Wira Tanu I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Kehidupan Awal: minor cosmetic change
Baris 38:
Raden Jayasasana adalah putra Raden Aria [[Wangsa Goparana]]. Berdasarkan silsilah, Raden Aria [[Wangsa Goparana]] merupakan anak dari Sunan Ciburang yang merupakan raja dari Kerajaan Talaga. Sunan Ciburang merupakan anak dari [[Sunan Wanaperih]] anak dari Sunan Parung Gangsa anak dari Pucuk Umum anak dari Munding Sari Leutik anak dari Munding Sari. Munding Sari merupakan salah satu anak dari [[Prabu Siliwangi]] yang ketika runtuhnya Pajajaran pada tahun 1579 kabur ke daerah Talaga di suku gunung Cereme.
 
Jadi menurut silsilah, Raden Jayasasana merupakan masih keturunan dari Prabu [[Siliwangi]]. Raden Aria Wangsa Goparana yang merupakan ayah dari Raden Jayasasana bersama saudaranya yang bernama Panembahan Giri Laya merupakan generasi pertama dari Munding Sari yang masuk [[islam]] dan menjadi ulama besar serta memiliki [[pesantren]] di wilayah Sagalaherang.<ref name="Sajarah Cianjur">{{cite book |last=Suryaningrat |first=Bayu |authorlink= |year=[[1982]] |title=Sajarah Cianjur Sareng Raden Aria Wira Tanu Dalem Cikundul Cianjur |edition= |publisher=Rukun Warga Cianjur-Jakarta, Jakarta |id= }}</ref>
 
Karena Raden Aria Wangsa Goparana masuk islam, maka ia diusir dari Talaga dan kemudian berkelana dan sampailah ke Kampung Nangkabeurit yang sekarang masuk ke wilayah Kecamatan Sagaraherang Kabupaten Subang. Di sana ia mendirikan sebuah desa dan menjadi Dalem (kepala negeri). Raden Aria Wangsa Goparana memiliki delapan orang anak yaitu :