Kekaisaran Brasil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
→‎Agama: sedikit
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 408:
Pasal lima konstitusi kekaisaran menyatakan [[Katolik]] sebagai [[agama negara]].{{sfn|Vainfas|2002|p=126}} Namun, para [[klerus|pemuka agama]] di Brasil kurang berpendidikan, kurang disiplin dan kekurangan tenaga,{{sfn|Barman|1999|p=254}}{{sfn|Carvalho|2007|p=151}} yang mengakibatkan hilangnya rasa hormat terhadap Gereja Katolik.{{sfn|Barman|1999|p=254}} Pada masa Pedro II, pemerintah kekaisaran mencoba melancarkan program reformasi untuk memperbaiki kekurangan ini.{{sfn|Barman|1999|p=254}} Karena Katolik merupakan agama resmi, kaisar mengendalikan banyak sekali urusan Gereja{{sfn|Barman|1999|p=254}} dan membayar gaji pemuka agama, mengangkat pastor paroki, mencalonkan [[uskup]], meratifikasi [[bulla kepausan]] dan mengawasi [[seminari]].{{sfn|Barman|1999|p=254}}{{sfn|Carvalho|2007|p=150}} Dalam program reformasi, pemerintah memilih uskup yang memenuhi persyaratan moral, pendidikan dan dukungan terhadap reformasi.{{sfn|Barman|1999|p=254}}{{sfn|Carvalho|2007|p=151}} Namun, dengan munculnya lebih banyak pemuka agama yang cakap, kendali pemerintah terhadap Gereja mulai tidak disukai.{{sfn|Barman|1999|p=254}}{{sfn|Carvalho|2007|p=151}} Para pemuka agama Katolik memilih mendekatkan diri kepada [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] dan doktrin-doktrinnya. Akibatnya, muncul perselisihan antara pemuka agama dengan pemerintah pada tahun 1870-an, karena para pemuka agama menginginkan hubungan langsung dengan [[Vatikan|Roma]] sementara pemerintah ingin tetap mengawasi urusan gereja.{{sfn|Barman|1999|pp=254–256}}
 
Konstitusi memperbolehkan pengikut agama lain untuk mengamalkan ajaran agamanya, walaupun hanya dalam lingkup pribadi. Pembangunan tempat ibadah non-Katolik dilarang.{{sfn|Vainfas|2002|p=450}} Batasan-batasan ini sejak awal diabaikan oleh pihak otoritasberwenang dan warga. Di [[Belém]] (ibukota provinsi Pará) [[sinagoga]] pertama dibangun pada tahun 1824.{{sfn|Vainfas|2002|p=450}} Orang [[Yahudi]] bermigasi ke Brasil setelah Brasil memperoleh kemerdekaannya dan biasanya menetap di provinsi Bahia dan Pernambuco di timur laut dan di provinsi Amazonas dan Pará di utara.{{sfn|Vainfas|2002|p=450}} Kelommpok Yahudi lain datang dari wilayah [[Alsace-Lorraine]] dan [[Rusia]].{{sfn|Vainfas|2002|pp=450–451}} Pada tahun 1880-an, terdapat beberapa komunitas Yahudi dan sinagoga yang tersebar di Brasil.{{sfn|Vainfas|2002|p=451}}
 
[[Protestan]] adalah kelompok lain yang mulai menetap di Brasil pada permulaan abad ke-19. Orang-orang Protestan pertama yang datang adalah orang Inggris, dan gereja [[Anglikan]] dibuka di Rio de Janeiro pada tahun 1820. Gereja-gereja Protestan lain kemudian dibangun di provinsi São Paulo, Pernambuco dan Bahia.{{sfn|Vainfas|2002|p=596}} Setelah itu, orang-orang Lutheran dari Jerman dan Swiss datang dan menetap di wilayah selatan dan barat daya dan membangun tempat ibadah mereka.{{sfn|Vainfas|2002|p=596}} Setelah meletusnya [[Perang Saudara Amerika]] pada tahun 1860-an, imigran dari Amerika Serikat bagian selatan menetap di São Paulo. Beberapa gereja Amerika mensponsori aktivitas-aktivitas misionaris di Brasil, seperti gereja [[Baptis]], [[Lutheran]], [[Kongregasional|Kongregasionalis]] dan [[Methodis]].{{sfn|Vainfas|2002|pp=596–597}}