Influenza: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
→‎Pranala luar: clean up, removed: {{Link FA|es}}
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Flu unggas: minor cosmetic change
Baris 265:
 
=== Flu unggas ===
Gejala flu pada unggas beragam dan mungkin tidak spesifik.<ref>{{cite journal |author=Elbers A, Koch G, Bouma A |title=Performance of clinical signs in poultry for the detection of outbreaks during the avian influenza A (H7N7) epidemic in The Netherlands in 2003 |journal=Avian Pathol |volume=34 |issue=3 |pages=181–7 |year=2005 |pmid=16191700 | doi=10.1080/03079450500096497}}</ref> Gejala yang mengikuti infeksi flu unggas dengan patogenesitas yang rendah dapat berupa bulu yang berantakan, penurunan kecil dalam produksi telur, atau penurunan berat badan dikombinasikan dengan [[penyakit pernapasan]] ringan.<ref>{{cite book | last1=Capua| first1= I |last2= Mutinelli | first2= F. |chapter=Low pathogenicity (LPAI) and highly pathogenic (HPAI) avian influenza in turkeys and chicken | title=A Colour Atlas and Text on Avian Influenza |publisher= Papi Editore |location= Bologna |year= 2001 |pages=13–20 | isbn=88-88369-00-7 | url=http://books.google.com/books?id=S1hEAAAACAAJ }}</ref> Karena gejala yang ringan ini dapat membuat diagnosis di lapangan menjadi sulit, mengikuti penyebaran flu unggas memerlukan uji laboratorium dari sampel yang berasal dari unggas yang terinfeksi. Beberapa galur seperti [[H9N2]] Asia sangat virulen pada ternak unggas dan dapat menimbulkan gejala yang lebih ekstrem dan mortalitas yang signifikan.<ref>{{cite journal |author=Bano S, Naeem K, Malik S |title=Evaluation of pathogenic potential of avian influenza virus serotype H9N2 in chickens |journal=Avian Dis |volume=47 |issue=3 Suppl |pages=817–22 |year=2003 |pmid=14575070 |doi=10.1637/0005-2086-47.s3.817}}</ref> Pada bentuk yang paling patogenik, influenza pada ayam dan kalkun menimbulkan munculnya gejala mendadak tiba-tiba dan kematian hampir 100% dalam dua hari.<ref>{{cite journal |author=Swayne D, Suarez D |title=Highly pathogenic avian influenza |journal=Rev Sci Tech |volume=19 |issue=2 |pages=463–82 |year=2000 |pmid=10935274}}</ref> Karena virus menyebar dengan cepat pada situasi yang padat seperti pada peternakan intensif ayam dan kalkun, wabah ini dapat menimbulkan dampak ekonomi yang besar bagi peternak unggas.
 
Galur H5N1 yang telah beradaptasi terhadap unggas dan sangat patogen (disebut HPAI A(H5N1), singkatan dari "''highly pathogenic avian influenza virus of type A of subtype H5N1''") menimbulkan flu H5N1, yang umumnya dikenal sebagai flu unggas, atau "flu burung", dan endemik pada banyak populasi burung, terutama pada Asia Tenggara. Galur turunan Asia dari HPAI A (H5N1) menyebar secara global. Epizootik (epidemi pada makhluk hidup bukan manusia) dan panzootik (penyakit yang mengenai binatang dari banyak spesies, terutama dalam wilayah yang sangat luas), telah membunuh puluhan juta unggas dan menyebabkan pembunuhan disengaja ratusan juta unggas lain dalam usaha untuk mengendalikan penyebarannya. Sebagian besar referensi di media terhadap “flu burung” dan sebagian besar referensi terhadap H5N1 adalah mengenai galur spesifik ini.<ref>{{cite journal |author=Li K, Guan Y, Wang J, Smith G, Xu K, Duan L, Rahardjo A, Puthavathana P, Buranathai C, Nguyen T, Estoepangestie A, Chaisingh A, Auewarakul P, Long H, Hanh N, Webby R, Poon L, Chen H, Shortridge K, Yuen K, Webster R, Peiris J |title=Genesis of a highly pathogenic and potentially pandemic H5N1 influenza virus in eastern Asia |journal=Nature |volume=430 |issue=6996 |pages=209–13 |year=2004 |pmid=15241415 | doi=10.1038/nature02746}}</ref><ref>Li KS, Guan Y, Wang J, Smith GJ, Xu KM, Duan L, Rahardjo AP, Puthavathana P, Buranathai C, Nguyen TD, Estoepangestie AT, Chaisingh A, Auewarakul P, Long HT, Hanh NT, Webby RJ, Poon LL, Chen H, Shortridge KF, Yuen KY, Webster RG, Peiris JS. [http://www.nap.edu/books/0309095042/html/116.html "The Threat of Pandemic Influenza: Are We Ready?" Workshop Summary] The National Academies Press (2005) "Today's Pandemic Threat: Genesis of a Highly Pathogenic and Potentially Pandemic H5N1 Influenza Virus in Eastern Asia", pages 116–130</ref>