Reaksi aldol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →top: minor cosmetic change |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k tidy up, replaced: mengijinkan → mengizinkan (4) |
||
Baris 83:
| pages = 583–603
| doi = 10.1039/b409143b }}</ref>
dan pada [[industri farmasi]] untuk sintesis obat-obatan yang beroptik murni. Sebagai contoh, lintasan awal Pfizer untuk obat sakit jantung Lipitor (INN: [[atorvastatin]]) yang terdaftar pada tahun 1996 menggunakan dua reaksi aldol,
| title = (R) and (S)-2-acetoxy-1,1,2-triphenylethanol - effective synthetic equivalents of a chiral acetate enolate
| author = M. Braun, R. Devant
Baris 115:
Hal ini sangatlah penting karena banyak poliketida, bersama dengan molekul-molekul aktif biologis lainnya, ditemukan secara alami dalam jumlah yang sangat sedikit untuk diinvestigasi lebih lanjut. Sintesis dari senyawa-senyawa tersebut yang pernah dianggap tidak mungkin dapat dilakukan sekarang secara rutin dalam skala laboratorium dan mendekati viabilitas ekonomi pada skala yang lebih besar pada kasus-kasus tertentu, misalnya pada agen anti-tumor yang sangat aktif, [[diskodermolida]]. Di bidang [[biokimia]], reaksi aldol adalah salah satu langkah kunci dalam [[glikolisis]], [[dimana]] reaksi ini dikatalisasi oleh enzim [[aldolase]].
Reaksi aldol sangat penting dalam [[sintesis organik]] karena ia menghasilkan produk dengan ''dua'' [[pusat stereogenik]] yang baru (pada [[karbon alfa|karbon -α dan -β]] aduk aldol, ditandai dengan tanda bintang pada gambar di atas). Metode modern sekarang ini
Berbagai macam nukleofil dapat digunakan dalam reaksi aldol, meliputi [[enol]], [[enolat]], dan enol [[eter]] dari keton, aldehida, dan senyawa-senyawa [[karbonil]] lainnya. Pasangan [[elektrofil]]iknya biasanya adalah sebuah aldehida, walaupun terdapat juga variasi lainnya, seperti pada [[reaksi Mannich]]. Ketika nukleofil dan elektrofilnya berbeda (biasanya begitu), reaksi ini dikenal sebagai '''reaksi aldol silang''' (berlawanan dengan pembentukan [[dimer]] pada '''dimerisasi aldol''').
Baris 163:
| volume =45
| pages = 1066–1081}}</ref> E dan Z merujuk pada [[isomerisme cis-trans|hubungan stereokimia cis-trans]] antara enolat oksigen yang membawa ion lawan positif dengan gugus berprioritas paling tinggi pada karbon alfa. Sebenarnya, hanya beberapa logam seperti litium dan boron saja yang mengikuti model Zimmerman-Traxler ini. Sehingga pada beberapa kasus, [[stereokimia]] hasil produk reaksi tidak bisa diprediksi.
:[[Berkas:scheme2-id.png|center|
== Kontrol pada reaksi aldol ==
Baris 255:
Enolat yang ter-trisubstitusi dianggap sebagai enolat [[kontrol reaksi termodinamik|kinetik]], sedangkan enolat yang ter-tetrasubstitusi dianggap sebagai enolat termodinamik. Hidrogen alfa yang terdeprotonasi membentuk enolat kinetik kurang terhalang, sehingga terdeprotonasi lebih cepat. Secara umum, olefin yang ter-tetrasubstitusi lebih stabil daripada olefin yang ter-trisubtitusi oleh karena stabilisasi hiperkonjugasi. Rasio dari regioisomer enolat ini sangat dipengaruhi oleh pilihan basa yang digunakan. Untuk contoh di atas, kontrol kinetik dapat dilakukan dengan menggunakan LDA pada -78 °C, menghasilkan selektivitas 99:1 untuk enolat kinetik:termodinamik, sedangkan kontrol termodinamik dapat dilakukan dengan menggunakan [[reagen organolitium|trifenilmetillitium]] pada [[suhu kamar]], menghasilkan selektivitas 10:90.
Secara umum, enolat kinetik lebih difavoritkan pada kondisi temperatur yang rendah, ikatan logam-oksigen yang relatif ion, dan deprotonasi cepat menggunakan basa yang kuat dan terhalang, yang sedikit berlebihan, sedangkan enolat termodinamik lebih difavoritkan pada kondisi temperatur yang lebih tinggi, ikatan logam-oksigen yang relatif kovalen, dan waktu kesetimbangan yang lebih lama untuk deprotonasi dengan menggunakan basa kuat yang kadarnya sedikit berlebih dari jumlah sub-stoikiometri reaksi. Penggunaan jumlah sub-stoikiometri basa
== Stereoselektivitas ==
Baris 479:
[[Berkas:organocatalytic2-id.png|center]]
Strategi ini
[[Berkas:organocatalytic3-id.png|center]]
|