Angin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Patria Ufaira (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Patria Ufaira (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 89:
== Proses Terjadinya Angin ==
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari, oleh karena itu daerah yang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ketempat lain. Proses terjadinya angin merupakan proses yang relevan dengan fungsi suhu dan unsur cuaca lainnya. Angin juga terbentuk jika udara dipanaskan, maka udara akan memuai. Udara yang sudah memuai akan menjadi lebih ringan sehingga dapat naik. Jika hal tersebut terjadi, tekanan udara turun yang dikarenakan udaranya yang berkurang. Udara dingin disekitarnya itu akan mengalir ke tempat yang udaranya bertekanan rendah. Udara yang menyusut tersebut menjadi lebih berat serta turun ke tanah. Pada atas tanah tersebut udara akan menjadi panas, serta akan naik kembali. Aliran udara panas serta turunnya udara dingin tersebut dinamakan dengan konveksi.
 
Terjadinya angin dikarenakan adanaya perbedaan Suhu udara dan perbedaan tekanan selai itu juga gaya gradien tekanan. Apabila Perbedaan suhu besar dan gradien tekanan tinggi maka kecepatan angin menjadi besar atau meningkat. Salah satu contohnya di daerah kutub, perbedaan suhu sangat besar, sehingga kecepatan angin bisa mencapai 300-500 km/jam. Udara di daerah yang bersuhu tinggi akan mengembang dan bergerak ke atas, sehingga tekanannya menjadi lebih rendah daripada sekitarnya. Udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah, dan semakin tinggi perbedaan tekanan akan semakin cepat udara bergerak.
 
Secara umum angin terjadi karena terbentuknya gradien tekanan atau slope tekanan udara pada dua wilayah yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi.
Jika suatu wilayah menerima energi radiasi matahari lebih besar maka suhu udara yang dimilikinya akan lebih panas dan tekanan udara yang terbentuk akan cenderung lebih rendah. Perbedaan kerapatan massa udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, sehingga mengakibatkan terbentuknya aliran udara pada wilayah tersebut dari tekanan yang lebih tinggi (antisiklonik) menuju pusat tekanan yang lebih redah (siklonik). Dengan kata lain bahwa pada wilayah pusat tekanan rendah, tekanan udara di sekitarnya akan menurun karena udara di sekitarnya berkurang akibat dari pemanasan implikasinya adalah udara dingin yang memiliki massa lebih tinggi (padat) dan yang bertekanan tinggi akan mengalir menuju daerah yang memiliki tekanan yang rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tekanan dan suhu udara sangat penting dalam proses terjadinya angin atau perbedaan tekanan sebagai akibat dari perbedaan suhu inilah yang menjadi penyebab terjadinya angin. Menurut Ahrens (2007), teori pergerakan angin yang dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur di sebut dengan ''thermal circulation''. Proses ini menjelasakan bahwa dalam keadaan netral posisi isobar secara vertikal tersusun sejajar dan datar pada bidang horizontal. Ketika terjadi pemanasan di permukaan maka isobar ini akan terdorong keatas dan terjadi kekosongan udara pada lapisan bawahnya, sebaliknya pada wilayah lainnya akan mengalami penyusutan atau penurunan garis isobarik dan pemampatan massa udara. Kekosongan udara pada sel tekanan rendah ini akan mendorong massa udara dari sel tekanan tinggi (mampat) bergerak menuju sel tekanan rendah yang kosong. Proses ini terus berlangsung membentuk pola sirkulasi (looping) secara terus menurus selama sel tekanan rendah dan tinggi masih terbentuk. Sirkulasi yang disebabkan oleh suhu dan merubah struktur tekanan udara ini disebut dengan nama ''thermal circulation.''
Baris 302 ⟶ 305:
Itulah kompas dan 16 arah mata angin, nama 16 arah mata angin dalam bahasa Indonesia dan Inggris, besar derajat 16 arah mata angin serta cara menunjukkan arah mata angin dengan menggunakan kompas.
 
== Siklus Terjadinya Angin ==
Terjadinya angin dikarenakan adanaya perbedaan Suhu udara dan perbedaan tekanan selai itu juga gaya gradien tekanan. Apabila Perbedaan suhu besar dan gradien tekanan tinggi maka kecepatan angin menjadi besar atau meningkat. Salah satu contohnya di daerah kutub, perbedaan suhu sangat besar, sehingga kecepatan angin bisa mencapai 300-500 km/jam. Udara di daerah yang bersuhu tinggi akan mengembang dan bergerak ke atas, sehingga tekanannya menjadi lebih rendah daripada sekitarnya. Udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah, dan semakin tinggi perbedaan tekanan akan semakin cepat udara bergerak.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi.
 
== Kecepatan Angin ==