Iskandar Muda dari Aceh: Perbedaan antara revisi

Tidak ada perubahan ukuran ,  7 tahun yang lalu
k
Robot: Perubahan kosmetika
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: pemukiman → permukiman
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 19:
[[Aceh]] merupakan negeri yang amat kaya dan makmur pada masa kejayaannya. Menurut seorang penjelajah asal [[Perancis]] yang tiba pada masa kejayaan Aceh pada zaman [[Sultan Iskandar Muda|Sultan Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam]], kekuasaan Aceh mencapai pesisir barat [[Minangkabau]]. Kekuasaan Aceh pula meliputi hingga Perak.
 
Ketika Iskandar Muda mulai berkuasa pada tahun [[1607]], ia segera melakukan ekspedisi angkatan laut yang menyebabkan ia mendapatkan kontrol yang efektif di daerah [[barat laut]] [[Indonesia]].<ref name="britannica"/> Kendali kerajaan terlaksana dengan lancar di semua pelabuhan penting di pantai barat Sumatra dan di pantai timur, sampai ke [[Asahan]] di selatan. Pelayaran penaklukannya dilancarkan sampai jauh ke [[Penang]], di pantai timur [[Semenanjung Melayu]], dan pedagang asing dipaksa untuk tunduk kepadanya. Kerajaannya kaya raya, dan menjadi pusat ilmu pengetahuan.<ref name="Reid">REID, Anthony. '''''Asal Usul Konflik Aceh''': Dari Perebutan Pantai Timur Sumatra hingga Akhir Kerajaan Aceh Abad ke-19''. [[Jakarta]]: [[Yayasan Obor Indonesia]], [[2005]]. ISBN 979-461-534-X. Halaman 3</ref>
[[FileBerkas:Banda Aceh's Grand Mosque, Indonesia.jpg|thumb|226x226px|Masjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu bangunan bersejarah yang di bangun oleh Sultan Iskandar Muda pada masa kejayaan Kesultanan Aceh Darussalam]]
 
=== Kontrol di dalam negeri ===
Baris 55:
== Kutipan ==
 
* Maté aneuk meupat jeurat, maté adat pat tamita :Artinya: mati anak ada makamnya, mati adat ke mana hendak dicari.
Ia mengucapkannya saat menjatuhkan hukuman rajam kepada anandanya [[Meurah Pupok]] yang berzina dengan isteri seorang perwira.
* Adat bak Po Temeuruhoom, Hukom bak Syiah Kuala :Artinya: Adat dipelihara Sultan Iskandar Muda, sedangkan hukum di bawah pertimbangan Syiah Kuala.
110.443

suntingan