Yohanes Calvin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Baris 55:
== Jenewa yang diperbarui ==
[[Berkas:John Calvin - best likeness.jpg|right|thumb|Lukisan gravir dari lukisan minyak asli di Perpustakaan Universitas Jeneva; lukisan ini dianggap paling mirip dengan Calvin.]]
PadaPad saat [[perang Utsmaniyah di Eropa]], Yohanes Calvin sedang melakukan perjalanan ke [[Strasbourg]] dan melalui [[Kanton (pembagian negara)|kanton-kanton]] di [[Swiss]]. Ketika singgah di [[Jenewa]], [[William Farel]] meminta Calvin agar menolongnya dengan urusan gereja. Tentang permohonan Farel ini, Calvin menulis, "Saya merasa seolah-olah Allah sendiri dari surga telah menyuruh saya untuk menghentikan perjalanan saya." Bersama-sama Farel, Calvin berusaha melembagakan sejumlah perubahan dalam pemerintahan kota dan kehidupan keagamaan. Mereka menyusun sebuah buku [[katekismus]] dan pengakuan iman; seluruh warga kota itu mereka wajibkan untuk mengakuinya. Dewan kota menolak pengakuan iman Calvin dan Farel, dan pada Januari [[1538]] mereka mencabut kekuasaan kedua orang ini untuk melakukan [[ekskomunikasi]], sebuah kekuasaan yang mereka anggap penting untuk pekerjaan mereka. Calvin dan Farel menjawabnya dengan memberlakukan larangan umum kepada semua penduduk Jenewa untuk mengikuti [[Perjamuan Kudus]] pada kebaktian [[Paskah]]. Karena itu, dewan kota pun mengusir mereka dari kota tersebut. Farel pergi ke Neuchâtel, dan Calvin ke Strasbourg.
 
Selama tiga tahun Calvin melayani sebagai seorang dosen dan pendeta sebuah gereja dari orang-orang [[Huguenot]] Perancis di Strasbourg. Pada masa pembuangannya itulah Calvin menikahi Idelette de Bure. Ia juga dipengaruhi oleh [[Martin Bucer]], yang menganjurkan sebuah sistem politik dan struktur gerejawi yang mengikuti pola [[Perjanjian Baru]]. Calvin tetap mengikuti perkembangan-perkembangan di Jenewa, dan ketika Jacopo Sadoleto, seorang kardinal Katolik, menulis sebuah surat terbuka kepada dewan kota yang isinya mengajak Jenewa untuk kembali ke Gereja induk (Gereja [[Katolik Roma]]), jawaban Calvin atas nama kaum Protestan Jenewa yang sedang mengalami berbagai serangan, menolongnya mendapatkan kembali respek yang telah hilang sebelumnya. Setelah sejumlah pendukung Calvin memenangkan jabatan di Dewan Kota Jenewa, ia diundang kembali ke kota itu pada 1541.