Diabetes melitus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh Kaotas (bicara) ke revisi terakhir oleh Ign christian.
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: dimana → di mana, metoda → metode, resiko → risiko (2), hakekat → hakikat, nafas → napas (2), diagnosa → diagnosis, dirubah → diubah
Baris 15:
 
'''Diabetes melitus''', '''DM''' ({{lang-el|διαβαίνειν}}, ''diabaínein'', tembus atau pancuran air) ({{lang-la|mellitus}}, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah '''penyakit kencing manis''' adalah [[kelainan metabolik]] yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya [[insulin]] atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengan [[simtoma]] berupa [[hiperglikemia]] kronis dan gangguan metabolisme [[karbohidrat]], [[lemak]] dan [[protein]], sebagai akibat dari:
* defisiensi [[sekresi]] [[hormon]] [[insulin]], aktivitas insulin, atau keduanya.<ref name ="WHO1999-DefDiagClass">{{cite web | author=[[World Health Organization]] Department of Noncommunicable Disease Surveillance | title=Definition, Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus and its Complications | year=1999 | url=http://whqlibdoc.who.int/hq/1999/WHO_NCD_NCS_99.2.pdf | format=PDF}}</ref>
* defisiensi [[transporter glukosa]].
* atau keduanya.
 
Glukosa adalah bukan gula biasa yang umum tersedia di toko atau pasar. Glukosa adalah [[karbo hidrat]] alamiah yang digunakan tubuh sebagai sumber energi. Yang banyak dijual adalah [[sukrosa]] dan ini sangat berbeda dengan glukosa. Konsentrasi tinggi dari glukosa dapat ditemukan pada [[minuman ringan]] (soft drink) dan buah-buah tertentu. Kadar gula darah hanya menyiratkan kadar glukosa darah dan tidak menyatakan kadar fruktosa, sukrosa, maltosa dan laktosa (banyak pada susu).<ref name="faq">{{cite web |url= http://www.faqs.org/faqs/diabetes/faq/part1/section-8.html|title= What is glucose? What does "bG" mean?|accessdate=2009-02-10 |format= [[HTML]]|work= FAQS.ORG}}</ref> Yang bukan glukosa akan dirubahdiubah sebagian menjadi glukosa melalui proses yang bisa panjang tergantung jenisnya, karenanya mungkin tidak cepat menaikkan kadar gula darah. Buah selain memiliki glukosa juga memiliki fruktosa dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung buahnya. Sukrosa termasuk cepat berubah menjadi glukosa, tetapi gula batu karena proses pembuatannya berbeda lebih baik dari gula pasir, sedangkan gula aren dan gula jawa jauh lebih baik bagi penderita diabetes.
 
Kadar glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa [[hormon]]. Hormon adalah zat kimia di dalam badan yang mengirimkan tanda pada sel-sel ke sel-sel lainya. [[Insulin]] adalah hormon yang dibuat oleh [[pankreas]]. Ketika makan, pankreas membuat insulin untuk mengirimkan pesan pada sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan sel-sel untuk mengambil glukosa dari darah. Glukosa digunakan oleh sel-sel untuk pembuatan energi. Glukosa yang berlebih disimpan dalam sel-sel sebagai glikogen. Pada saat kadar gula darah mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel memecah glikogen menjadi glukosa untuk menciptakan energi.
Baris 62:
*Mengompol waktu tidur, pada anak-anak maupun dewasa (Bedwetting, in children and adults)
</tr></table>
Tanda-tanda klasik dari diabetes yang tidak diobati adalah hilangnya berat badan, [[polyuria]] (sering berkemih), [[polydipsia]] (sering haus), dan [[polyphagia]] (sering lapar).<ref>{{cite journal | author = Cooke DW, Plotnick L | title = Type 1 diabetes mellitus in pediatrics | journal = Pediatr Rev | volume = 29 | issue = 11 | pages = 374–84; quiz 385 | date = November 2008 | pmid = 18977856 | doi = 10.1542/pir.29-11-374 }}</ref> Gejala-gejalanya dapat berkembang sangat cepat (beberapa minggu atau bulan saja) pada diabetes type&nbsp;1, sementara pada diabetes type&nbsp;2 biasanya berkembang jauh lebih lambat dan mungkin tanpa gejala sama sekali atau tidak jelas.
 
Beberapa tanda-tanda lainnya dan gejala-gejalanya dapat menunjukkan adanya diabetes, meskipun hal ini tidak spesifik untuk diabetes. Mereka adalah pandangan yang kabur, sakit kepala, [[fatigue]], penyembuhan luka yang lambat, dan gatal-gatal. Tingginya tingkat glukosa darah yang lama dapat menyebabkan penyerapan glukosa pada lensa mata, yang menyebabkan perubahan bentuk, dan perubahan ketajaman penglihatan. Sejumlah gatal-gatal karena diabetes dikenal sebagai [[diabetic dermadromes]].
 
===Kedaruratan diabetes===
Penderita (biasanya diabetes type&nbsp;1) dapat juga mengalami [[diabetic ketoacidosis]], sebuah masalah metabolisme yang dicirikan dengan nausea, vomiting dan [[nyeri abdomen]], bau [[acetone]] pada pernafasanpernapasan, bernafasbernapas dalam yang dikenal sebagai [[Kussmaul breathing]], dan pada kasus yang berat berkurangnya tingkat kesadaran.<ref name=ADA2009>{{cite journal | author = Kitabchi AE, Umpierrez GE, Miles JM, Fisher JN | title = Hyperglycemic crises in adult patients with diabetes | journal = Diabetes Care | volume = 32 | issue = 7 | pages = 1335–43 | date = July 2009 | pmid = 19564476 | pmc = 2699725 | doi = 10.2337/dc09-9032 | url = http://care.diabetesjournals.org/content/32/7/1335.full }}</ref>
 
Jarang, tetapi berat juga adalah kemungkinan adanya [[Nonketotic hyperosmolar coma]], yang lebih umum terjadi pada diabetes type&nbsp;2 dan hal ini terutama disebabkan adanya [[dehidrasi]].<ref name=ADA2009/>
Baris 82:
| caption2 = Ulcers pada kaki adalah komplikasi umum pada diabetes dan dapat mengakibatkan amputasi. Ulcer ini adalah komplikasi lanjut dari gangrene kering dan/atau basah.
}}
Semua bentuk diabetes meningkatkan resikorisiko komplikasi dalam jangka panjang. Hal ini berkembang setelah 10-20 tahun, tetapi bisa saja gejala pertama muncul pada mereka yang belum terdiagnosis selama waktu tersebut.
 
Komplikasi utama jangka panjang adalah rusaknya [[pembuluh darah]]. Penderita diabetes dua kali lebih beresikoberisiko untuk mendapat [[penyakit kardiovaskular]]<ref>{{cite journal | author = Sarwar N, Gao P, Seshasai SR, Gobin R, Kaptoge S, Di Angelantonio E, Ingelsson E, Lawlor DA, Selvin E, Stampfer M, Stehouwer CD, Lewington S, Pennells L, Thompson A, Sattar N, White IR, Ray KK, Danesh J | title = Diabetes mellitus, fasting blood glucose concentration, and risk of vascular disease: A collaborative meta-analysis of 102 prospective studies | journal = The Lancet | volume = 375 | issue = 9733 | pages = 2215–22 | year = 2010 | pmid = 20609967 | pmc = 2904878 | doi = 10.1016/S0140-6736(10)60484-9 }}</ref> dan sekitar 75 persen kematian akibat diabetes disebabkan oleh [[penyakit jantung korner]].<ref>{{cite journal | author = O'Gara PT, Kushner FG, Ascheim DD, Casey DE, Chung MK, de Lemos JA, Ettinger SM, Fang JC, Fesmire FM, Franklin BA, Granger CB, Krumholz HM, Linderbaum JA, Morrow DA, Newby LK, Ornato JP, Ou N, Radford MJ, Tamis-Holland JE, Tommaso CL, Tracy CM, Woo YJ, Zhao DX, Anderson JL, Jacobs AK, Halperin JL, Albert NM, Brindis RG, Creager MA, DeMets D, Guyton RA, Hochman JS, Kovacs RJ, Kushner FG, Ohman EM, Stevenson WG, Yancy CW | title = 2013 ACCF/AHA guideline for the management of ST-elevation myocardial infarction: a report of the American College of Cardiology Foundation/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines. | journal = Circulation | volume = 127 | issue = 4 | pages = e362–425 | date =29 January 2013 | pmid = 23247304 | doi = 10.1161/CIR.0b013e3182742cf6 }}</ref> Penyakit pembuluh besar lainnya adalah [[stroke]], dan penyakit pembuluh darah tepi ([[peripheral vascular disease]]).
 
Komplikasi pembuluh darah mikro akibat diabetes termasuk kerusakan pada mata, ginjal, dan syaraf.<ref name=WHO_DMComp>{{cite web|title=Diabetes Programme|url=http://www.who.int/diabetes/action_online/basics/en/index3.html|publisher=World Health Organization|accessdate=22 April 2014}}</ref> Kerusakan pada mata dikenal sebagai [[diabetic retinopathy]], yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah pada [[retina]], dan dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan secara berangsur dan akhirnya buta.<ref name=WHO_DMComp /> Kerusakan pada ginjal dikenal sebagai [[diabetic nephropathy]], dapat menimbulkan parut, kehilangan protein, dan kadang-kadang mengalami ginjal kronis, yang kadang-kadang memerlukan [[dialisa]] atau transplantasi ginjal.<ref name=WHO_DMComp /> Kerusakan pada syaraf dikenal sebagai [[diabetic neuropathy]], yang biasanya merupakan komplikasi utama dari diabetes.<ref name=WHO_DMComp /> Gejala-gejalnya dapat meliputi numbness, tingling, nyeri, dan sensasi nyeri lainnya, yang bisa menyebabkan kerusakan pada kulit. [[Diabetic foot]] (seperti [[diabetic foot ulcer]]s) mungkin timbul, dan sulit untuk ditangani, kadang-kadang memerlukan [[amputasi]]. Sebagai tambahan, [[proximal diabetic neuropathy]] menyebabkan nyeri pada [[muscle wasting]] dan menjadi lemah.
Baris 91:
 
== Klasifikasi ==
[[Organisasi Kesehatan Dunia|Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)]] mengklasifikasikan bentuk diabetes melitus berdasarkan perawatan dan simtoma:<ref name ="WHO1999-DefDiagClass" />
# Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma [[ketoasidosis]] hingga rusaknya [[sel beta]] di dalam [[pankreas]] yang disebabkan atau menyebabkan [[autoimunitas]], dan bersifat [[idiopatik]]. Diabetes melitus dengan [[patogenesis]] jelas, seperti [[fibrosis]] sistik atau defisiensi [[mitokondria]], tidak termasuk pada penggolongan ini.
# Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan [[sindrom resistansi insulin]]
Baris 105:
Klasifikasi ''Impaired Glucose Tolerance'', IGT, kini didefinisikan sebagai tahap dari cacat regulasi glukosa, sebagaimana dapat diamati pada seluruh tipe kelainan hiperglisemis. Namun tidak lagi dianggap sebagai diabetes.
 
Klasifikasi ''Impaired Fasting Glycaemia'', IFG, diperkenalkan sebagai [[simtoma]] rasio [[gula darah]] puasa yang lebih tinggi dari batas atas rentang normalnya, tetapi masih di bawah rasio yang ditetapkan sebagai dasar diagnosadiagnosis diabetes.
 
=== Diabetes melitus tipe 1 ===
Diabetes melitus tipe 1, diabetes anak-anak ({{lang-en|childhood-onset diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM}}) adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada [[pulau-pulau Langerhans]] [[pankreas]]. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
 
Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan [[diet]] maupun [[olah raga]]. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
 
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi [[autoimunitas]] yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Baris 116:
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, [[ketosis]] dan [[diabetic ketoacidosis]] bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan olahraga.<ref>{{cite web |url=http://www.dokterkamu.com/penyakit/diabetes/jenis-olahraga-paling-baik-untuk-penderita-penyakit-diabetes-melitus |title=Jenis Olahraga untuk penderita diabetes |date=3 Desember 2014}}</ref> Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga dimungkinkan pemberian insulin melalui [[insulin pump|pump]], yang memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a [[bolus]]) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin melalui "inhaled powder".
 
Perawatan diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan memengaruhi aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup, perawatan yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan dijalankan. Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal (80-120 80–120&nbsp;mg/dl, 4-6 &nbsp;mmol/l).{{fact|date=2010}} Beberapa dokter menyarankan sampai ke 140-150 140–150&nbsp;mg/dl (7-7.5 &nbsp;mmol/l) untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah, seperti "frequent hypoglycemic events".{{fact|date=2010}} Angka di atas 200 &nbsp;mg/dl (10 &nbsp;mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi.{{fact|date=2010}} Angka di atas 300 &nbsp;mg/dl (15 &nbsp;mmol/l) biasanya membutuhkan perawatan secepatnya dan dapat mengarah ke ketoasidosis.{{fact|date=2010}} Tingkat glukosa darah yang rendah, yang disebut hipoglisemia, dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. Pada orang yang sudah sepuh, biasanya gula darah sewaktunya dijaga di bawah 200mg200&nbsp;mg/dl saja dan tidak lebih rendah, karena dikhawatirkan dapat terjadinya 'hipo' atau gula darah di bawah 100mg100&nbsp;mg/dl, karena misalnya telat makan, makan lebih sedikit dari biasanya atau terlalu senang dengan aktivitas berlebih dari biasanya.
 
Saat ini mulai banyak dilakukan pemberian insulin kepada penderita diabetes type 2 yang secara terus menerus gula darah sewaktunya selalu di atas 200mg200&nbsp;mg/dl, walaupun telah diberikan berbagai kombinasi obat oral. Insulin yang diberikan adalah yang bersifat 'long acting' atau 24 jam sekali dan tetap minum obat oral dengan dosis yang lebih rendah tiap kali makan besar.
 
=== Diabetes melitus tipe 2 ===
Baris 169:
Pada tahap awal kelainan yang muncul adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.{{fact|date=2010}} Hiperglisemia dapat diatasi dengan [[obat anti diabetes]] yang dapat meningkatkan sensitifitas terhadap insulin atau mengurangi produksi glukosa dari [[hepar]], namun semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin berkurang, dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan.{{fact|date=2010}} Ada beberapa teori yang menyebutkan penyebab pasti dan mekanisme terjadinya resistensi ini, namun [[obesitas sentral]] diketahui sebagai faktor predisposisi terjadinya resistensi terhadap insulin, dalam kaitan dengan pengeluaran dari [[adipokine]]s itu merusak toleransi glukosa.{{fact|date=2010}} Obesitas ditemukan di kira-kira 90% dari pasien dunia dikembangkan diagnosis dengan jenis 2 kencing manis.{{fact|date=2010}} Faktor lain meliputi mengeram dan sejarah keluarga, walaupun di dekade yang terakhir telah terus meningkat mulai untuk memengaruhi anak remaja dan anak-anak.{{fact|date=2010}}
 
Diabetes tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis. Diabetes tipe 2 biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (olahraga),<ref>{{cite web |url=http://www.dokterkamu.com/penyakit/diabetes/jenis-olahraga-paling-baik-untuk-penderita-penyakit-diabetes-melitus |title=Jenis olahraga untuk penderita diabetes |date=3 Desember 2014}}</ref> diet (umumnya pengurangan asupan [[karbohidrat]]), dan lewat [[pengurangan berat badan]]. Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon insulin, bahkan ketika kerugian berat/beban adalah rendah hati,, sebagai contoh, di sekitar 5 &nbsp;kg (10 sampai 15 &nbsp;lb), paling terutama ketika itu ada di deposito abdominal yang gemuk. Langkah yang berikutnya, jika perlu,, perawatan dengan lisan [[[[ antidiabetic drug]]s. [Sebagai/Ketika/Sebab] produksi hormon insulin adalah pengobatan pada awalnya tak terhalang, lisan (sering yang digunakan di kombinasi) kaleng tetap digunakan untuk meningkatkan produksi hormon insulin (e.g., sulfonylureas) dan mengatur pelepasan/release yang tidak sesuai tentang glukosa oleh hati (dan menipis pembalasan hormon insulin sampai taraf tertentu (e.g., [[metformin]]), dan pada hakekatnyahakikatnya menipis pembalasan hormon insulin (e.g., thiazolidinediones). Jika ini gagal, ilmu pengobatan hormon insulin akan jadilah diperlukan untuk memelihara normal atau dekat tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup yang tertib tentang cek glukosa darah direkomendasikan dalam banyak kasus, paling terutama sekali dan perlu ketika mengambil kebanyakan pengobatan.
 
Sebuah zat penghambat ''dipeptidyl peptidase 4'' yang disebut [[sitagliptin]], baru-baru ini diperkenankan untuk digunakan sebagai pengobatan diabetes melitus tipe 2.<ref>{{cite web
Baris 235:
}}</ref>
 
[[Simtoma]] yang terjadi pada NIDDM dapat berkurang dengan dramatis, diikuti dengan pengurangan berat tubuh, setelah dilakukan bedah ''bypass'' usus. Hal ini diketahui sebagai akibat dari peningkatan [[sekresi]] hormon [[inkretin]], namun para ahli belum dapat menentukan apakah metodametode ini dapat memberikan kesembuhan bagi NIDDM dengan perubahan [[homeostasis]] glukosa.<ref>{{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18820978
| title = Do Incretins play a role in the remission of type 2 diabetes after gastric bypass surgery: What are the evidence?
Baris 268:
Diabetes melitus tipe 2 dapat dicegah atau diperlambat munculnya dengan mengembangkan Pola Hidup Sehat:<ref>{{cite web |url=http://jabar.tribunnews.com/2014/04/28/sebelum-terlambat-cegahlah-diabetes |title=Sebelum Terlambat, Cegahlah Diabetes |date=April 28, 2014}}</ref>
* Pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah
* Olahraga 3 kali dalam seminggu, masing-masing setidaknya 20 menit <ref name="dokterkamu.com">{{cite web |url=http://www.dokterkamu.com/penyakit/diabetes/jenis-olahraga-paling-baik-untuk-penderita-penyakit-diabetes-melitus |title=Jenis Olahraga Untuk Penderita Diabetes |date=Desember 03, 2014}}</ref>
* Jaga berat badan ideal
* Menghindari rokok
Baris 334:
Penderita diabetes tipe II bisa tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun.
Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering kencing dan haus. Jarang terjadi ketoasidosis.{{fact|date=2010}}
Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 &nbsp;mg/dL, biasanya terjadi akibat stres-misalnya infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik.{{fact|date=2010}}
 
==== Hipoglikemi ====
Baris 347:
Faktor risiko diabetes:<ref name=-DM->{{cite web |url=http://dokter-alwi.com/diabetes.html |title=Diagnosis dan Penatalaksanaan Diabetes melitus |accessdate=22 Januari 2014}}</ref>
* Kelompok usia dewasa tua (45 tahun ke atas).
* Kegemukan {BB (kg) > 120% BB idaman atau IMT > 27 (kg/m2)} IMT atau Indeks Masa Tubuh = Berat Badan (Kg) dibagi Tinggi Badan (meter) dibagi lagi dengan Tinggi Badan (cm), misalnya Berat Badan 86kg86&nbsp;kg dan Tinggi Badan 1,75meter, maka IMT = 86/1,75/1,75 = 28 > 27, berarti memiliki faktor risiko diabetes.
* Tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg).
* Riwayat keluarga DM, ayah atau ibu atau saudara kandung ada yang terkena penyakit diabetes.
* Riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi > 4000 gram.
* Riwayat DM pada kehamilan.
* Dislipidemia (HDL < 35 &nbsp;mg/dl dan atau Trigliserida > 250 &nbsp;mg/dl.
* Pernah TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (glukosa darah puasa terganggu).
 
Baris 358:
 
<center>
<br {{clear="all" />}}
{| align="center" class="toccolours" cellspacing="0"
|- bgcolor="#ABCDEF"
Baris 388:
* gangguan pada [[mata]] dengan potensi berakibat pada [[kebutaan]],
* gangguan pada [[ginjal]] hingga berakibat pada [[gagal ginjal]]
* gangguan kardiovaskular, disertai [[lesi]] [[membran basalis]] yang dapat diketahui dengan pemeriksaan menggunakan [[mikroskop elektron]],<ref name="DM">Tim FK UI, ''Kapita Selekta Kedokteran'', Jilid 1, Media Aesculapius, [[Jakarta]]: [[1999]]. ISBN 979-95607-0-5</ref>
* gangguan pada [[sistem saraf]] hingga disfungsi saraf autonom, ''foot ulcer'', [[amputasi]], ''charcot joint'' dan [[disfungsi seksual]],
dan gejala lain seperti [[dehidrasi]], [[ketoasidosis]], [[ketonuria]] dan [[hiperosmolar]] non-ketotik yang dapat berakibat pada [[stupor]] dan [[koma]].
Baris 399:
* Edukasi, pasien harus tahu bahwa penyakit diabetes tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikendalikan dan pengendalian harus dilakukan seumur hidup
* Makanan, jika input/masukan buruk, maka output/hasil akan buruk, demikian pula bila makan melebihi diet yang ditentukan, maka kadar gula darah akan meningkat
* Olahraga, diperlukan untuk membakar kadar gula berlebih yang ada dalam darah <ref>{{cite web |urlname=http://www."dokterkamu.com"/penyakit/diabetes/jenis-olahraga-paling-baik-untuk-penderita-penyakit-diabetes-melitus |title=Jenis Olahraga Untuk Penderita Diabetes |date=Desember 03, 2014}}</ref>
* Obat, hanya jika diperlukan, tetapi bila kadar gula darah telah turun dengan meminum obat, bukan berarti telah sembuh, tetapi harus konsultasi dengan dokter apakah tetap meminum obat dengan kadar yang tetap atau meminum obat yang sama dengan kadar yang diturunkan atau minum obat yang lain
 
Dalam berdiet pasien harus tahu tentang [[indeks glikemik]], yaitu naiknya kadar gula darah setelah makan makanan tertentu seberat 100 gram dibandingkan dengan minum 100 gram glukosa dimanadi mana kenaikan gula darah akibat minum glukosa tersebut dinilai 100 dan makanan tersebut di bawah 100, semakin jauh dari 100 dan mendekati nol semakin baik, artinya makanan tersebut memiliki indeks glikemik rendah dan dicerna (sangat) lambat dan kenaikan kadar gula darahnya tidak cepat. Tetapi yang terbaik adalah mengetahui [[muatan glikemik]], yakni berapa banyak porsi hidrat arang (zat tepung) yang terkandung di sejumlah makanan tersebut dikalikan dengan indeks glikemiknya dan kemudian dibagi 100. Jadi kalau makan makanan dengan indeks glikemik rendah, tetapi dalam porsi yang besar, maka muatan glikemiknya menjadi tinggi dan tentu tidak baik bagi penderita diabetes.
 
Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan [[obat]] dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk [[puasa|berpuasa]]. Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis [[sahur]]. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam [[Ramadhan|bulan Ramadhan]].<ref name="DM">Tim FK UI, ''Kapita Selekta Kedokteran'', Jilid 1, Media Aesculapius, [[Jakarta]]: [[1999]]. ISBN 979-95607-0-5</ref>
 
==Hereditas dan Gaya hidup==