Bintang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Baris 40:
Energi yang dihasilkan oleh bintang dari [[fusi nuklir]] memancar ke ruang angkasa dalam bentuk [[radiasi elektromagnetik]] dan [[radiasi partikel]]. Radiasi partikel yang dipancarkan bintang terwujud dalam bentuk [[angin bintang]],<ref>
{{cite news
|last=Koppes |first=Steve
|title=University of Chicago physicist receives Kyoto Prize for lifetime achievements in science
|publisher=The University of Chicago News Office
|date=June 20, 2003 |url=http://www-news.uchicago.edu/releases/03/030620.parker.shtml
|accessdate=2012-06-15 }}
</ref> yang mengalirkan [[proton]] bebas, [[partikel alfa]] bermuatan listrik, dan [[partikel beta]] dari lapisan luar bintang. Terdapat juga aliran tetap [[neutrino]] yang berasal dari inti bintang, walaupun neutrino-neutrino ini hampir tidak bermassa.
 
Baris 55:
Dengan menggunakan [[Spektroskopi astronomi|spektrum bintang]], astronom dapat menentukan suhu permukaan, [[gravitasi permukaan]], metalisitas, dan [[kecepatan rotasi]] sebuah bintang. Jika jarak sebuah bintang diketahui, misalnya dengan mengukur paralaksnya, maka luminositasnya dapat dihitung. Massa, jari-jari, gravitasi permukaan dan periode rotasi dapat diperkirakan dengan berdasarkan model bintang. (Massa bintang-bintang dalam [[sistem biner (astronomi)|sistem biner]] dapat dihitung dengan mengukur jarak dan kecepatan orbitnya. Efek [[lensa-mikro gravitasi]] dipergunakan untuk mengukur massa bintang tunggal.<ref>
{{cite news
|title=Astronomers Measure Mass of a Single Star—First Since the Sun
|publisher=Hubble News Desk |date=July 15, 2004 |url=http://hubblesite.org/newscenter/archive/releases/2004/24/text/
|accessdate=2006-05-24 }}
</ref>) Dengan menggunakan parameter-parameter ini, astronom juga dapat memperkirakan umur sebuah bintang.<ref>
{{cite journal
Baris 80:
Namun banyak bintang yang memancarkan cahaya dengan [[fluks]] (jumlah energi yang dipancarkan per satuan luas) yang tidak seragam di seluruh permukaannya. Bintang [[Vega]] yang berputar sangat cepat, misalnya, memiliki fluks energi yang lebih tinggi pada kutub-kutubnya dibandingkan dengan ekuatornya.<ref>
{{cite news
|author=Staff |date=January 10, 2006
|title=Rapidly Spinning Star Vega has Cool Dark Equator
|publisher=National Optical Astronomy Observatory
|url=http://www.noao.edu/outreach/press/pr06/pr0603.html
|accessdate=2007-11-18
}}
</ref>
Baris 189:
[[Berkas:Star-sizes.jpg|left|thumb|Bintang sangat beragam ukurannya. Dalam setiap panel pada gambar di atas, objek paling kanan tampil sebagai objek paling kiri pada panel berikutnya. Bumi terletak paling kanan pada panel pertama dan matahari terletak pada urutan kedua dari kanan pada panel ketiga.]]
 
Karena jaraknya yang sangat jauh dari bumi, semua bintang kecuali matahari terlihat hanya seperti titik yang bersinar di langit malam jika dilihat dengan mata telanjang, dan [[Kelip (astronomi)|berkelip]] akibat efek dari atmosfer bumi. Matahari juga adalah sebuah bintang, namun berjarak cukup dekat dengan bumi sehingga terlihat seperti cakram di langit serta mampu menerangi bumi. Selain matahari, bintang dengan [[ukuran tampak]] terbesar adalah [[R Doradus]], yang itu pun hanya 0,057 [[detik busur]].<ref>{{cite news |title=The Biggest Star in the Sky |publisher=ESO
|date=March 11, 1997 |url=http://www.eso.org/public/news/eso9706/
|accessdate=2006-07-10 }}</ref>
 
Cakram sebagian besar bintang terlalu kecil [[diameter sudut]]nya untuk dapat diamati dengan teleskop optis bumi yang ada saat ini, sehingga dibutuhkan teleskop [[interferometer]] untuk menghasilkan citra sebuah bintang. Teknik lain untuk mengukur diameter sudut bintang adalah lewat [[okultasi]]. Dengan mengukur secara tepat penurunan terang cahaya sebuah bintang saat terjadi okultasi dengan [[bulan]] (atau peningkatan terang cahaya bintang saat bintang tersebut muncul kembali), diameter sudut bintang tersebut dapat dihitung.<ref>{{cite journal | last1=Ragland | first1=S. | last2=Chandrasekhar | first2=T.
Baris 264:
{{Main|Massa bintang}}
Salah satu bintang paling masif yang diketahui adalah [[Eta Carinae]].<ref>{{cite journal | first = Nathan | last = Smith | year = 1998 | url = http://www.astrosociety.org/pubs/mercury/9804/eta.html | title = The Behemoth Eta Carinae: A Repeat Offender | publisher = Astronomical Society of the Pacific | journal=Mercury Magazine | volume=27 | page=20 |accessdate = 2006-08-13 }}</ref> Dengan massa hingga 100–150&nbsp;kali massa matahari, bintang ini pun memiliki jangka hidup yang hanya beberapa juta tahun. Penelitian terhadap [[gugus Arches]] menunjukkan bahwa batas tertinggi massa bintang dalam era sekarang alam semesta adalah 150&nbsp;kali massa matahari.<ref>{{cite news
|title=NASA's Hubble Weighs in on the Heaviest Stars in the Galaxy
|publisher=NASA News |date=March 3, 2005 |url=http://www.nasa.gov/home/hqnews/2005/mar/HQ_05071_HST_galaxy.html
|accessdate=2006-08-04 }}</ref> Alasan untuk batas ini belum diketahui secara pasti, tapi sebagiannya disebabkan oleh [[luminositas Eddington]], yaitu jumlah maksimal luminositas yang dapat melewati atmosfer bintang tanpa harus melontarkan gas ke ruang angkasa. Namun, sebuah bintang bernama [[R136a1]] dalam gugus bintang [[RMC136a]], diukur memiliki massa 265&nbsp;kali massa matahari, membuat batas tersebut dipertanyakan.<ref name=eso20100721>{{cite news
|title=Stars Just Got Bigger
|publisher=European Southern Observatory
|date=July 21, 2010
|url=http://www.eso.org/public/news/eso1030/
|accessdate=2010-17-24 }}</ref> Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bintang-bintang dalam gugus bintang [[R136]] yang bermassa lebih besar dari 150&nbsp;kali massa matahari terbentuk akibat tabrakan dan penggabungan bintang-bintang masif dari beberapa [[sistem biner]] yang berdekatan; sehingga bintang-bintang tersebut mampu melewati batas 150&nbsp;kali massa matahari.<ref>{{cite web | work=LiveScience.com | url=http://news.yahoo.com/mystery-monster-stars-solved-monster-mash-161251348.html?_esi=1 | title=Mystery of the 'Monster Stars' Solved: It Was a Monster Mash |first1=Natalie | last1=Wolchover | date=August 7, 2012 }}</ref>
 
[[Berkas:Ngc1999.jpg|thumb|right|250px|Nebula [[NGC 1999]] disinari dengan terang oleh V380 Orionis (tengah), sebuah bintang variabel dengan massa sekitar 3,5&nbsp;kali massa matahari. Bagian langit yang hitam adalah lubang besar ruang kosong dan bukannya [[nebula gelap]] seperti yang dikira sebelumnya. ''NASA image'']]
 
Bintang-bintang pertama yang terbentuk setelah Dentuman besar kemungkinan berukuran lebih besar dari yang ada sekarang, mencapai hingga 300&nbsp;kali massa matahari, bahkan lebih,<ref>{{cite news
|title=Ferreting Out The First Stars
|publisher=Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics
|date=September 22, 2005 |url=http://www.cfa.harvard.edu/news/2005/pr200531.html
|accessdate=2006-09-05 }}</ref> akibat tiadanya unsur yang lebih berat dari [[litium]] dalam kandungannya. Namun, generasi bintang-bintang [[bintang populasi III|populasi III]] yang masif ini sudah lama punah dan hanya ada secara teoritis.
 
Dengan massa hanya 93&nbsp;kali massa [[Jupiter]], [[AB Doradus|AB Doradus C]], bintang teman AB Doradus A, merupakan bintang terkecil yang diketahui masih melakukan fusi nuklir dalam intinya.<ref>{{cite news
|title=Weighing the Smallest Stars |publisher=ESO
|date=January 1, 2005 |url=http://www.eso.org/public/news/eso0503/
|accessdate=2006-08-13 }}</ref> Untuk bintang dengan metalisitas yang mirip dengan matahari, massa minimum teoritis yang dapat dimiliki bintang, namun masih tetap dapat melakukan fusi nuklir di intinya, diperkirakan adalah sekitar 75&nbsp;kali massa Jupiter.<ref>{{cite web
| first=Alan | last=Boss | date=April 3, 2001
| url=http://www.carnegieinstitution.org/News4-3,2001.html
Baris 294:
| publisher=New Scientist
| accessdate=2006-08-23 }}</ref> Namun jika metalisitas sebuah bintang sangat rendah, massa minimumnya adalah sekitar 8,3% dari massa matahari atau sekitar 87&nbsp;kali massa Jupiter, berdasarkan penelitian terkini atas bintang-bintang paling redup.<ref name="minimum" /><ref>{{cite news
|title=Hubble glimpses faintest stars
|publisher=BBC |date=August 18, 2006
|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/5260008.stm
|accessdate=2006-08-22
|first=Elli
|last=Leadbeater}}</ref> Bintang yang lebih kecil lagi disebut [[katai cokelat]], yang menempati daerah abu-abu yang belum terdefenisi secara jelas antara bintang dan [[raksasa gas]].
 
Besar gravitasi permukaan sebuah bintang ditentukan oleh diameter dan massanya. Bintang-bintang raksasa memiliki gravitasi permukaan yang jauh lebih rendah dari bintang-bintang deret utama, sementara kebalikannya untuk bintang-bintang kompak seperti katai putih. Gravitasi permukaan mempengaruhi tampilan spektrum sebuah bintang, dengan gravitasi yang lebih tinggi menyebabkan pelebaran [[garis serapan]].<ref name="new cosmos" />
Baris 324:
{{Main|Rotasi bintang}}
Laju rotasi bintang dapat ditentukan lewat [[spektroskopi]], atau dapat diukur dengan lebih tepat lagi dengan mengamati laju rotasi [[bintik bintang]]. Bintang-bintang muda dapat memiliki laju rotasi yang tinggi, hingga di atas 100&nbsp;km/s diukur pada ekuatornya. Bintang kelas B [[Achernar]], misalnya, memiliki laju rotasi sekitar 225&nbsp;km/s atau lebih pada ekuatornya, menyebabkan daerah ekuatornya menonjol keluar sehingga bintang ini memiliki diameter ekuator yang lebih dari 1,5 kali jarak antar kutubnya. Laju rotasi ini hanya sedikit di bawah laju rotasi kritis sebesar 300&nbsp;km/s yang akan menyebabkan sebuah bintang hancur.<ref>{{cite news
|title=Flattest Star Ever Seen |publisher=ESO
|date=June 11, 2003 |url=http://www.eso.org/public/news/eso0316/
|accessdate=2006-10-03 }}</ref> Sebaliknya, matahari hanya berputar sekali selama 25–35&nbsp;hari, dengan laju rotasi ekuator 1,99&nbsp;km/s. Medan magnet dan angin bintang memperlambat laju rotasi bintang-bintang [[deret utama]] secara signifikan seiring dengan berkembangnya sebuah bintang dalam deret utama.<ref>{{cite web
| last=Fitzpatrick | first=Richard
| date=February 13, 2006 |url=http://web.archive.org/web/20100104142353/http://farside.ph.utexas.edu/teaching/plasma/lectures/lectures.html
Baris 334:
 
[[Bintang degenerat]] adalah bintang yang telah menyusut menjadi massa yang kompak dan mengakibatkan laju rotasi tinggi. Namun laju rotasi ini masih lebih rendah dari yang diperkirakan oleh hukum kekekalan [[momentum sudut]]. Sebagian besar momentum sudut bintang tersebut menghilang akibat hilangnya massa bintang oleh angin bintang.<ref>{{cite journal | last = Villata | first = Massimo | title=Angular momentum loss by a stellar wind and rotational velocities of white dwarfs| journal=Monthly Notices of the Royal Astronomical Society | year=1992 | volume=257 | issue=3 | pages=450–454 |bibcode=1992MNRAS.257..450V }}</ref> Meskipun demikian, laju rotasi bintang pulsar bisa sangat tinggi. Bintang pulsar di pusat [[Nebula kepiting]] misalnya, berputar 30 kali dalam sedetik.<ref>{{cite news
|title=A History of the Crab Nebula |publisher=ESO
|date=May 30, 1996 |url=http://hubblesite.org/newscenter/archive/releases/1996/22/astrofile/
|accessdate=2006-10-03 }}</ref> Laju rotasi bintang pulsar akan perlahan melambat akibat emisi radiasi.
 
=== Suhu ===
Baris 357:
 
=== Umur ===
Sebagian besar bintang berumur antara 1–10&nbsp;miliar tahun. Beberapa bintang mungkin bahkan berumur mendekati 13,8&nbsp;miliar tahun–[[umur alam semesta|umur teramati alam semesta]]. Bintang tertua yang ditemukan hingga saat ini, [[HE 1523-0901|HE&nbsp;1523-0901]], diperkirakan berumur 13,2&nbsp;miliar tahun.<ref>{{cite news |display-authors=1
|last1=Frebel |first1=A. |last2=Norris |first2=J. E. |last3=Christlieb |first3=N. |last4=Thom |first4=C. |last5=Beers |first5=T. C. |last6=Rhee |first6=J
|title=Nearby Star Is A Galactic Fossil
|publisher=Science Daily |date=May 11, 2007
|url=http://www.sciencedaily.com/releases/2007/05/070510151902.htm
|accessdate=2007-05-10
}}</ref><ref>{{cite journal | display-authors=1
| last1=Frebel | first1=Anna | last2=Christlieb | first2=Norbert
Baris 485:
| accessdate=2006-07-16 }}</ref>
 
Bintang-bintang tidak menyebar secara merata di alam semesta, tapi biasanya berkelompok membentuk galaksi bersamaan dengan debu dan gas antarbintang. Sebuah galaksi biasa mengandung ratusan miliar bintang, dan terdapat lebih dari 100&nbsp;miliar (10<sup>11</sup>) galaksi dalam [[alam semesta teramati]].<ref>{{cite web | title=What is a galaxy? How many stars in a galaxy / the Universe? | publisher=Royal Greenwich Observatory |url=http://www.rmg.co.uk/explore/astronomy-and-time/astronomy-facts/faqs/what-is-a-galaxy-how-many-stars-in-a-galaxy-how-many-stars/galaxies-in-the-universe | accessdate=2006-07-18 }}</ref> Berdasarkan sebuah cacah bintang pada tahun 2010 diperkirakan terdapat 300 [[triyar]] ({{nowrap|3 × 10<sup>23</sup>}}) bintang dalam alam semesta teramati.<ref>{{cite news |first=Seth |last=Borenstein |date=December 1, 2010
|title=Universe's Star Count Could Triple |work=CBS News
|url=http://www.cbsnews.com/stories/2010/12/01/tech/main7107200.shtml |accessdate=2011-07-14}}</ref>
Walau sering dipercaya bahwa bintang hanya terdapat dalam galaksi, telah ditemukan bintang-bintang yang berada di luar galaksi ([[bintang antargalaksi]]).<ref>{{cite news |title=Hubble Finds Intergalactic Stars
|publisher=Hubble News Desk |date=January 14, 1997
|url=http://hubblesite.org/newscenter/archive/releases/1997/02/text/
|accessdate=2006-11-06 }}</ref><ref name=term group=note />
 
Bintang terdekat dengan bumi selain matahari adalah [[Proxima Centauri]] yang berjarak sekitar 4,2 [[tahun cahaya]] atau kira-kira 39,9&nbsp;triliun kilometer. Jika jarak ini ditempuh dengan kecepatan orbit [[pesawat ulang-alik]] (8&nbsp;km/s–hampir 30.000&nbsp;km/jam), maka akan dibutuhkan waktu kira-kira 150.000 tahun untuk sampai.<ref group=note>3,99 × 10<sup>13</sup> km ÷ (3 × 10<sup>4</sup> km/jam × 24 × 365,25) = 1,5 × 10<sup>5</sup> tahun.</ref> Jarak seperti ini adalah jarak antar bintang yang umum dalam [[piringan galaksi]], termasuk di lingkungan sekitar tata surya.<ref>{{cite journal | last1=Holmberg | first1=J. | last2=Flynn | first2=C. | title=The local density of matter mapped by Hipparcos | journal=Monthly Notices of the Royal Astronomical Society | volume=313 |issue=2 | year=2000 | pages=209–216 | bibcode=2000MNRAS.313..209H | doi = 10.1046/j.1365-8711.2000.02905.x|arxiv = astro-ph/9812404 }}</ref> Bintang-bintang dapat sangat berdekatan di pusat galaksi dan dalam [[gugus bola]] atau terpisah sangat jauh dalam [[sferoid galaksi|halo galaksi]].
Karena jarak antar bintang yang relatif sangat jauh dalam galaksi selain pada daerah pusat galaksi, tabrakan antar bintang diperkirakan jarang terjadi. Pada daerah yang lebih padat seperti inti gugus bola atau pusat galaksi, tabrakan antar bintang dapat sering terjadi.<ref name="DarkMatter">{{cite news |title=Astronomers: Star collisions are rampant, catastrophic |publisher=CNN News |date=June 2, 2000 |url=http://archives.cnn.com/2000/TECH/space/06/02/stellar.collisions/ |accessdate=2006-07-21 }}</ref> Tabrakan seperti ini dapat menghasilkan apa yang dikenal dengan bintang [[pengelana biru]] (''blue straggler'').<ref name=term group=note>''Blue straggler'' lebih sering diterjemahkan sebagai ''pengelana biru'' daripada ''pengembara biru'' untuk membedakannya dari ''bintang pengembara'' (''rogue star'') yang merujuk pada bintang antargalaksi</ref> Bintang-bintang abnormal ini memiliki suhu permukaan yang lebih tinggi dari bintang-bintang deret utama lainnya dalam sebuah gugus bintang dengan luminositas yang sama.<ref>{{cite journal |display-authors=1 | first1=J. C. | last1=Lombardi, Jr. | last2=Warren | first2=J. S. | last3=Rasio |first3=F. A. | last4=Sills | first4=A. | last5=Warren | first5=A. R. | title = Stellar Collisions and the Interior Structure of Blue Stragglers | journal=The Astrophysical Journal | year=2002 | volume=568 | issue = 2 | pages=939–953 | bibcode=2002ApJ...568..939L | doi = 10.1086/339060|arxiv = astro-ph/0107388 }}</ref> Istilah pengelana merujuk pada lokasinya yang berada di luar garis evolusi normal bintang lain pada diagram Hertzsprung-Russel gugus bintangya.
 
== Evolusi ==