Kristen Palestina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k →‎Sejarah modern: ejaan, replaced: praktek → praktik
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Sejarah modern: minor cosmetic change
Baris 62:
Fr Pierbattista Pizzaballa, Penjaga Tanah Suci, juru bicara Katolik senior telah menyatakan bahwa kelambanan polisi dan budaya pendidikan yang mendorong anak-anak Yahudi untuk memupuk pandangan mereka terhadap orang-orang Kristen dengan "penghinaan" dan telah membuat hidup semakin "tak tertahankan" bagi banyak orang Kristen. Pernyataan Fr Pizzaballa datang setelah ekstremis pro-pemukim menyerang sebuah biara Trappist di kota Latroun, membakar pintu, dan menutupi dinding dengan grafiti anti-Kristen dengan mencela Kristus sebagai "monyet". Insiden ini menyusul serangkaian aksi pembakaran dan vandalisme, pada tahun 2012, menargetkan tempat-tempat ibadah Kristen, termasuk Biara abad ke-11 Salib Yerusalem, di mana slogan-slogan seperti "Matilah Kristen" dan grafiti ofensif lainnya ditulis pada dinding-dindingnya. Menurut sebuah artikel di Telegraph, pemimpin Kristen merasa bahwa isu yang paling penting bahwa [[Israel]] telah gagal mengatasi adalah praktik beberapa sekolah Yahudi Ultra-Ortodoks untuk mengajarkan anak-anak bahwa itu adalah kewajiban agama menyalahgunakan siapa pun di Tahbisan Suci mereka, sehingga orang-orang Yahudi Ultra-Ortodoks, termasuk anak-anak berumur delapan, meludahi anggota ulama Kristen setiap hari.<ref>http://www.telegraph.co.uk/news/religion/9529123/Vatican-official-says-Israel-fostering-intolerance-of-Christianity.html</ref>
 
Setelah komentar Paus Benediktus XVI tentang Islam pada bulan September 2006, lima gereja tidak berafiliasi dengan baik oleh Katolik maupun Paus, di antara mereka seorang dan Gereja Anglikan dan Ortodoks itu dibom dan ditembak di [[Tepi Barat]] dan [[Gaza]]. Sebuah kelompok yang disebut "Lions of Tauhid" mengaku bertanggung jawab.<ref>[http://www.haaretz.com/hasen/spages/763199.html "Report: Rome tightens pope's security after fury over Islam remarks"], ''[[Haaretz]]'', 16 September 2006</ref> Mantan Perdana Menteri Palestina dan pemimpin Hamas Ismail Haniya terhukum dalam serangan tersebut, dan kehadiran polisi meningkat di Betlehem, yang memiliki komunitas Kristen yang cukup besar.<ref>{{cite news|title=Pope Apologizes for Remarks About Islam|publisher=New York Times|date=17 September 2006|url=http://www.nytimes.com/2006/09/17/world/europe/17cnd-pope.html?ex=1316145600&en=bd45a56d2f9e575a&ei=5088&partner=rssnyt&emc=rss | first=Ian | last=Fisher | accessdate=2010-05-21}}</ref>
 
Armenia di Yerusalem, yang diidentifikasi sebagai orang Kristen Palestina atau Israel-Armenia, juga telah diserang dan mendapat ancaman dari ekstremis Yahudi, Kristen dan pendeta telah diludahi, dan satu Uskup Agung Armenia dipukuli dan salibnya dirusak. Pada bulan September 2009, dua pendeta Kristen Armenia diusir setelah kerusuhan meletus dengan ekstremis Yahudi setelah meludahi benda suci Kristen <ref>Hagopian, Arthur (9 September 2009). "Armenian Patriarchate protests deportation of seminarians". [http://www.uruknet.de/?s1=1&p=57786&s2=10 uruknet.de]</ref>
 
Pada bulan Februari 2009, sekelompok aktivis Kristen dari [[Tepi Barat]] menulis surat terbuka meminta Paus Benediktus XVI untuk menunda perjalanannya ke Israel yang dijadwalkan kecuali pemerintah mengubah perlakuannya.<ref name=visit/> Mereka menyoroti peningkatan akses ke tempat-tempat ibadah dan berakhir perpajakan sifat gereja sebagai keprihatinan utama.<ref name=visit/> Paus memulai kunjungan lima harinya ke Israel dan wilayah Palestina pada Minggu, 10 Mei berencana untuk mengekspresikan dukungan bagi orang Kristen di kawasan itu.<ref name=visit>[http://www.msnbc.msn.com/id/29332232/ Holy Land Christians urge pope to call off visit]. [[MSNBC.com]]. Published 22 February 2009.</ref> Dalam menanggapi pernyataan publik Palestina, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Yigal Palmor mengkritik polarisasi politik dari kunjungan kepausan, berkomentar bahwa "ini akan menjadi penyebab perdamaian jauh lebih baik jika kunjungan ini diambil untuk tujuan itu, ziarah, kunjungan untuk penyebab perdamaian dan persatuan".<ref>{{cite news|publisher=''[[The Guardian]]''|url=http://www.guardian.co.uk/world/feedarticle/8496494|title=Palestinians seek papal pressure on Israel|date=8 May 2009|accessdate=10 May 2009 | location=London}}</ref>
 
Pada bulan November 2009, Berlanty Azzam, seorang mahasiswa Kristen Palestina dari [[Gaza]], diusir dari [[Betlehem]] dan tidak diizinkan untuk melanjutkan belajar. Dia memiliki dua bulan tersisa untuk menyelesaikan gelar. Berlanty Azzam mengatakan militer Israel memborgolnya, ditutup matanya, dan meninggalkan dia menunggu selama berjam-jam di pos pemeriksaan dalam perjalanan kembali dari sebuah wawancara kerja di [[Ramallah]]. Dia menggambarkan insiden itu sebagai "menakutkan" dan mengklaim pejabat Israel memperlakukan dia seperti seorang kriminal dan melarang dirinya dalam pendidikan hanya karena ia adalah seorang Kristen Palestina dari [[Gaza]].<ref>{{cite news |last=Flower |first=Kevin |date=9 December 2009 |title= Israel court: Deported Palestinian student can't return |publisher=[[CNN News]] |url=http://www.cnn.com/2009/WORLD/meast/12/09/gaza.student/index.html }}</ref>