Ca-bau-kan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
Vinna95 (bicara | kontrib)
Baris 31:
''Ca-bau-kan'' dianggap cukup kontroversial saat pertama kali dirilis, karena beberapa hal, selain karena dibesut sutradara wanita yang masih jarang di perfilman Indonesia pada masa itu. Pertama karena film ini adalah film Indonesia pertama yang menggunakan judul bahasa asing ([[Hokkian]]) yang tidak akan boleh digunakan pada era [[Orde Baru]]. Dan juga karena film ini adalah film Indonesia pertama yang sarat dengan tema budaya dan bahasa Tionghoa Peranakan yang kental pada zaman kolonial Hindia Belanda. Film ini juga adalah film Indonesia pertama yang menggambarkan peran orang Peranakan dan etnis Tionghoa dalam [[Sejarah Indonesia (1945-1949)|perang kemerdekaan 1945-1949]]. <ref>http://books.google.com.au/books?id=9_PmysZli1cC&pg=PA104&lpg=PA104&dq=ca+bau+kan+meaning&source=bl&ots=-09vhHn6zP&sig=mT3J9Mg4CI0DECdaNAZCUGBnXbI&hl=en&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result#PPA100,M1 Ciecko, AT. 2006. ''Contemporary Asian Cinema''. Penerbit Berg. Diakses 2 Februari 2009</ref>
 
Film ini disutradarai oleh [[Nia Dinata|Nia di Nata]], dan dimainkan antara lain oleh [[Niniek L. Karim]], [[Ferry Salim]] dan [[Lola Amaria]]. Film ini didistribusikan oleh [[Kalyana Shira Film]] dan dirilis [[7 Februari]] [[2002]] di [[Jakarta]], Indonesia. ''Ca-bau-kan'' pertama kali ditayangkan di dunia perfilman internasional dalam ''[[Asia Pacific Film Festival]]'' tahun [[2002]] dan kemudian dalam ''[[Palm Springs International Film Festival]]'' tahun [[2003]].
 
== Sinopsis ==