Sawangan, Depok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Masdiko (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k ←Suntingan Masdiko (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Krekot20
Baris 15:
== Sejarah ==
Kecamatan Sawangan adalah sebuah kecamatan di Kota Depok, Jawa Barat.
Ada 2 versi asal kata Sawangan. Yang pertama adalah: Sawangan berasal dari kata bahasa Sunda "sawang" yang artinya melihat.
Sawangan dalam bahasa Sunda mempunyai arti tempat melihat. Hal ini mungkin
karena pada masa lalu Sawangan posisinya lebih tinggi dari tempat-tempat di
sekitarnya sehingga bisa dijadikan tempat melihat sekelilingnya. Yang kedua adalah: Sawangan berasal dari kata Minahasa Kuno yang berarti "Bersama-sama". Hal ini dimungkinkan karena banyak perkerja perkebunan dari Minahasa didatangkan oleh VOC untuk membangun perkebunan didaerah tersebut namun jejak nama-nama keluarga tersebut sudah tidak dapat dilacak terlebih keluarga yang menggunakan Fam Minahasa terakhir adalah Pantow yang telah meninggal pada tahun 80an.
 
== Letak Dan Keadaan Geografis ==
==Terbentuknya Kotamadya Depok==
[[Berkas:Agus Sutondo Rapat Tim Pansus RTRW Kota Depok 2000-2010.jpg|thumb|262px|[[Agus Sutondo]] (Ketua Pansuss RTRW), Mansuria (Wakil Ketua) dan Istichori (Sekretaris) memimpin rapat Tim Panitia Khusus Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Depok 2000-2010 bersama beberapa dinas di lingkungan Pemerintah Kota Depok]]
Berdasarkan Undang–Undang Nomor 15 Tahun 1999, tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok yang ditetapkan pada tanggal [[20]] [[April]] [[1999]], dan diresmikan tanggal [[27]] [[April]] [[1999]] berbarengan dengan Pelantikan Penjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Depok yang dipercayakan kepada Drs. H. [[Badrul Kamal]] yang pada waktu itu menjabat sebagai Walikota Kota Administratif Depok. Momentum peresmian Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan pelantikan penjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Depok dapat dijadikan suatu landasan yang bersejarah dan tepat untuk dijadikan [[Hari Jadi Kota Depok]].
 
Saat ini [[Kota Depok]] mengalami perubahan dan kemajuan yang sangat pesat sejak ditetapkannya [[Kota Administratif]] [[Depok]] menjadi [[Kotamadya]] [[Depok]] berdasarkan undang-undang nomor 15 tahun 1999 tentang pembentukan [[Kotamadya]] [[Depok]] dan [[Kotamadya]] [[Cilegon]].
 
Perubahan yang terjadi di [[Kota Depok]] adalah proses panjang dari serangkaian perencanaan strategis menuju Kota yang mandiri. Dimulai di era Walikota Depok pertama yakni [[Badrul Kamal]] dan dilanjutkan di era Walikota Depok [[Nur Mahmudi Ismail]]. Berkat perjuangan kedua pemangku kebijakan tersebut yang didukung oleh jajaran birokrasinya dan peran serta masyarakat yang guyup bersatu dengan pemimpinnya untuk membangun. Maka Kota Depok diusianya yang relatif masih muda ini kini telah menjelma menjadi [[Kota]] yang [[mandiri]].
 
Begitu banyak perubahan yang sudah terjadi di Kota Depok. Geliat pembangunan terlihat di mana-mana, ada sekolah-sekolah dibangun, puskesmas dibangun, jalan-jalan diperbaiki, bahkan [[Jalan Juanda Kota Depok]] yang menjadi kebanggaan hingga kini dibangun pada tahun ke 3 usia pemerintahan [[Badrul Kamal]], Untuk mengantisipasi pesatnya pertumbuhan penduduk dan pesatnya ekonomi warga, pada tahun itu pula dicanangkan pembangunan ruas jalan tol.<ref name="Jalan Juanda">[http://www1.pu.go.id/uploads/berita/ppw0312032.htm Menkimpraswil Resmikan Jalan Ir.H.Juanda di Kota Depok] pu.go.id, 3 Desember 2003</ref>
 
Peruntukan ruas jalan tol inilah yang direncanakan dalam perencanaan [[tata ruang]] [[wilayah]] [[Kota Depok]]. Untuk mewujudkan rencana itu kemudian Panitia Khusus [[Rencana Tata Ruang Wilayah Kota]] [[Depok]] atau sering disingkat [[RTRW Kota Depok]] [[2000]]-[[2010]] dibentuk yang di ketuai oleh [[Agus Sutondo]]. Maka melalui [[RTRW Kota Depok]] [[2000]]-[[2010]], Akhirnya perencanaan ruas [[Jalan Tol Cinere-Jagorawi]] dan rencana ruas jalan tol Depok-Antasari dapat terwujud yang nantinya akan menghubungkan wilayah Jakarta, Depok dan Bogor.<ref name="Jalan Tol">[http://metropolitan.inilah.com/read/detail/2098920/jalan-tol-depok-antasari-segera-dibangun#.U3ZjX_mSzNI Jalan Tol Depok-Antasari Segera Dibangun] metropolitan.inilah.com, Diakses 8 mei 2014</ref>
 
Bahkan tingkat perekonomian Kota Depok tumbuh di atas rata-rata nasional. Masyarakatnya pun hidup dalam alam toleransi dan mendapatkan perlakuan yang sama dari para pemimpinnya yang berdiri di atas semua golongan. Apalagi selama ini masyarakat Kota Depok yang majemuk telah berhasil membuktikan secara regional maupun nasional sebagai masyarakat yang dewasa bahkan perbedaan yang ada tidak pernah memicu konflik sosial sehingga masyarakat Kota Depok bisa hidup berdampingan dan saling bahu membahu membangun di segala aspek kehidupan.
== Lambang Kota Depok ==
* Lambang Kota Depok berbentuk [[Perisai]] bersisi 5 (lima) dengan [[warna]] dasar [[biru]] yang di dalamnya terdapat gambar, warna dan bentuk serta di bagian atas terdapat tulisan “[[Kota Depok|KOTA DEPOK]]” dan di bagian bawah terdapat tulisan “PARICARA DHARMA” dengan warna putih.<ref name="Arti Lambang">[http://depokgo.com/12445/logo-kota-depok-lambang-kota-depok-dan-artinya.html Logo Kota Depok, Lambang Kota Depok dan Artinya] depokgo.com</ref>
* Tulisan Paricara Dharma : berasal dari bahasa [[sansekerta]] yang terdiri dari kata Paricara yang berarti Abdi, sedangkan Dharma adalah kebaikan, [[kebenaran]] dan [[keadilan]] jadi Paricara Dharma mengandung makna bahwa [[Pemerintah]] Kota Depok sebagai Abdi [[Masyarakat]] dan Abdi Negara senantiasa mengutamakan kepada kebaikan, [[kebenaran]] dan [[keadilan]].
* Dalam rapat panitia khusus penetapan Hari Jadi dan Lambang Kota Depok, Tulisan Paricara Dharma ini sempat ingin ditiadakan, namun salah satu anggota Panitia Khusus yakni [[Agus Sutondo]] menentang dengan keras bahkan akan melakukan aksi walk out bila kata Paricara Dharma ini dihilangkan, [[argumentasi]] yang disampaikan oleh [[Agus Sutondo]] adalah, kata Paricara Dharma ini sangat penting sebagai [[semboyan]] [[daerah]], mengapa harus ditiadakan atau ingin dihilangkan, hal ini dibenarkan oleh anggota panitia khusus lainnya yakni Togu Sibuea yang juga disaksikan oleh Achmad Yusuf, SH, MH staf [[DPRD Kota Depok]] yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Pencatatan [[Kelahiran]] dan [[Kematian]] pada Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil [[Kota Depok]].
 
== Geografis ==
Luas wilayahnya mencapai 4.671,20 KM2 dengan ketinggian 138 meter
diatas permukaan laut dengan topografi relatif datar. Penggunaan lahan terbesar
Baris 44 ⟶ 27:
Sedangkan lahan yang digunakan untuk sawah relatif sempit.
 
== Keadaan Alam ==
Kecamatan Sawangan memiliki temperatur 280C-330C, kelembaban udara
rata-rata 82 persen, kecepatan angin rata-rata 3,2 kont, jumlah curah hujan 2.684
Baris 49 ⟶ 33:
rata-rata 48,9 persen.
 
== Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat ==
== Perekonomian ==
 
Kecamatan Sawangan ini terdiri dari 618 RT (Rukun Tetangga) dan 142
RW (Rukun Warga). Jumlah penduduk Kecamatan Sawangan sebesar 160.856
Baris 59 ⟶ 42:
ketersediaan tenaga kerja di Kecamatan Sawangan mencukupi, termasuk tenaga
kerja di bidang pertanian.
 
== Perekonomian ==
 
Mata pencaharian masyarakatnya cukup beragam mulai dari buruh,petani, pedagang, Pegawai Swasta, PNS,TNI, POLRI, Wirausaha dan di bidang jasa. Pusat perdagangan terletak di Kelurahan Pondok Petir yaitu Pasar Reni Jaya, selain swalayan yang tersebar di beberapa kelurahan.
Baris 121 ⟶ 106:
 
==Lihat pula==
* [[Badrul Kamal]]
* [[Agus Sutondo]]
* [[Idris Abdul Shomad]]
* [[RTRW Kota Depok]]
* [[Hari Jadi Kota Depok]]
* [[Jalan Juanda Kota Depok]]
* [[Jalan Arif Rahman Hakim Kota Depok]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
==Pranala luar==
Baris 144 ⟶ 126:
{{Kota Depok}}
{{Jawa Barat}}
 
{{kecamatan-stub}}
[[Kategori:Kota Depok]]
[[Kategori:Kecamatan di Kota Depok]]