Netty Herawaty: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
dilihat dulu dong; WPID ada artikel tidak?
Baris 11:
|years_active = 1949–1984
|occupation = [[Aktris]]
|spouse = {{ill|id|[[Darussalam (aktor)|Darussalam|Darussalam}}]]
|height= {{convert|5|ft|4|in|cm}}{{sfn|''Kentjana'' 1953, Netty Herawaty}}
|partner =
Baris 21:
 
==Kehidupan awal==
Herawaty lahir di [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]], tanggal 4 April 1930. Ia lulus dari R.K. Zuster School, kemudian naik pentas pada usia 13 tahun. Ia bergabung dengan Irama Masa, rumah produksi teater yang didirikan oleh [[pendudukan Jepang di Hindia Belanda|pemerintah kolonial Jepang]].{{sfn|Yayasan Untuk Indonesia|2005|p=353}} Pada tahun yang sama, ia menikahi {{ill|id|[[Darussalam (aktor)|Darussalam|Darussalam}}]], aktor di Irama Masa yang usianya 10 tahun lebih tua. Menurut wawancara di majalah ''Kentjana'', keduanya jatuh cinta saat kru produksi berlayar pulang dari [[Makassar]]. Pada tahun 1953, mereka dikaruniai seorang putri bernama Rustiany.{{sfn|''Kentjana'' 1953, Netty Herawaty}}{{sfn|Biran|1979|p=127}}
 
Tahun 1945, setelah [[Menyerahnya Jepang|Jepang menyerah]] dan [[proklamasi kemerdekaan Indonesia]], Herawaty dan suaminya mendirikan Trimurti, grup sandiwara yang berpusat di [[Gombong]], [[Jawa Tengah]]. Mereka tur keliling [[Jawa]] dan mendukung perjuangan rakyat Indonesia menghadapi agresi tentara kolonial Belanda. Grup ini dibubarkan tahun 1947. Keduanya lalu bekerja di Bintang Timur milik [[Djamaluddin Malik]] dan Bintang Surabaja milik [[Fred Young (sutradara)|Fred Young]].{{sfn|Yayasan Untuk Indonesia|2005|p=353}}{{sfn|Biran|1979|p=350}}
Baris 31:
Pada tahun 1952, Herawaty bersama beberapa aktor dan kru Persari menghabiskan dua tahun di Filipina untuk mempelajari pembuatan film dan memproduksi dua film [[Ansco Color|Ansco Colour]] bekerja sama dengan [[LVN Pictures|LVN Studio]]. Dalam film pertama, ''[[Rodrigo de Villa]]'' (1952) edisi bahasa Indonesia, ia memerankan Jimena, putri pelamar pengkhianat yang jatuh cinta dengan seorang royalis setia. Dalam film kedua, ''Leilani'' (juga diberi judul ''Tabu'', 1953), Herawaty memerankan peran utama sebagai pengantin baru yang terpisah dari suaminya akibat badai.{{sfn|Biran|1979|pp=350, 360}}{{sfn|Kristanto|2007|pp=23–30}}{{sfn|''Dunia Film'' 1954, Rempo Urip}}
 
[[File:Netty Herawaty and Darussalam, Film Varia 1.8 (July 1954), p14.jpg|thumb|Herawaty bersama suaminya, [[Darussalam]], 1954]]
Sepulangnya ke Indonesia tahun 1953, Herawaty melanjutkan kariernya di Persari. Ia tampil di tujuh film buatan Persari.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Filmography}} Salah satu tokoh yang diperankannya adalah Norma, tunangan gerilyawan yang telah pulang dari kancah perang, dalam film ''[[Lewat Djam Malam]]'', film kolaborasi [[Perfini]]–Persari yang memenangi [[Penghargaan FFI untuk Film Bioskop Terbaik]] pada [[Festival Film Indonesia]] 1955.{{sfn|Kristanto|2007|pp=23–30}}{{sfn|Filmindonesia.or.id, Penghargaan ''Lewat Djam Malam''}} Tahun 1954, Herawaty dianggap sebagai bagian dari "Empat Besar" Persari, termasuk Darussalam, [[Titien Sumarni]], dan Mochtar.{{sfn|''Film Varia'' 1954, Varia–Djakartawood}} Tahun berikutnya, ia diberi gelar aktris Indonesia paling populer menurut majalah ''Film Varia'', namun kritikus film Salim Said mengatakan bahwa pemberian gelar tersebut dipengaruhi oleh Malik; Sumarni, pemeran yang terlibat masalah dengan Persari, justru mendapat suara pembaca paling banyak.{{sfn|Said|1982|p=44}}