Ikuanisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 22:
== Aliran Buddha Maitreya di Indonesia ==
[[Berkas:vihara maitreya.jpg|thumb|200px|right|Vihara Maitreya di Indonesia]]
[[I Kuan Tao]] bermula di [[Indonesia]] pada tahun 1949 di [[Malang]] oleh seorang pengikut [[I Kuan Tao]] dari [[Taiwan]] bernama Tan Pik Ling (Hokkian) atau Chen Po Ling (Mandarin) atau dikenal sebagai [[Maitreyawira]] (Indonesia). Tan adalah seorang [[dokter gigi]], pertama sekali datang ke [[Indonesia]] sejak tahun 1930. Ia dikatakan diutus oleh Se Mu ([[Ibu]] [[Guru]] [[Suci]]) dan Pan Hua Ling 潘華齡 pemimpin Kelompok ''Pau Kuang'' 寶光組. [[Sejarah]] lain dari [[kelompok]] ''Pau Kuang Cien Te'' 寶光建德 mengatakan bahwa sesepuh ''Li Su Ken'' 呂樹根 mengutus Tan Pik Ling ke [[Indonesia]]. Vihara Maitreya pertama didirikan di [[Malang]] bernama ''Chiao Kuang'' pada tahun 1950. [[Vihara]] ini adalah ''Fo Tang'' 佛堂 pertama yang berdiri di luar [[China]] dan [[Taiwan]]. Di bawah pimpinan Tan, ajaran Yiguandao (Buddha Maitreya) berkembang pesat ke [[Surabaya]], [[Jakarta]], [[Medan]], [[Bagansiapi-api]], [[Pontianak]], dll, dengan perkataan lain mencakup hampir ke seluruh wilayah [[Indonesia]]. Tan [[meninggal]] pada tahun 1985. Di [[Indonesia]], I Kuan [[Tao]] menempel sebagai [[agama Buddha]], karena [[pemerintah]] hanya mengakui 5 [[agama]] resmi. Sehingga di [[Indonesia]] Buddha Maitreya muncul sebagai [[aliran]] [[agama Buddha]], membentuk Majelis Pandita Buddha Maitreya [[Indonesia]] (MAPANBUMI) dan bernaung di bawah [[Walubi]].
Se Mu 師母(Ibu Suci) sewaktu di [[Taiwan]] berada di bawah asuhan Wang Hao Te 王好德 (atau sesepuh Ong) selama 11 tahun, Wang sendiri adalah pengikut [[kelompok]] Pao Kuang 寶光組. Dengan
Yiguandao membentuk [[organisasi]] sendiri dengan kantor pusat di [[El Monte]], [[California]], pada tahun 2000 membentuk [[organisasi ]]Majelis I Kuan Tao Indonesia (dari kelompok Pau Kuang Cien Te). I Kuan Tao tidak mengakui aliran [[Maitreya]] dan sebaliknya juga. Namun [[aliran]] [[Buddha Maitreya]] di [[Indonesia]] jauh lebih pesat dan lebih banyak pengikutnya daripada [[I Kuan Tao]].
[[Aliran]] [[Buddha Maitreya]] berkembang sebagai satuan dari [[agama Buddha]] di [[Indonesia]]. [[Aliran]] ini mengadopsi istilah-istilah bahasa Indonesia dari [[bahasa Sanskerta]]. Disebabkan juga oleh tekanan pemerintah ORBA yang melarang penggunaan bahasa [[Mandarin]], liturgi dan upacara keagamaan juga menggunakan [[Bahasa Indonesia]]. Dalam [[era reformasi]] sekarang, vihara Maitreya kembali lebih bebas menggunakan [[bahasa Mandarin]]. Vihara Maitreya di [[Indonesia]] berciri khas tercantum kalimat "[[Tuhan Maha Esa]]", mengikuti perayaan [[Buddha]] seperti [[Waisak]], [[Kathina]], dan menggantungkan gambar [[Buddha]] [[Siddharta]] .
[[Aliran]] [[Buddha Maitreya]] menggajarkan kepada
Aliran Maitreya berkembang paling pesat di antara aliran [[Buddha]] di [[Indonesia]]. Para pengikut aliran Maitreya tidak dipaksa untuk menjadi [[vegetarian]], namun diajarkan untuk menghormati [[kehidupan]] [[makhluk]] seperti halnya di Amerika Serikat, dengan demikian teman-temannya suka menyebarkan ajaran ini dengan membawa teman atau saudara untuk memohon jalan ke-Tuhan-an.
Sejarah lengkap dapat dilihat di [http://en.wikipedia.org/wiki/I-Kuan_Tao.
|