Tekanan darah tinggi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
||
Baris 65:
=== Dewasa ===
Pada orang berusia 18 tahun ke atas, hipertensi didefinisikan sebagai pengukuran tekanan darah sistolik dan/atau diastolik yang terus-menerus melebihi nilai normal yang dapat diterima (saat ini sistolik 139 mmHg, diastolik 89 mmHg: lihat tabel — Klasifikasi (JNC7)). Bila pengukuran diperoleh dari pemantauan ambulatori 24 jam atau pemantauan di rumah, digunakan batasan yang lebih rendah (sistolik 135 mmHg atau diastolik 85 mmHg).<ref name="NICE127 full">{{cite book
Hipertensi tergolong “resisten” bila obat penurun tekanan darah tertentu tidak mengurangi tekanan darah (menjadi normal) dan perlu mencoba obat yang lain.<ref name="JNC7"/>
Baris 81:
== Gejala ==
Hipertensi jarang menunjukkan gejala, dan pengenalannya biasanya melalui [[Skrining (medis)|skrining]], atau saat mencari penanganan medis untuk masalah kesehatan yang tidak berkaitan. Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi melaporkan [[sakit kepala]] (terutama di bagian belakang kepala dan pada pagi hari), serta [[pusing]], [[vertigo]], [[tinitus]] (dengung atau desis di dalam telinga), gangguan penglihatan atau [[Sinkop (medis)|pingsan]].<ref name=Fisher2005>{{cite book
Pada [[pemeriksaan fisik]], hipertensi juga dicurigai ketika terdeteksi adanya [[retinopati hipertensi]] pada pemeriksaan [[fundus optik]] di belakang mata dengan menggunakan [[oftalmoskop]].<ref name=Wong2007>{{cite journal |author=Wong T, Mitchell P |title=The eye in hypertension |journal=Lancet |volume=369 |issue=9559 |pages=425–35 |year=2007 |month=February |pmid=17276782 |doi=10.1016/S0140-6736(07)60198-6}}</ref> Biasanya beratnya perubahan retinopati hipertensi dibagi atas tingkat I-IV, walaupun jenis yang lebih ringan mungkin sulit dibedakan antara satu dan lainnya.<ref name=Wong2007/> Hasil oftalmoskopi juga dapat memberi petunjuk berapa lama seseorang telah mengalami hipertensi.<ref name=Fisher2005/>
=== Hipertensi sekunder ===
Beberapa tanda dan gejala tambahan dapat menunjukkan [[hipertensi sekunder]], yaitu hipertensi akibat penyebab yang jelas seperti [[penyakit ginjal]] atau [[penyakit endokrin]]. Contohnya, obesitas pada dada dan perut, [[intoleransi glukosa]], [[wajah bulat seperti bulan (moon facies)]], "punuk kerbau" (buffalo hump), dan [[striae]] ungu menandakan [[Sindrom Cushing]].<ref name=ABC>{{cite book
=== Krisis hipertensi ===
Baris 145:
| [[Hematokrit]], [[elektrokardiogram]], dan [[foto Röntgen dada]]
|-
| colspan=2 | Sources: ''Harrison's principles of internal medicine''<ref name="isbn0-07-147691-1">{{cite book
|}
Diagnosis hipertensi ditegakkan saat pasien menderita tekanan darah tinggi secara persisten. Biasanya,<ref name="NICE127 full"/> untuk menegakkan diagnosis diperlukan tiga kali pengukuran sfigmomanometer yang berbeda dengan interval satu bulan.<ref>{{cite book|author=North of England Hypertension Guideline Development Group
Sekali diagnosis telah ditegakkan, dokter berusaha mengindentifikasi penyebabnya berdasarkan faktor risiko dan gejala lainnya, bila ada. [[Hipertensi sekunder]] lebih sering ditemukan pada anak usia prapubertas dan sebagian besar kasus disebabkan oleh [[penyakit ginjal]]. Hipertensi primer atau esensial lebih umum pada orang dewasa dan memiliki berbagai faktor risiko, di antaranya obesitas dan riwayat hipertensi dalam keluarga.<ref name="pmid16719248">{{cite journal | author = Luma GB, Spiotta RT | title = Hypertension in children and adolescents | journal = Am Fam Physician | volume = 73 | issue = 9 | pages = 1558–68 | month = may | year = 2006 | pmid = 16719248}}</ref> Pemeriksaan laboratorium juga dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab hipertensi sekunder, dan untuk menentukan apakah hipertensi menyebabkan kerusakan pada jantung, mata, dan ginjal. Pemeriksaan tambahan untuk [[diabetes]] dan kadar [[kolesterol tinggi]] dilakukan karena kondisi ini merupakan faktor risiko terjadinya [[penyakit jantung]] dan mungkin memerlukan penanganan.<ref name="pmid10645931"/>
Baris 189:
* Penghambat sistem renin–angiotensin dan penghambat reseptor beta
* Penghambat reseptor beta dan obat anti-adrenergik.<ref name = sever />
Hindari kombinasi penghambat ACE atau antagonis reseptor angiotensin II, diuretik, dan [[OAINS]] (termasuk penghambat COX-2 selektif dan obat bebas tanpa resep seperti ibuprofen) jika tidak mendesak, karena tingginya risiko gagal ginjal akut. Istilah awam dari kombinasi ini adalah "triple whammy" dalam literatur kesehatan Australia.<ref name="npsppr" /> Tersedia tablet yang mengandung kombinasi tetap dari dua golongan obat tersebut. Meskipun nyaman dikonsumsi, obat-obatan tersebut sebaiknya tidak diberikan untuk pasien yang biasa menjalani terapi dengan komponen obat tunggal.<ref>{{cite book
=== Pasien usia lanjut ===
Baris 207:
== Sejarah ==
[[Berkas:William Harvey (1578-1657) Venenbild.jpg|Gambar pembuluh vena dari ''Exercitatio anatomica de motu cordis et sanguinis in animalibus'' karya Harvey (“Suatu Praktik Anatomi mengenai Pergerakan Jantung dan Darah pada Makhluk Hidup”)| right|thumb]]
Pemikiran modern tentang sistem kardiovaskuler dimulai dengan karya dokter [[William Harvey]] (1578–1657). Harvey menjelaskan tentang sirkulasi darah di dalam bukunya yang berjudul ''De otu ordis'' ("Pergerakan Jantung dan Darah"). Seorang pendeta Inggris [[Stephen Hales]] membuat publikasi pertama mengenai pengukuran tekanan darah pada tahun 1733.<ref name="pmid1744849"/><ref name=Kotchen2011>{{cite journal |author=Kotchen TA |title=Historical trends and milestones in hypertension research: a model of the process of translational research |journal=Hypertension |volume=58 |issue=4 |pages=522–38 |year=2011 |month=October |pmid=21859967 |doi=10.1161/HYPERTENSIONAHA.111.177766}}</ref> Deskripsi hipertensi sebagai suatu penyakit datang dari, di antaranya, [[Thomas Young (ilmuwan)|Thomas Young]] pada tahun 1808 dan [[Richard Bright (dokter)|Richard Bright]] pada tahun 1836.<ref name="pmid1744849"/> Laporan pertama tentang tekanan darah yang meningkat pada seseorang tanpa bukti adanya penyakit ginjal dibuat oleh [[Frederick Akbar Mahomed]] (1849–1884).<ref>{{cite book
Menurut sejarah, pengobatan untuk apa yang disebut dengan "penyakit nadi keras (hard pulse disease)" terdiri dari penurunan jumlah darah melalui [[pengeluaran darah]] atau penggunaan [[lintah]].<ref name="pmid1744849">{{cite journal |author=Esunge PM |title=From blood pressure to hypertension: the history of research |journal=J R Soc Med |volume=84 |issue=10 |pages=621 |year=1991 |month=October |pmid=1744849 |pmc=1295564}}</ref> [[Yellow Emperor]] dari Cina, [[Aulus Cornelius Celsus|Cornelius Celsus]], [[Galen]], dan [[Hippocrates]] menyarankan pengeluaran darah.<ref name="pmid1744849"/> Pada abad ke-19 dan ke-20, sebelum adanya terapi farmakologi yang efektif untuk hipertensi, digunakan tiga modalitas pengobatan, semuanya dengan berbagai efek samping. Modalitas ini mencakup pembatasan ketat konsumsi natrium (contohnya, diet nasi<ref name="pmid1744849"/>), [[simpatektomi]] (ablasi bedah pada bagian [[sistem saraf simpatis]]), dan terapi pirogen (penyuntikan zat yang menyebabkan demam, secara tidak langsung menurunkan tekanan darah).<ref name="pmid1744849"/><ref name=Dustan>{{cite journal |author=Dustan HP, Roccella EJ, Garrison HH |title=Controlling hypertension. A research success story |journal=Arch. Intern. Med. |volume=156 |issue=17 |pages=1926–35 |date=September 1996 |pmid=8823146 |doi=10.1001/archinte.156.17.1926|last2=Roccella |last3=Garrison }}</ref> Zat kimia pertama untuk hipertensi, [[natrium tiosianat]], digunakan pada 1900 namun memiliki banyak efek samping dan kurang disukai.<ref name="pmid1744849"/> Beberapa jenis obat lainnya dikembangkan setelah [[Perang Dunia II|Perang Dunia Kedua]]. Yang paling disukai dan cukup efektif adalah [[tetrametilamonium klorida]] dan turunannya [[heksametonium]], [[hidralazin]], dan [[reserpin]] (turunan dari tumbuhan obat ''[[Rauwolfia serpentina]]''). Terobosan besar dicapai dengan penemuan obat oral pertama yang dapat ditoleransi dengan baik. Yang pertama [[klorotiazid]], [[diuretik]] [[tiazid]] pertama, yang dikembangkan dari antibiotik [[sulfanilamid]] dan mulai tersedia pada 1958.<ref name="pmid1744849"/><ref>{{cite journal|author=Novello FC, Sprague JM | title=Benzothiadiazine dioxides as novel diuretics | journal=J. Am. Chem. Soc. | year=1957 | volume=79 | pages=2028 | doi=10.1021/ja01565a079|issue=8}}</ref> Obat ini meningkatkan ekskresi garam dan mencegah akumulasi cairan. [[Uji klinik acak terkontrol]] yang disponsori oleh [[United States Department of Veterans Affairs|Veterans Administration]] membandingkan [[hidroklorotiazid]] plus reserpin plus hidralazin versus plasebo. Penelitian ini dihentikan lebih awal karena pada kelompok tekanan darah tinggi yang tidak mendapatkan pengobatan terjadi lebih banyak komplikasi dibandingkan pasien yang diobati, dan dirasakan tidak etis untuk tidak memberikan pengobatan kepada mereka. Penelitian tersebut dilanjutkan pada kelompok pasien dengan tekanan darah yang lebih rendah dan menunjukkan bahwa bahkan pada pasien dengan hipertensi ringan, pengobatan dapat mengurangi hampir lebih dari setengah risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.<ref>{{cite journal | author=Freis ED | title=The Veterans Administration Cooperative Study on Antihypertensive Agents. Implications for Stroke Prevention | journal=Stroke | year=1974 | volume=5 | pages=76–77 | pmid=4811316 | url=http://stroke.ahajournals.org/content/5/1/76.long | format=PDF | issue=1 | doi=10.1161/01.STR.5.1.76}}</ref> Pada 1975, [[Lasker Award|Lasker Special Public Health Award]] diberikan kepada tim yang telah mengembangkan klorotiazid.<ref name=Dustan/> Hasil penelitian ini mendorong kampanye kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap hipertensi dan mempromosikan pengukuran dan pengobatan tekanan darah tinggi. Pengukuran ini tampaknya telah memegang sebagian peranan dalam penurunan angka stroke dan penyakit jantung iskemik sebesar 50% antara 1972 dan 1994.<ref name=Dustan/>
|