kapilaritas]].
 
Gaya antarmolekul ini memiliki sifat tarik menarik dan juga tolak-menolak antar molekul. Ketika dua molekulnya berdekatan, gaya tolak antara muatan yang sama akan timbul dan semakin tinggi energi tolaknya. Oleh karena itu akan dibutuhkan energi yang lebih tinggi pula untuk memampatkan suatu molekul.
 
Penelitian gaya antarmolekul bermula dari pengamatan makroskopik yang menunjukkan adanya aksi gaya-gaya pada tingkat molekul atau mikroskopik. Pengamatan ini meliputi sikap termodinamik gas non-ideal yang dicerminkan oleh [[:en:virial coefficient|koefisien virial]], [[tekanan uap]], [[viskositas]], [[tegangan permukaan]] dan data [[adsorpsi]].
Baris 18:
Molekul polar memiliki distribusi atau kerapatan elektron yang tidak merata dikarenakan pada molekul polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar. Perbedaaan keelektronegatifan ini menyebabkan suatu atom terbagi menjadi dua muatan (dipol), satu ujung memiliki muatan positif dan ujung lainnya bermuatan negatif. Terdapat kecenderungan bahwa ujung positif akan berdekatan dengan ujung negatif atom lain yang berada di dekatnya.2 Keadaan ini disebabkan adanya gaya tarik-menarik yang disebut dengan gaya tarik dipol – dipol.
 
Hubungan gaya dipol – dipol dengan sifat fisik suatu senyawa. Semakin rendah gaya tarik dipol-dipol antar molekul , maka titik didih maupun titik leleh senyawa tersebut akan semakin tinggi. Kenyataan ini menyatakan bahwa gaya tarik dipol-dipol bukan merupakan faktor utama penentu besarnya titik leleh maupun titik didih suatu senyawa. Gaya dipol-dipol merupakan gaya yang bekerja antara molekul – molekul polar, yaitu antara molekul yang memiliki momen dipol. Semakin besar momen dipolnya, maka semakin kuat gayanya.
 
[[ImageBerkas:Dipole-dipole-interaction-in-HCl-2D.png|200px]]
 
Suatu contoh interaksi dipol-dipol dapat dilihat pada [[asam klorida]] (HCl): ujung positif suatu molekul polar akan saling menarik dengan ujung negatif molekul lain dan mempengaruhi posisinya. Molekul polar mempunyai gaya tarik resultan. Contoh-contoh molekul polar adalah asam klorida (HCl) dan [[kloroform]] (CHCl<sub>3</sub>).
Baris 29:
'''Ikatan hidrogen''' (''hydrogen bond'') adalah gaya tarik menarik antara suatu pasangan dari sebuah [[atom]] [[elektronegatif]] dan sebuah atom [[hidrogen]] yang terikat dengan [[nitrogen]], [[oksigen]], atau [[fluorin]].<ref name=GoldBook-H02899>{{GoldBookRef | file = H02899 | title = hydrogen bond}}</ref> Ikatan hidrogen sering digambarkan sebagai suatu interaksi dipol-dipol elektrostatik yang kuat. Namun, juga memiliki sejumlah ciri [[ikatan kovalen]]: mempunyai arah, lebih kuat dari [[gaya van der Waals force|interaksi van der Waals]], menghasilkan jarak antaratom yang lebih pendek dari jumlah [[:en:van der Waals radius|jari-jari van der Waals]], dan umumnya melibatkan pasangan dalam jumlah terbatas, yang dapat ditafsirkan sebagai sejenis [[:en:Valence (chemistry)|valensi]].
 
[[ImageBerkas:Hydrogen-bonding-in-water-2D.png|200px|Ikatan hidrogen dalam air]]
 
IKatan hidrogen antarmolekul menyebabkan tingginya [[titik didih]] [[air]] (100&nbsp;°C) dibanding [[hidrida]] [[:en:chalcogen|grup 16]] lain, yang tidak mempunyai ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen antarmolekul juga turut menyebabkan [[:en:secondary structure|struktur sekunder]], [[:en:tertiary structure|tersier]], dan [[:en:quaternary structure|kuaterner]] dari [[protein]] dan [[asam nukleat]]. Juga berperan penting pada struktur [[polimer]], baik sintetik maupun alamiah.
Baris 81:
Molekul yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar daripada molekul berukuran kecil, sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat yang menimbulkan gaya london besar.Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar, sehingga gaya londonnya juga semakin besar.
 
Gaya London biasanya terjadi pada gas mulia yang mempunyai keelektronegatifan nol (stabil). Contohnya pada Neon, dimana gas Neon bisa dicairkan pada suhu yang tinggi atau rendah. Pada suhu yang sangat rendah atom-atom Neon akan saling berdekatan sehingga kestabilan elektronnya akan terganggu. Hal ini menyebabkan dalam atom Neon terbentuk dua kutub (dipol) antara molekul yang sama. Dipol ini membentuk ikatan sehingga Neon berubah menjadi cair. Dipol ini bersifat sementara, karena elektron selalu bergerak dalam orbital sehingga pada saat berikutnya dipol itu hilang.
 
== Lihat pula ==
Baris 104:
== Pranala luar ==
;Software untuk menghitung gaya antarmolekul
* [http://www.q-pharm.com Quantum 3.2]
* [http://www.physics.udel.edu/~szalewic/SAPT/ SAPT]: An ab initio quantumchemical package
* [http://scitation.aip.org/content/aip/journal/jcp/105/20/10.1063/1.472747 intermolecular potential]
 
{{Chemical bonds}}