Komando Distrik Militer 0603: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rikygusdian (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Komando Distrik Militer 0603/Lebak merupakan salah satu Kodim di jajaran Korem 064/ Maulana Yusuf. Saat ini Komandan Kodim 0603/Lebak di jabat Letkol Czi Ubaidillah (A...'
Tag: tanpa kategori [ * ]
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 22 Maret 2016 14.17

Komando Distrik Militer 0603/Lebak merupakan salah satu Kodim di jajaran Korem 064/ Maulana Yusuf. Saat ini Komandan Kodim 0603/Lebak di jabat Letkol Czi Ubaidillah (Alumni Akmil 1997) Kodim 0603/Lebak membawahi 15 koramil yang tersebar di Kabupaten Lebak.

SEJARAH PERTUMBUHAN KODIM 0603/ LEBAK

=======

1. Umum a. Situasi dan kondisi Kab.Lebak sebelum, selama dan sesudah kemerdekaan penuh dinamika baik berupa gangguan keamanan, pencurian, pembegalan di jalan ( begal ), perampokan,pemerkosaan maupun tantangan berupa geografi,demografi dan kondisi social. b. Pertimbangan keamanan wilayah ibukota dan pemerintahan Kab.Lebak mengalami beberapa kali perpindahan pusat pemerintahan mulai dari Kp.Kademangan Ds.Lebak Parahiang Kec.Leuwidamar, ke Warunggunung, dan tahun 1847 berdasarkan SK/ No 15 tanggal 17 Maret 1851 pindah ke Kel.Rangkasbitung Barat menetap samapai dengan sekarang baik Pendopo, gedung Negara maupun pusat pemerintahan berkedudukan di Kec. Rangkasbitung. c. Pemerintah Kab.Lebak bersama-sama unsure Tripida ( sekarang Muspida ) bahu membahu membangun Lebak mulai dari Bupati pertama, terutama tahun 1952 ketika itu Bupati R.Soedibjo, R.Holan Sukadiningrat,TB.Surya Atmaja dan R.Kasoem sampai dengan sekarang tidak lepas dengan TNI, mulai dari KDM, PDM dan KODIM ( sekarang ).

2. Perkembangan Tentara Jepang. a. Tujuan pendudukan Tentara Jepang.

DAI NI DAIDAN ( berarti Batalyon II ) di Kab.Lebak sejak tahun 1942 s/d 1945 Dai Ni Daidan dikepalai oleh Daidanco yang ketika itu Daidanconya E. Tarnaya berkedudukan di daerah Malingping tepatnya di desa Kandang Sapi, Daidan terdiri dari 6 Chudan ( Kompi ) yaitu :

1) Chudancho ( Danki ) : M. Basyah Sutman 2) Chudancho ( Danki ) : Muso Kunto 3) Chudancho ( Danki ) : E. Arsyad 4) Chudancho ( Danki ) : R. Sambas 5) Chudancho ( Danki ) : R.Mochtar 6) Chudancho ( Danki ) : Ruyani

b. Kedudukan Pasukan PETA di Kab. Lebak.

1) DAIICHI CHUDAN ( Pleton ) pimp. Chudancho Rachmad berkedudukan di Binuangeun. a) Daichi Shodan dipimp. oleh Shodancho Hasan Sutawinagun. b) Daichi Shodan dipimp. oleh Shodancho Priatna c) Daichi Shodan dipimp. oleh Shodancho Suparman

2) DAIICHI CHUDAN ( Pleton ) pimp. Chudancho R. Ajarauk Mantara berkedudukan di Panggarangan.

a) Daichi Shodan dipimp. oleh Shodancho R.Ibrahim b) Daichi Shodan dipimp. oleh Shodancho Uka Suryadi c) Daichi Shodan dipimp. oleh Shodancho Rulyaman Sastardimaja

3) DAIICHI CHUDAN ( Pleton ) pimp. Chudancho Kusendijaya berkedudukan di Kandang sapi arah pantai. a) Daichi Shodan dipimp. oleh Shodancho Haerani. b) Daichi Shodan dipimp. oleh Shodancho Soleman c) Daichi Shodan dipimp. oleh Shodancho TB.Halimi

4) DAIICHI CHUDAN ( Pleton ) pimp. Chudancho H.Abdullah berkedudukan di Kandang Sapi arah Selatan. a) Daichi Shodan dipimp. oleh Shodancho R. Kosasih b) Daichi Shodan dipimp. oleh Shodancho Husen Kurnia c) Daichi Shodan dipimp. oleh Shodancho Eddi Sumantri.

c. Cikal Bakal Kodim 0603/Lebak 1) Dimasa penjajahan Belanda + 350 tahun dan penjajahan Jepang, telah lahir pahlawan dan patriot bangsa khususnya di Kab.Lebak yang tangguh dan handal seperti Multatuli ( Dowes Dekker/ warga Lebak keturunan Belanda ) saat ini di abadikan pemerintah dan masyarakat Kab.Lebak dengan nama sebuah jalan raya Multatuli dan KH. M. Sidik seorang ulama besar dll, saat itu sebagai pejuang kemerdekaan dan tokoh yang di segani. 2) Pendudukan Jepang diwilayah Banten telah membuat banyak rakyat menjadi budak,dan dijadikan pasukan berani mati yang tidak berprikemanusiaan serta kesengsaraan masyarakat lapisan bawah, sehingga menggugah para pejuang muslim bersatu menjadi kesatuan yang utuh untuk memberontak kepada pemerintah Jepang. 3) Pasca pendudukan Jepang di bumi Indonesia perjuangan bangsa Indonesia diwilayah Banten khususnya kaum muslimin membentuk kesatuan Laskar HIZBULLAH di Bogor, di Banten Laskar SABILILLAH berkedudukan di Serang dipimp. KH.Ahmad Khotib selanjutnya menjadi Residen banten sekertarisnya bernama Ahmad Fathoni dibantu oleh KH. Sam,un selanjutnya menjadi Komandan Komandemen Banten ( Korem ) dan berkembang menjadi Barisan Keamana Rakyat ( BKR ), Laskar Banten dibentuk menjadi 3 Batalyon dengan kedudukan :

a) Batalyon I berkedudukan di Serang. b) Batalyon II berkedudukan di Pandeglang. c) Batalyon III berkedudukan di Rangkasbitung.

4) Dalam waktu yang bersamaan di Kab. Lebak di bentuk Laskar perjuangan Rakyat terdiri dari : a) Laskar Pria di pimp. Oleh Bpk Ocim,Jaya Rukmantara di bantu oleh Ahmad Chasan selanjutnya menjadi pimp. PETA di Kab.Lebak. b. Laskar Wanita ( Laswi ) di Kab.Lebak di pimp. oleh Dr. Aji Dharmo dan Hj. Sobariah/ Ibu Encup, istri Mayor Inf ( pur ) Abdurahman. Bertugas :

1) Menyelenggarakan dapur umum. 2) Palang merah / perawat 3) Intelijen / komunikasi.

5) Melihat penempatan pasukan PETA di daerah Bayah, Panggarangan, Malingping,Binuangeun, Kandang Sapid an sekitarnya, posisi tersebut merupakan cara untuk Mengamankan pantai selatan Kab. Lebak dari kemungkinan pendaratan tentara sekutu, terutama yang datang dari kepulauan Krismas dekat Australia, dengan cara menggunakan tentara pribumi ( PETA ) di pimp. Ahmad Chasan, sebagai perisai. Sungguh jahat taktik dari penjajah Jepang, tetapi ahirnya setelah Proklamasi Kemerdekaan PETA menjadi senjata makan tuan, karena justru PETA inilah yang kelak merebut senjata-senjata dari Jepang untuk mempertahankan Indonesia Merdeka oleh patriot-patriot bangsa. 6) Pejuang rakyat militant bersatu dengan Rakyat lainnya, bahkan sebagai pelopor perjuangan kemudian berkembang menjadi PETA pro Republik dan melebur menjadi kekuatan besar serta mengakar, berjuang bersama-sama salah satu wadah yaitu menjadi OKD ( Onder Kader Desa ) selanjutnya berubah menjadi OPR ( Onder Pejuang Rakyat ). 7) Berbekal kemampuan Peta patriot bangsa berjuang bersama-sama BKR ( Badan Keamanan Rakyat ), TKR ( Tentara Keamanan Rakyat ), TRI dan TNI, mengamankan wilayah dari ekstrimis-ekstrimis Pro penjajahan Belanda dan Jepang, perjuangan besar membuahkan hasil tahun 1945 dapat mengusir penjajah Belanda, Inggris dan Jepang, pada tahun 1947 menghalau Belanda dengan agresi ke II.

3. Untaian Peristiwa : a. Dimulai revolusi fisik dan perang kemerdekaan seluruh patriot bangsa bersama-sama unsur TNI sekarang Kodim setelah proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945 di Kab. Lebak di gelar Opersi Militer bersifat kewilayahan ( bukan teritorial ) di bawak Komando Distrik Militer/ Surya Kencana Bogor, bermarkas tidak tetap. b. penanganan keamanan merupakan prioritas uatama mulai pusat KMBD, wilayah Provinsi Jabar KMD ( Komando Distrik Daerah ) di wilayah Kab. Lebak KMK ( Komando Keamanan Kota ) dengan pola SOB ( Satuan Opersai Batalyon ) gabungan satuan operasi merupakan tugas pokok melaksanakan penumpasan gerakan pengacau keamanan bersenjata, kriminalitas, Ekstrim kiri/kanan, dari tahun 1957 s/d 1962, DI/TII dan gerakan komunis, dilaksanakan satuan jajaran opersional TNI dilapanagan bersama semua aparat pemerintah serta rakyat. c. Pada tanggal 5 Mei 1957 markas pengendalian Operasi menempati rumah penduduk/ bangunan eks Belanda tanah milik pemerintah di Jl. Multatuli Rangkasbitung ( sekarang kantor Telkom ) di pimpin seorang Komandan yaitu Kapten Inf M.Kurdi dari batalyon Hisbullah,kemudian berubah nama menjadi batalyon O ( gambar Tengkorak / Intelijen ) dengan kekuatan 4 kompi + 400 orang, karena pertimbangan keadaan Markas di pindahkan ke Pacinan kantor desa Rangkasbitung selanjutnya menjadi Makoramil 0301yang pertama. d. Pertengahan tahun 1948 setelah agresi Belanda ke II terjadi proses penyerahan asset dari Belanda kepada pemerintah Indonesia di wakili Komandan KDM III B ( Komando Distrik Militer ) Kapten Inf M. Kurdi pimp. Komando Opersi Wilayah Kab. Lebak, Markas pengendalian di Pacinan ( kantor Desa ) sekarang Kp. Empang Jl. Sunan Kalijaga Rangkasbitung, Komandan KDM Kapten Inf M.Kurdi diganti oleh kapten Inf Suwito , kemudian kantor KDM dari Pacinan di pindah kembali ke Jl. Multatuli sekarang menjadi kantor Telkom ( STO Telkom Lebak ), dari tahun 1951 KDM diganti nama menjadi PDM-3 / R.I.8- D.B ( Perwira Distrik Militer ) di bantu dinas jawatan terdiri dari :

1) Ton Hub dipimp. Peltu Ahmadi 2) DPL AD dipimp. Koremba. 3) Zeni dipimp. Serda Hidayat. 4) Pom dipimp. Lettu Cpm Mista 5) Ang Dim dipimp.Koptu Iskak. 6) Kes Dim dipimp. Sertu Nemed 7) Bintal Dim Serda Djajuli

e. PDM – 3 / R.1.8- D.8 Lebak dalam pelaksanaan tugas operasi mempunyai 15 satuan opersional KODM ( Komando Opersional Distrik Militer ) sekarang Koramil selanjutnya KODM berubah nama menjadi BODM ( Bintara Organisasi Distrik Militer ) di pimp.seorang Komandan pilihan /terpilih baik fisik , pengetahuan maupun dedikasi dan kemampuan bertugas terdiri dari :

1) BODM 1 Rangkasbitung Komandannya Pelda Muksin. 2) BODM 2 Warunggunung Komandannya Serda Sudija. 3) BODM 3 Maja Komandannya Serma M. Sakri. 4) BODM 4 Sajira Komandannya Serka M.Safe’i. 5) BODM 5 Cipanas Komandannya Kopral TB.Saleh. 6) BODM 6 Leuwidamar Komandannya Letda Muhamad Amin. 7) BODM 7 Cimarga Komandannya Serda Muh. Asyim. 8) BODM 8 Muncang Komandannya Pelda Isror. 9) BODM 9 Maja Komandannya Serda Mukabar. 10) BODM 10 Gunungkencana Komandannya Serma Ali Sardi. 11) BODM 11 Cileles Komandannya Serda M.Idris. 12) BODM 12 Banjarsari Komandannya Sertu M.Tangi. 13) BODM 13 Malingping Komandannya Serda marjan. 14) BODM 14 Panggarangan Komandannya Serma Sarman. 15) BODM 15 Bayah Komandannya Serma M.Marsan.

f. Pada tahun 1953 BODM berubah menjadi BATERPRA mempunyai mitra ( masyarakat ) pada waktu itu bernama OKD masing-masing + 30 orang, kader yang direkrut dari masyarakat berdedikasi tinggi, sukarela tanpa pamrih berjuang melebihi panggilan jiwa, rela berkorban jiwa raga membantu TNI demi kejayaan bangsa dan Negara, kemudian OKD dirubah menjadi OPR dan OPR rubah menjadi HANSIP selanjutnya Wanra. g. Tanggal 30 Mei 1962 PDM – 3/R.I.8-D.B Lebak berubah nama menjadi Komando Distrik Militer 0603 Korem Banten/KDM 61 Surya Kencana yang berkedudukan di Rangkasbitung. h. Tanggal 19 April 1966 PDM Lebak dirubah menjadi KODIM 0603 ( Komando Distrik Militer ) KOREM 064/Maulana Yusuf dan Satuan dibawahnya yang bernama KORAMIL ( Komando Rayon Militer ) dengan personelnya bernama BABINSA ( Bintara Pembina Desa ).

4. Dharma Bhakti Kodim 0603/Lebak. a. Sebelum berdirinya Kodim 0603/Lebak diwilayah Banten sudah merupakan wilayah Militer yang dikenal dengan sebutan Koremba ( Komando Resrt Militer Banten ) pada saat itu Kodim 0603/Lebak menitik beratkan tugas pokoknya pada penumpasan DI/TII yang dilaksanakan Kodim 0603 bersama semua satuan jajaran yang meliputi Koramil-Koramil dan aparat pemerintah serta rakyat setempat. b. Setelah selesai melaksanakan tugas penumpasan DI/TII pada tahun 1962, status organic Kodim 0603/Lebak yang berada di bawah Satuan Koremba dirubah menjadi organic Satuan Korem 061/Surya KencanaYang berkedudukan di Bogor. c. Gerakan Pengacau “ DEWAN REVOLUSI “ dari kaum kiri Marxis ( Gerakan Dewan )

1) Gerakan ini adalah gerakan kaum KIRI-MARXIS yang bertujuan menggulingkan pemerintah Republik Indonesia yang baru diproklamirkan. Di Rangkasbitung gerakan ini dimulai pada bulan Oktober 1945 ( baru dua bulan setelah proklamisi kemerdekaan ). Pimpinan pusatnya di Serang, gerakan ini dipimpin oleh CE MAMAT dkk, dan di Rangkasbitung dipimpin oleh TACHIR, seorang DENGKI ( GEBEO ) sekarang PLN,dibantu oleh Wahyidin,H.Bakri,Busro,Hasanaca dari Warunggunung, dan Jaro Anggling dari Kec. Muncang. Gerakan mereka dimulai dengan mengambil alih kekuasaan pemerintah daerah dari mulai Kabupaten dengan jalan menculik dan membunuh kepala-kepala daerahnya. 2) Di Kabupaten Lebak mereka sempat menculik Bupati kepala daerah Kabupaten Lebak R. Hardiwinangun yang kemudian dibunuh di daerah Cimancak Panggarangan disebuah Situ yang hingga sekarang oleh masyarakat dijuluki SITUREGEN ( Regen berasal dari bahasa Belanda yang artinya Bupati ). Di Rangkasbitung ketika itu mereka bermarkas di Rumah dinas TACHIR yaitu gedung PLN, mereka beraksi dengan menggunakan senjata api berburu dan senjata api locok yang biasa digunakan petani. 3) Setelah mereka mengadakan pengacauan dan membuat gelisah masyarakat, batalyon I dibawah pimpinan Mayor Dudung Padma Sukarta melakukan serangan langsung terhadap markas Dewan di gedung PLN Rangkasbitung hingga terjadi pertempuran seru yang memakan korban banyak dari pihak DEWAN, dipihak Batalyon I Sersan Djaja Winata menderita luka berat dengan kehilangan salah satu jari tangannya Sersan Djajawinata diperkirakan masih hidup sampai sekarang dan bila ditelusuri kemungkinan dapat ditemukan alamatnya dan dapat diwawancarai sebagai saksi hidup dalam peristiwa penumpasan gerakan pengacau DEWAN CEMAMAT di Rangkasbitung. 4) kalau diperhatikan jalannya gerakan komunis di tanah air kita seperti gerakan PKIMuso di Madiun, gerakan G.30 S.PKI di Jakarta, gerakan pasukan BR ( Bambu Runcing ) di tahun 1949 di daerah sektor 16 di daerah Kab. Lebak dimasa perang kemerdekaan , maka gerakan DEWAN CEMAMAT mempunyai modus operandi yang sama. Contohnya gerakan pasukan BR dibawah pimpinan Chaerul Saleh di daerah sektor 16 Kab. Lebak memebunuh wakil Residen Banten Achmad Fatoni, Kepala Polisi Pandeglang Kombes Pol Yusuf Martadilaga, menawan Residen Banten KH.Achmad Chotib dan pejabat-pejabat sipil lainnya dengan menyekap digedung kewedanaan Cibaliung,yang kemudian dapat dibebaskan olek Ops gabungan pasukanTNI dari Komando sektor 15 dan sektor 16 yang juga berhasil menangkap pasukan BR di medan pertempuran yang ternyata pasukan BR ini kebanyakan dari daerah Bekasi, Tambun dan Ujung Malang dibawah pimpinan Camat Nata dan Riih, sedangkan yang berasal dari Bogor Timur dan Gunung Batu di bawah pimpinan Engkim yang pada tahun 1945/1946 pernah menjadi pedagang Kerbau di Kab. Lebak dan mendirikan Toko Itikurih di pasar Rangkasbitung.

5. Tokoh dibalik Peristiwa : a. Pelaku Sejarah : 1) Letkol Inf Purn.H. E. Sutisna 2) Mayor Inf Purn. Sadeli 3) Mayor Inf Purn. Abdulrahman 4) Kapten Pol Purn H. Sukiman Ketua Pepabri Kab. Lebak 5) Kapten Purn H.Mas Mirsad Sekertaris Pepabri ( Alm ) 6) Peltu Purn M. Sugito Sekertaris LVRI 7) Pelda Purn. Aliyudin 8) Serma Purn Johan. M 9) Serma Purn. Ackro Rochmana 10) Koptu Purn. Bahrea 11) Purn. PNS A. Sanusi Mutaqin Bintak Dam III/Slw BP.Dim 0603/Lebak 12) Purn. PNS Sanian Anggota Pepabri

b. Atas dasar surat keputusan Menpangab tersebut, maka Pangdam VI/Siliwangi dengan surat keputusan nomor Skep/15-12/VI/1966 tanggal 11 Maret 1966. c. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Pangdam VI/Siliwangi maka sejak saat itu, tanggal tersebut dijadikan hari jadi Korem 064/MY dengan satuan komando pelaksananya terdiri dari Kodim 0601/Pdg, Kodim 0602/Srg, Kodim 0603/Lbk.

6. Kodim 0603/Lebak telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai bhaktinya kepada Negara dan Bangsa sbb:

a. Dalam rangka pembinaan Teritorial dari tahun 1950 s/d tahun 2010 KOdim 0603/Lebak telah melakukan Operasi Bhakti diseluruh wilayah Kabupaten Lebak, antara lain berupa : 1) Pembuatan perbaikan jalan 2) Pembuatan dan perbaikan jembatan 3) Pembuatan dan perbaikan Irigasi 4) Pembuatan dan perbaikan Sekolah 5) Pembuatan dan perbaiakn tempat peribadatan 6) Pembuatan sarana rekreasi dll. b. Dalam rangka perwujudan kemanunggalan TNI dengan Rakyat Kodim 0603/Lebak telah melaksanakan operasi bhakti TNI, AMD/TMMD dari Manunggal ke I tahun 1982 s/d ke LXXIX tahun 2008 di Kec. Cimarga. c. Dalam Operasi Sospol, Kodim 0603/Lebak telah melaksanakan operasi pengamanan pemilihan umum tahun 1971,1977,1982,1987,1992 dan tahun 2004 pengamanan Pemilu secara langsung baik pemilu Legislatif maupun Pilpres tahap I dan II.

d. Para Pejabat Komandan Kodim 0603/Lebak adalah sebagai berikut : 1) Mayor Inf A.Soleh Iskandar : 1948-1950 2) Lettu Inf E.M. Kurdi : 1950-1951 3) Lettu Inf Oeka Suryadi : 1951-1952 4) Letda Inf R. Soewito W. : 1952-1954 5) Lettu Inf Dede Iskandar : 1954-1955 6) Lettu Inf Tatang Maulana : 1955-1956 7) Kapten Inf M. Supri Djamhari : 1956-1957 8) Kapten Inf Abdullah Dadi : 1957-1959 9) Kapten Inf Moch. Ma’some : 1959-1961 10) Kapten Inf M.Mansoer : 1961-1962 11) Mayor Inf Y. Soesanto : 1962 12) Kapten Inf M. Sarkaya : 1962-1963 13) Mayor Inf Ichwanto Nayi : 1963 14) Mayor Inf P. Purbono HD : 1963-1964 15) Mayor Inf Djajang Sudirja : 1964-1965 16) Mayor Inf P.Y.Soejipto : 1965-1966 17) Mayor Inf Djajang Sudirja : 1966-1967 18) Letkol Inf A. Martoman : 1967-1969 19) Letkol Inf Djuber Arbina : 1969-1970 20) Letkol Inf Supriatna Supardi : 1970-1973 21) Letkol Inf Tatang Rukmana : 1973-1975 22) Letkol Inf Joko Soesilo : 1975-1977 23) Letkol Inf Soelur Suryadi : 1977-1979 24) Letkol Inf Moch Muchyi : 1979-1981 25) Letkol Inf Syarwan Hamid : 1981-1983 26) Letkol Inf Yusuf Margowadi : 1983-1984 27) Letkol Inf Unung Suherman : 1984-1986 28) Letkol Art Zaenal Wahab : 1986-1989 29) Letkol Inf Edi Sama. W : 1989-1990 30) Letkol Inf Mujiono Ekoputro : 1990-1991 31) Letkol Czi Rudy E. Suherman : 1991-1993 32) Letkol Inf Soewardjoto : 1993-1998 33) Letkol Inf Drs. Riyanto : 1998-1999 34) Letkol Art M. Natsir Atmawijaya : 1999-2000 35) Letkol Inf H. Misnandar.SH : 2000-2002 36) Letkol Inf Agus Suyoko : 2002-2005 37) Letkol Inf bambang Heriadi : 2005-2008 38) Letkol Inf Ridwan : 2008-2010 39) Letkol Czi Roedy Widodo : 2010-2011 40) Letkol Inf Nurkhan : 2011-2013 41) Letkol Inf Dian Hardiana, S.I.P 2013-2014 42) Letkol Inf Donald E Silitonga, S.I.P : 2014-2015 43) Letkol Czi Ubaidillah : 2015 s/d sekarang

e. Para Pejabat Kasdim 0603/Lebak adalah sebagai berikut : 1) Lettu Inf Kurdi : 1949-1950 2) Letda Inf E.Muhdi : 1950-1952 3) Peltu Kamjah : 1952-1956 4) Letda Inf Djohan Arifin. : 1956-1957 5) Peltu Nawawi : 1957-1959 6) Letda Inf Emin Sumantri : 1959-1962 7) Kapten Inf M. Sarkaya : 1962-1963 8) Mayor Inf Nurhasan : 1963-1964 9) Mayor Inf S. Sumarna : 1964-1967 10) Mayor Inf H. Isnaeni : 1967 11) Mayor Inf Z. Abidin : 1967-1968 12) Mayor Inf R.Yunus : 1968-1970 13) Mayor Inf Sarkun Sutrisno : 1970-1973 14) Mayor Inf Adas Koswara : 1973 15) Mayor Inf A. Jamal Alim : 1973 16) Mayor Inf Isdiono : 1973-1976 17) Mayor Inf Aif Ruhbi : 1976 18) Mayor Inf Isrof Musarof : 1976-1979 19) Mayor Inf Aripin Tarigan : 1979-1983 20) Mayor Czi Martias : 1983-1987 21) Mayor Inf A. Suryana M : 1987-1989 22) Mayor Art Suprianto : 1989-1991 23) Mayor Inf Soedharno : 1991-1993 24) Mayor Inf Djohan Solihin : 1993-1995 25) Mayor Inf Koman Suparman : 1985-1997 26) Mayor Inf Yatno Supriatno : 1987-1999 27) Mayor Inf Nurdin : 1999-2002 28) Plh Kapten Inf Agus Sunarto : 2002-2003 29) Mayor Inf A.Rosad : 2003-2006 30) Mayor Inf Sambas : 2006-2009 31) Mayor Inf H.Saptono Hadi : 2009-2013 32) Mayor Inf Sunyoto : 2013-2016 33) Mayor Inf Djaswadi : 2016 s/d sekarang

7. Kesimpulan dana saran a. Kesimpulan .Sejarah Satuan Kodim 0603/Lebak merupakan eksistensi masyarakat Kab.Lebak bersama TNI bersifat kewilayahan dimulai sebelum, selama dan sesudah kemerdekaan RI tahun 1945, dengan segala tugas dan tanggungjawab,resiko,tantangan serta hambatan yang timbul baik dari dalam tubuh TNI sendiri maupun dari lingkungan masyarakat dimana bertugas. b. Saran. Hari jadi Kodim 0603/Lebak bertitik tolak kepada pasukan TNI yang bertugas kewilayahan di bawah Komando Operasi Korem 061/Surya Kencana Bogor dibawah pimpinan Kapten Inf M. Kurdi yaitu tanggal 05-05-1947 dan mohon di kukuhkan dengan surat Keputusan.

8. Penyusunan sejarah Satuan Kodim 0603/Lebak merupakan wujud nyata rasa memiliki kesatuan dan kontribusi / kerasam antara pelaku sejarah,partisipan dan tim penyusun berdasarkan surat perintah Dandim 0603/Lebak No.Sprin/ / II / 2006 tanggal Pebruari 2006 tentang perintah menyusun dan membuat sejarah Satuan.