Kekristenan Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{in use}}
{{redirect|Kristen Latin|genre musik|Musik Kristen Latin}}
{{Christianity}}
Baris 8 ⟶ 7:
 
== Sejarah ==
[[File:Gustav Vasa Bible 1541.jpg|thumb|right|Halaman judul [[Alkitab Gustav Vasa]] Lutheran Swedia, diterjemahkan oleh Petri bersaudara dan [[Laurentius Andreae]].]]
[[File:Jesuites en chine.jpg|thumb|Para akademisi [[Misi Tiongkok Yesuit|Yesuit]] di [[Tiongkok]]. Atas: [[Matteo Ricci]], [[Johann Adam Schall von Bell|Adam Schall]], dan [[Ferdinand Verbiest]] (1623–88); Bawah: [[Xu Guangqi|Paulus Siu (Xu Guangqi)]], ''Colao'' atau Perdana Menteri Negara, dan Candide Hiu cucunya.]]
 
Sebagian besar sejarah Gereja di Eropa terbagi antara belahan barat yang ber[[bahasa Latin]], dengan pusatnya di [[Roma]], dan belahan timur yang ber[[bahasa Yunani]], dengan pusatnya di [[Konstantinopel]]. Berbagai perbedaan budaya dan persaingan politis menciptakan ketegangan antara kedua gereja, mengarah pada ketidaksepahaman atas [[Perbedaan teologis Ortodoks Timur – Katolik Roma|doktrin]] dan [[Perbedaan gerejawi Ortodoks Timur – Katolik Roma|eklesiologi]] yang berakhir dengan [[Skisma Timur–Barat|perpecahan (skisma)]].<ref name="west_christ">{{en}} [http://www.philtar.ac.uk/encyclopedia/christ/west/westessay.html "General Essay on Western Christianity"], ''Overview Of World Religions''. Division of Religion and Philosophy, University of Cumbria. © 1998/9 ELMAR Project. Accessed 1 April 2012.</ref>
 
Sama seperti Kekristenan Timur, Kekristenan Barat menelusuri akarnya—baik secara langsung atau tidak langsung—ke [[kedua belas rasul|para rasul]] dan para pengkhotbah awal lainnya dari agama ini. Bahasa Latin merupakan bahasa utama di daerah asal Kekristenan Barat. Para penulis Kristen berbahasa Latin memiliki pengaruh lebih daripada mereka yang menulis dalam bahasa Yunani, [[bahasa Suryani|Siria]], atau bahasa Timur lainnya. Kendati kalangan Kristen pertama di Barat menggunakan bahasa Yunani (misalnya [[Klemens dari Roma]]), sejak [[Kekristenan pada abad ke-4|abad ke-4]] mulai tergantikan oleh bahasa Latin bahkan di kota kosmopolitan [[Pusat awal Kekristenan#Roma|Roma]], namun terdapat bukti adanya sebuah terjemahan Alkitab berbahasa Latin pada abad ke-2 (lihat pula [[Vetus Latina]]) di [[Pusat awal Kekristenan#Galia selatan|Galia selatan]] dan [[Pusat awal Kekristenan#Kartago|provinsi Romawi Afrika]].<ref>{{en}} The Oxford Dictionary of the Christian Church (Oxford University Press 2005 ISBN 978-0-19-280290-3), article "Latin"</ref>
 
Dengan [[Kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat|melemahnya Kekaisaran Romawi]], perbedaan-perbedaan juga tampak di dalam organisasi, karena para [[uskup]] di Barat tidak bergantung pada [[Kekaisaran Bizantium|Kaisar di Konstantinopel]] dan tidak berada di bawah pengaruh [[Caesaropapisme#Caesaropapisme di Gereja Timur|Caesaropapisme di Gereja Timur]]. [[Patriark Ekumenis Konstantinopel|Takhta Konstantinopel]] menjadi dominan di seluruh daratan Kaisar, sementara Barat melihat secara eksklusif kepada [[Takhta Suci|Takhta Roma]], yang di Timur dipandang sebagai salah satu dari kelima [[patriark]] dalam [[Pentarki]]. "Tata kelola yang diajukan [[dunia Kristen]] universal dengan lima takhta patriarkal berada di bawah naungan suatu kekaisaran universal tunggal. Dirumuskan dalam legislasi Kaisar [[Yustinianus I]] (527–565), khususnya dalam [[Corpus Juris Civilis#Novellae|Novellae]] 131 yang dikeluarkan olehnya, teori tersebut menerima persetujuan resmi gerejawi di {{interp|orig=Council in Trullo|[[Konsili Quinisextum]]}} (692), yang memeringkat kelima takhta tersebut [dengan urutan] Roma, Konstantinopel, Aleksandria, Antiokhia, dan Yerusalem."<ref>{{en}} [http://www.britannica.com/eb/article-9059117/pentarchy Encyclopaedia Britannica: ''Pentarchy'']</ref>
 
Selama berabad-abad, berbagai ketidaksepakatan memisahkan Kekristenan Barat dari beragam bentuk Kekristenan Timur: pertama dari [[Gereja Asiria Timur|Kekristenan Siria Timur]] setelah [[Konsili Efesus]] (431), kemudian dari [[Gereja Ortodoks Oriental|Ortodoksi Oriental]] setelah [[Konsili Kalsedon]] (451), dan berikutnya dari [[Gereja Ortodoks Timur|Ortodoksi Timur]] karena [[Skisma Timur–Barat]] tahun 1054. Dengan bentuk Kekristenan Timur yang disebutkan terakhir itu, kesepakatan-kesepakatan untuk penyatuan kembali ditandatangani pada [[Konsili Lyon II]] dan [[Konsili Florence]], namun hal-hal ini terbukti tidak efektif.
 
Kebangkitan [[Protestanisme]] mengakibatkan pembagian besar di dalam Kekristenan Barat, yang masih bertahan hingga sekarang, dan peperangan seperti [[Perang Inggris-Spanyol (1585–1604)]] karena sebab-sebab religius maupun ekonomi.
 
Selama dan setelah [[Zaman Penjelajahan]], bangsa Eropa menyebarkan Kekristenan Barat ke [[Dunia Baru]] dan tempat-tempat lain. Katolisisme Roma datang ke Benua Amerika (terutama Amerika Selatan), Afrika, Asia, Australia, dan Pasifik. Protestanisme, termasuk [[Anglikanisme]], datang ke Amerika Utara, Australia-Pasifik, dan beberapa daerah di Afrika.
 
Saat ini, perbedaan geografis antara Kekristenan Barat dan Kekristenan Timur nyaris tidak terlihat karena migrasi besar-besaran bangsa Eropa di seluruh dunia, sebagaimana juga karya para [[misionaris]] di seluruh dunia selama lima abad terakhir.
 
== Lihat pula ==