Hutan bakau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Murbaut (bicara | kontrib)
Murbaut (bicara | kontrib)
Baris 26:
Pandangan di atas dan di bawah air, dekat perakaran pohon [[bakau]], ''Rhizophora'' sp.
]]
Jenis-jenis tumbuhan hutan bakau ini bereaksi berbeda-beda, karena bereaksi terhadap variasi-variasi (perubahan) lingkungan fisik di atas, sehingga memunculkan zona-zona vegetasi tertentu. Beberapa faktor lingkungan fisik tersebut adalah sebagai berikut :
 
=== Jenis tanah ===
Sebagai wilayah pengendapan, substrat di pesisir bisa sangat berbeda. Yang paling umum adalah hutan bakau tumbuh di atas lumpur [[tanah liat]] bercampur dengan bahan organik. Akan tetapi di beberapa tempat, bahan organik ini sedemikian banyak proporsinya; bahkan ada pula hutan bakau yang tumbuh di atas tanah bergambutgambut.
 
Substrat yang lain adalah lumpur dengan kandungan [[pasir]] yang tinggi, atau bahkan dominan pecahan karang, di pantai-pantai yang berdekatan dengan [[terumbu karang]].
Baris 41:
Bagian luar juga mengalami genangan air pasang yang paling lama dibandingkan bagian yang lainnya; bahkan kadang-kadang terus menerus terendam. Pada pihak lain, bagian-bagian di pedalaman hutan mungkin hanya terendam air laut manakala terjadi pasang tertinggi sekali dua kali dalam sebulan.
 
Menghadapi variasi-variasi kondisi lingkungan seperti ini, secara alami terbentuk zonasi vegetasi mangrove; yang biasanya berlapis-lapis, mulai dari bagian terluar yang terpapar gelombang laut, hingga ke pedalaman yang relatif kering.
 
Jenis-jenis [[bakau]] (''Rhizophora'' spp.) biasanya tumbuh di bagian terluarluar (yang kerap digempur ombak.) Bakau ''Rhizophora apiculata'' dan ''R. mucronata'' tumbuh di atas tanah lumpur. Sedangkan bakau ''R. stylosa'' dan [[perepat]] (''Sonneratia alba'') tumbuh di atas pasir berlumpur. Pada bagian laut yang lebih tenang hidup [[api-api hitam]] (''Avicennia alba'') di zona terluar atau zona pionir ini.
 
Di bagian lebihyang kelebih dalam, yang masih tergenang pasang tinggi, biasa ditemui campuran bakau ''R. mucronata'' dengan jenis-jenis [[kendeka]] (''Bruguiera'' spp.), [[kaboa]] (''Aegiceras corniculata'') dan lain-lain. Sedangkan di dekat tepi sungai, yang lebih tawar airnya, biasa ditemui [[nipah]] (''Nypa fruticans''), pidada (''Sonneratia caseolaris'') dan [[bintaro]] (''Cerbera'' spp.).
 
Pada bagian yang lebih kering di pedalaman hutan didapatkan [[nirih]] (''Xylocarpus'' spp.), [[teruntum]] (''Lumnitzera racemosa''), [[dungun kecil]] (''Heritiera littoralis'') dan [[kayu buta-buta]] (''Excoecaria agallocha'').