Filioque: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k →‎Rangkuman: ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Baris 83:
Klausa Filioque menjadi bagian integral dari sebagian teologi Barat mengenai Trinitas karena ajaran-ajaran para [[Bapa Gereja]] Barat seperti St. [[Augustinus dari Hippo]], [[Anselmus dari Canterbury]] dan [[Thomas Aquinas]] berisi pernyataan-pernyataan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan Sang Putera. Para Bapa Gereja Timur, seperti St. [[Yohanes dari Damaskus]] dan [[Gregorius Palamas]], melestarikan tradisi Kredo asli yang dikeluarkan di Konstantinopel pada tahun 381 dan oleh karena itu Filioque terasa asing bagi teologi Gereja Timur. Para teolog di Timur seperti Patriark Photius berkeberatan atas ajaran yang diekspresikan Filioque, karena bertentangan dengan doktrin yang berterima dan alkitabiah. Mereka berpendapat bahwa karena Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan Sang Putera maka terdapat dua sumber keilahian, padahal di dalam Allah Yang maha Esa itu hanya boleh terdapat satu sumber keilahian atau ketuhanan saja.
 
Para teolog Barat menjawab keberatan ini dengan mengatakan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan Sang Putera "selayaknya dari satu sumber."<ref name="Aquinas">{{cite book |first=Thomas |last=Aquinas |title=Summa Theolologiae, Part I, 36.4}}</ref> Akan tetapi pihak Timur sekali lagi berkeberatan dengan alasan formulasi ini akan menggabungkan dan membaurkan pribadi Sang Bapa dan pribadi Sang Putera. Mereka juga berpendapat bahwa jika Sang Bapa dan Sang Putera sama-sama merupakan sumber keilahian dan hanya Roh Kudus yang tidak demikian, artinya status Roh Kudus menjadi relatif lebih rendah daripada Sang Bapa dan Sang Putera. Meskipun demikian, guna membela tradisi Barat, Thomas Aquinas berpendapat bahwa Roh Kudus adalah baik Roh dari Sang Bapa maupun Roh dari Sang Putera, dan bahwa Sang Bapa dan Sang Putera sudah termasuk dalam eksistensi Roh Kudus, sehingga menjadikan klausa Filioque sebagai suatu kebutuhan teologis.<ref name="ReferenceA">{{cite book |first=Thomas |last=Aquinas |title=Summa Theolologiae, Part I, 36.2}}</ref> Dia menemukan perbedaan pribadi mereka dalam hubungan oposisi mereka (Sang Bapa secara aktif menggenerasi Sang Putera dan menspirasi Roh Kudus, Sang Putera secara pasif digenerasi dari Sang Bapa dan secara aktif menspirasi Roh Kudus, Roh Kudus secara pasif dispirasi dari Sang Bapa dan dari Sang Putera sehingga dengan demikian menghubungkan ketiga pribadi tersebut dalam hubungan oposisi, yang membedakan mereka satu sama lain) dan dia menemukan kesetaraan-penuh mereka dalam hakikat ilahiah mereka yang sama.<ref name="ReferenceA"/> Karena Aquinas memandang kuasa untuk men-''spirasi'' (atau menghembuskan) Roh Kudus sebagai sesuatu yang berasal dari hakikat ilahi maka ia menganggap bahwa kemampuan itu tentunya dimiliki bersama oleh Sang Bapa dan sang Putera.<ref name="Aquinas"/>
 
Meskipun demikian, para teolog Timur berpendapat bahwa jika esensi ilahi itu sendiri merupakan sumber keilahian di dalam Allah, maka akan timbul masalah baru: orang akan beranggapan bahwa Roh Kudus keluar dari diriNya sendiri, karena Roh Kudus tentunya tidaklah terpisah dari esensi ilahi tersebut. Namun para teolog skolastik Barat seperti Anselmus dari Canterbury dalam karyanya ''Monologion,'' menggunakan Kitab Suci dan akal budi untuk menanggapi pokok bahasan tersebut serta menunjukkan bahwa memang terdapat suatu urutan prosesi dalam Keallahan yang mengatur prosesi Roh Kudus dari diriNya sendiri.
 
Sekalipun ada argumen-argumen para Bapa Barat tersebut, klausa Filioque dan teologi yang terkait dengannya di Barat, tetaplah tidak dapat diterima di Gereja Timur. Hal ini terjadi karena para teolog utama Gereja Timur memahami perbedaan-perbedaan antar pribadi Trinitas itu sedemikian rupa sehingga mengharuskan prosesi Roh Kudus itu hanya dari Sang Bapa semata. Yohanes dari Damaskus, dalam karyanya ''Eksposisi yang Tepat dari Iman Ortodoks'' berpendapat bahwa perbedaan antara Sang Putera dan Roh Kudus terdapat dalam kekhasan cara mereka berasal-usul dari Sang Bapa, yang merupakan satu-satunya penyebab yang tak berasal-usul bagi kedua Pribadi Ilahi lainnya. Dia menerangkan bahwa Sang Putera secara unik "lahir" dari Sang Bapa sedangkan Roh Kudus itu "keluar" dari Sang Bapa, serta bahwa perbedaan antara kedua cara berasal-usul tersebut tidak dapat difahami oleh manusia<ref name="Damascus">{{cite book |first=John of|last=Damascus|title=An Exact Exposition of the Orthodox Faith, Chapter XIII, (p.9 in Nicene and Post-Nicene Fathers, vol. 9, edited by Philip Schaff)}}</ref>.
 
=== Mendamaikan tradisi Timur dan tradisi Barat ===
Para teolog Barat seperti Anselmus dari Canterbury dan Thomas Aquinas mengkritik pihak Timur karena tidak cukup menjelaskan hubungan dan urutan kekal antara Sang Putera dan Roh Kudus. Aquinas berpendapat bahwa jika benar bahwa Roh Kudus itu secara kekal "keluar dari" Sang Putera maka sampai tingkat tertentu Roh Kudus itu mesti pula secara kekal "berasal dari" Sang Putera, sebagainya yang dinyatakan oleh klausa Filioque<ref>{{cite book |first=Thomas |last=Aquinas |title=Summa Theolologiae, Part I, 27 and 36.2 Answer paragraph 4}}</ref>. Akan tetapi hubungan antara Sang Putera dan Roh Kudus dijelaskan oleh para Bapa Timur dengan cara yang tidak perlu melibatkan Filioque. Yohanes dari Damaskus menyatakan bahwa digenerasinya Sang Putera dan diprosesinya Roh Kudus itu terjadi bersamaan, dan bahwa Roh Kudus secara kekal keluar dari Sang Bapa dan hinggap pada Sang Putera.<ref name="Damascus"/>. Teolog modern dari Gereja Ortodoks Timur, [[Dumitru Stăniloae]] melihat adanya sebuah jawaban yang lebih lengkap mengenai hubungan antara Sang Putera dan Roh Kudus ini dalam teologi dari Gregorius Palamas, karena dia mendapati dalam teologi Palamas terdapat gagasan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan hinggap pada Sang Putera lalu kembali dari Sang Putera dalam wujud kasihnya akan Sang Bapa.<ref>{{cite book |first=Dumitru|last=Staniloe|title=Theology and The Church (p. 29 in Saint Vladimir's Seminary Press edition Translated by Robert Barringer)}}</ref>.
 
== Posisi saat ini ==