Jayanagara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 4:
Menurut ''[[Pararaton]]'', nama asli Jayanagara adalah '''Kalagemet''' putra [[Wijaya]] dan [[Dara Petak]]. Ibunya ini berasal dari [[Kerajaan Dharmasraya]] di [[Pulau Sumatra]]. Ia dibawa [[Kebo Anabrang]] ke tanah [[Jawa]] sepuluh hari setelah pengusiran pasukan [[Mongol]] oleh pihak [[Majapahit]]. Wijaya yang sebelumnya telah memiliki dua orang istri putri [[Kertanagara]], kemudian menjadikan Dara Petak sebagai ''Stri Tinuheng Pura'', atau "istri yang dituakan di istana".
 
Menurut ''Pararaton'', pengusiran pasukan Mongol dan berdirinya Kerajaan Majapahit terjadi pada tahun [[1294]]. Sedangkan menurut [[kronik Cina]] dari [[dinasti Yuan]], pasukan yang dipimpin oleh [[Ike Mese]] itu meninggalkan Jawa tanggal [[24 April]] [[1293]]. Naskah ''[[Nagarakretagama]]'' juga menyebut angka tahun 1293. Sehingga, jika berita-berita di atas dipadukan, maka kedatangan Kebo Anabrang dan Dara Petak dapat diperkirakan terjadi pada tanggal [[4 Mei]] [[1293]], dan kelahiran Jayanagara terjadi dalam tahun 1294.
 
Nama Dara Petak tidak dijumpai dalam ''Nagarakretagama'' dan prasasti-prasasti peninggalan Majapahit. Menurut ''Nagarakretagama'', Wijaya bukan hanya menikahi dua, tetapi empat orang putri Kertanagara, yaitu [[Tribhuwaneswari]], [[Narendraduhita]], [[Jayendradewi]], dan [[Gayatri]]. Sedangkan Jayanagara dilahirkan dari istri yang bernama Indreswari. Hal ini menimbulkan dugaan kalau Indreswari adalah nama lain Dara Petak.
Baris 18:
# Rakryan Mahamantri Hino: Dyah Sri Rangganata
# Rakryan Mahamantri Sirikan: Dyah Kameswara
# Rakryan Mahamantri Halu: Dyah Wiswanata
 
== Pemberontakan yang Terjadi <sub>part 1</sub> ==
Baris 45:
 
== Kematian Jayanagara ==
''[[Pararaton]]'' mengisahkan Jayanagara dilanda rasa takut kehilangan takhtanya. Ia pun melarang kedua adiknya, yaitu [[Dyah Gitarja]] dan [[Dyah Wiyat]] menikah karena khawatir iparnya bisa menjadi saingan. Bahkan muncul desas-desus kalau kedua putri yang lahir dari [[Gayatri]] itu hendak dinikahi oleh Jayanagara sendiri.
 
Desas-desus itu disampaikan [[Ra Tanca]] kepada [[Gajah Mada]] yang saat itu sudah menjadi abdi kesayangan Jayanagara. Ra Tanca juga menceritakan tentang istrinya yang diganggu oleh Jayanagara. Namun Gajah Mada seolah tidak peduli pada laporan tersebut.
Baris 59:
* Slamet Muljana. 1979. ''Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya''. Jakarta: Bhratara
* Kumpulan Sejarah Indonesia : https://www.facebook.com/KumpulanSejarahIndonesia/posts/464135513681551
 
 
{{kotak mulai}}