Syech Albar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Ekajogja (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
Setelah Syech Albar meninggal dunia banyak bermuncullan orkes-orkes gambus, diantaranya di Jakarta berdiri orkes gambus Al-Wardah (bunga ros) pimpinan Muchtar Lutfie, di susul Al-Wathan (tanah air) pimpinan Hasan Alaydrus. Munif Bahasuan juga penyanyi Al-Wardah. Sedangkan di Surabaya juga berdiri orkes gambus terkenal. Menyoal musik gambusnya sendiri, seperti kebanyakan musik-musik lainnya di Idonesia,
 
Gambus ini juga ujug-ujugnya tidak langsung ada disini, menurut catatan sejarah yang ada, berdasarkan laporan seorang pelancong Jawa bernama Sastrodarmo yang berkunjung ke Batavia pada abad ke 18, ada acara perkawinan ynagyang dimeriahkan oleh hiburan dan jenis hiburan yang dilaporkannya itu antara lain adalah gambus dengan lagu-lagu Arab. Gambus sendiri adalah musik yang dibawa peranakan Arab dari Hadramaut (Yaman). Perantau Arab ini menurut C.C. Berg memang ramai sekali berdatangan ke Hindia Belanda pada abad ke-18 dan menunjukkan eskalasi pada abad ke-19