Angkatan Laut Kerajaan Belanda: Perbedaan antara revisi

k
tidy up, replaced: dimana → di mana (2), mengijinkan → mengizinkan, removed stub tag
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Prefiks kapal: minor cosmetic change
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: dimana → di mana (2), mengijinkan → mengizinkan, removed stub tag
Baris 86:
[[File:Manoeuvres van de Koninklijke Nederlandse Marine.ogv|thumb|Kapal-kapal AL Belanda sedang bermanuver, [[1936]]]][[File:Awm 045393 HNLMS Java.jpg|thumb|left|HNLMS Java, c. [[1941]]]]Selama [[Perang Dunia Kedua]], angkatan laut Belanda berpangkalan di negara-negara [[Sekutu]] setelah Belanda diduduki oleh [[Nazi Jerman]] dalam hitungan hari: markas besarnya di [[London]], [[Inggris]], dan unit-unit yang lebih kecil di [[Ceylon]] (sekarang [[Sri Lanka]]) dan [[Perth]], [[Australia Barat]].
 
Di berbagai penjuru dunia, kapal-kapal AL Belanda diperbantukan untuk mengangkut pasukan, misalnya dalam rangka [[Operasi Dynamo]] di [[Dunkirk]] dan pada [[D-Day]], mereka mengawal konvoi-konvoi dan menyerang sasaran-sasaran musuh. Selama perang, AL Belanda mengalami kekalahan yang besar, khususnya dalam mempertahankan koloni [[Hindia Belanda]], terutama [[Pertempuran Laut Jawa]] dimanadi mana panglimanya [[Laksamana Muda]] [[Karel Doorman]], yang tenggelam bersama armada dan 1000 awak kapalnya. Satu [[kapal perusak]] ringan (''light cruiser'') yang sedang dibangun direbut [[Nazi Jerman]] di galangannya.
 
Selama serbuan Jepang yang tak kenal belas kasihan dari Februari hingga April [[1942]] di Hindia Belanda, angkatan laut Belanda di Asia nyaris musnah, dan kehilangan total 20 kapal (termasuk 2 kapal perusak ringan dan 2500 pelaut tewas<ref>{{cite web|last=Klemen |first=L |url=http://www.dutcheastindies.webs.com/war_sea.html |title=The War at Sea |date=1999–2000 |work=Forgotten Campaign: The Dutch East Indies Campaign, 1941–1942}}</ref>) — sebanyak korban jiwa di pihak Amerika pada saat serangan Jepang atas [[Pearl Harbor]]. Angkatan laut Belanda semakin terpuruk selama bertahun-tahun akibat kekurangan dana dan kesulitan menghadapi kapal-kapal yang lebih kuat dengan persenjataan yang lebih baik, termasuk torpedo ''Long Lance'', yang digunakan kapal perusak ''IJN Haguro'' menenggelamkan kapal perusak ringan ''HNLMS De Ruyter''.<ref>Dr. L. de Jong, ''Het Koninkrijk der Nederlanden in de Tweede Wereldoorlog'' (Dutch), 14 parts, part 11a-I-second half, RIOD, Amsterdam, 1975</ref>
Baris 96:
[[Berkas:Karel Doorman Launching Sea Fury NAN10-56.jpg|left|thumb|[[Hr. Ms. Karel Doorman|HNLMS Karel Doorman]] saat bertugas dalam [[Konflik Papua]]|278x278px]]Selepas [[Perang Dunia II]], hubungan antara Belanda dan koloni-koloninya berubah secara drastis. Lepasnya koloni [[Hindia Belanda]] menjadi [[Republik Indonesia]] hanya 2 hari setelah [[penyerahan Jepang]] tanpa syarat, mengacaukan rencana Belanda untuk memulihkan kedaulatan kolonialnya. Perlu waktu 4 tahun sebelum akhirnya Belanda mengakui kemerdekaan [[Indonesia]]. Armada, pasukan dan pangkalan-pangkalan AL Belanda yang berada di bekas koloni Hindia Belanda diserahterimakan kepada [[Angkatan Laut Republik Indonesia]] (ALRI) sebagai hasil kesepakatan [[Konferensi Meja Bundar]] (KMB) [[27 Desember]] [[1949]] di [[Den Haag]], [[Belanda]].
 
Ketika pecah konflik dengan Indonesia mengenai [[Nugini Belanda]] (''Netherlands New Guinea'') pada tahun [[1961]], kekuatan AL Belanda menjadi tulang punggung pertahanan Belanda di koloni tersebut dalam menghadapi infiltrasi-infiltrasi oleh [[militer Indonesia]], yang ditunjang oleh kapal-kapal perang modern dari [[Uni Soviet]], yang merupakan bagian dari kampanye [[Trikora]] yang dicanangkan oleh [[Presiden Indonesia]] [[Soekarno]] untuk merebut [[Nugini Belanda]] yang dinamainya sebagai [[Irian Barat]]. Selama konflik ini, AL Belanda sempat mengirimkan gugus tugas yang meliputi [[kapal induk]] pesawat kelas Colossus [[Hr. Ms. Karel Doorman|Hr. Ms. Karel Doorman (R81)]] untuk menggetarkan kekuatan AL Indonesia.
 
Dalam [[Pertempuran Laut Aru]] pada [[15 Januari]] [[1962]], eskader kapal perusak (''destroyer'') Belanda, [https://nl.wikipedia.org/wiki/Hr._Ms._Evertsen Hr. Ms. Evertsen], [https://nl.wikipedia.org/wiki/Hr._Ms._Kortenaer Hr. Ms. Kortenaer], dan [https://nl.wikipedia.org/wiki/Hr._Ms._Utrecht Hr. Ms. Utrecht], yang didukung 2 pesawat Neptune dan Frely, berhasil menenggelamkan kapal torpedo ALRI [[RI Macan Tutul|RI Macan Tutul (650)]] dan menewaskan komandan eskader ALRI [[Yos Sudarso|Komodor Yos Sudarso]] dan komanda RI Macan Tutul (650) Kapten Wiranto. Dua kapal ALRI lainnya, RI Macan Kumbang (653) dan RI Harimau (654) berhasil meloloskan diri. Konflik pun berakhir dengan penyerahan Nugini Belanda kepada [[UNTEA]] pada [[15 Agustus]] [[1962]] sebagai hasil Konferensi New York dan kemudian diserahkan kepada Indonesia pada [[1 Mei]] [[1963]]. Seluruh kekuatan AL Belanda pun ditarik pulang ke Belanda sebagai itikad baik untuk menghentikan segala bentuk konflik bersenjata di daerah konflik tersebut.[[Image:Piet de Jong in uniform.jpg|thumb|left|200x200px|[[Piet de Jong]] komandan kapal HNLMS Gelderland pada tahun [[1958]].]]
Baris 102:
===Kerjasama NATO===
[[File:Ships of Standing NATO Maritime Group 1.jpg|thumb|[https://en.wikipedia.org/wiki/Standing_NRF_Maritime_Group_1 Standing NRF Maritime Group 1] pada tahun 2007, Hr. Ms. Evertsen kedua dari kanan]]
Dengan pembentukan [[Pakta Pertahanan Atlantik Utara]] (''[[North Atlantic Treaty Organisation]]'', '''[[NATO]]'''), kekuatan utama militernya bertumpu pada angkatan darat dan angkatan udara, hingga pecah [[Perang Korea]] ([[1950]]-[[1953]] dimanadi mana angkatan laut lebih dipertimbangkan. Pemerintah memutuskan pembentukan armada yang terdiri dari 2 eskader. Selain kapal induk pesawat [[Hr. Ms. Karel Doorman]], AL Belanda juga memiliki 2 kapal perusak ringan kelas De Zeven Provincien, 8 kapal perusak kelas Friesland, 8 [[kapal selam]], 6 [[Fregat|kapal fregat]] kelas Speijk, dan sejumlah [[kapal penyapu ranjau]].
 
Sebagai anggota NATO, Belanda mengembangkan kebijakan keamanan yang mengikat bersama anggota lainnya. Pembentukan [[Pakta Warsawa]] pada tahun [[1955]] meningkatkan perlombaan senjata antara [[Blok Barat]] dan [[Blok Timur]]. Inovasi-inovasi teknologi berkembang pesat, pengembangan [[radar]] dan [[sonar]] diikuti [[senjata nuklir]] dan misil jarak jauh. Situasi geopolitik tersebut mengijinkanmengizinkan strategi militer tetap. Mulai tahun [[1955]], AL Belanda bergabung dengan eskader-eskader NATO yang permanen, seperti ''[https://en.wikipedia.org/wiki/Standing_Naval_Force_Atlantic Standing Naval Force Atlantic]''.
 
== Struktur Saat ini ==
Baris 140:
* {{nl}}[http://www.marine.nl Royal Netherlands Navy homepage]
* [http://www.dutchsubmarines.com/books/books_videos.htm Dutch Submarines]
 
{{militer-stub}}
 
[[Kategori:Pendirian tahun 1488]]
[[Kategori:Militer Belanda]]
[[Kategori:Angkatan Laut Kerajaan Belanda| {{PAGENAME}}Angkatan Laut Kerajaan Belanda]]
110.443

suntingan