William Tyndale: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k →‎Warisan: ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: dimana → di mana, ijin → izin (3)
Baris 25:
Segera sesudah itu, ia memutuskan untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris. Ia yakin bahwa jalan kepada Allah adalah melalui Firman-Nya dan Alkitab seharusnya tersedia juga untuk orang-orang biasa. [[John Foxe]] melukiskan sebuah argumen dengan seorang pendeta yang "terpelajar" tetapi "penghujat", yang mengatakan kepada Tyndale bahwa, "Lebih baik kita tanpa hukum Allah daripada tanpa hukum Paus." Dengan emosi yang meluap, Tyndale menyampaikan jawabannya: "Aku menantang Paus, dan semua hukum-hukumnya; dan jika Allah memberikan usia kepadaku, sebelum banyak tahun aku akan menyebabkan seorang anak yang membajak ladang untuk tahu lebih banyak tentang Alkitab daripada Paus sendiri!" <ref>[http://users.ox.ac.uk/~sben0056/Tyndale.London.htm Lecture by Dom Henry Wansbrough OSB MA (Oxon) STL LSS]</ref><ref>[[s:The Book of Martyrs/Chapter XII|Foxe's Book of Martyrs, Chap XII]]</ref>
 
Tyndale meninggalkan London pada tahun 1523 untuk meminta ijinizin menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris dan untuk meminta bantuan lain dari Gereja. Khususnya, ia mengharapkan dukungan dari Uskup [[Cuthbert Tunstall]], ahli klasik (''classicist'') terkenal, yang dipuji oleh [[Erasmus]] setelah bekerja sama dengannya dalam hal [[Perjanjian Baru]] [[bahasa Yunani]]. Namun uskup ini memandang rendah kredensial ilmiah Tyndale, curiga akan teologinya dan sebagaimana pejabat gereja berkedudukan tinggi, merasa kurang suka dengan gagasan adanya Alkitab dalam bahasa daerah. Saat itu Gereja tidak menganggap Alkitab terjemahan bahasa Inggris akan membantu. Tunstall mengatakan kepada Tyndale bahwa ia tidak mempunyai tempat untuknya di rumahnya.<ref>Tyndale, preface to ''Five bokes of Moses'' (1530).</ref> Tyndale berkhotbah dan mempelajari "bukunya" di London selama beberapa waktu, menggantungkan bantuan pedagang kain, Humphrey Monmouth. Kemudian ia meninggalkan Inggris dengan nama samaran dan mendarat di [[Hamburg]] pada tahun 1524 dengan karya Perjanjian Barunya sejauh itu. Ia melengkapi terjemahannya pada tahun 1525, dengan bantuan biarawan Franciscan, William Roy.
 
Pada tahun 1525, penerbitan karyanya oleh Peter Quentell di [[Cologne]] diinterupsi oleh pengaruh anti-[[Lutheran]], dan baru pada tahun 1526 edisi lengkap [[Perjanjian Baru]] diproduksi oleh percetakan milik Peter Schoeffer di [[Worms]], [[Jerman]], kota imperial merdeka yang sedang dalam proses menganut Lutheranisme.<ref>Joannes Cochlaeus, ''Commenataria de Actis et Scriptis Martini Lutheri'' (St Victor, near Mainz: Franciscus Berthem, 1549), p. 134.</ref> Kemudian, lebih banyak lagi dicetak di [[Antwerpen]]. Buku itu diselundupkan ke Inggris dan [[Skotlandia]], dan dicela pada bulan Oktober 1526 oleh Tunstall, yang mengeluarkan peringatan kepada para penjual buku serta membakar buku-buku itu di depan umum.
Baris 120:
|-
|1534
|The New Testament '''Translation''' (direvisi seluruhnya, dengan kata pengantar kedua yang menentang perubahan tanpa ijinizin oleh [[George Joye]] atas edisi Perjanjian Baru Tyndale yang diterbitkan lebih awal pada tahun yang sama)
|[[Antwerp]]
|[[Merten de Keyser]]
Baris 214:
Sejumlah kata-kata dan frasa baru yang diperkenalkan Tyndale kurang menyenangkan kepemimpinan Gereja Katolik Roma, karena menggunakan, misalnya 'Overseer' (penilik jemaat) bukan 'Bishop' (uskup), dan 'Elder' (penatua) bukan 'Priest' (pendeta), juga yang paling kontroversial, 'congregation' (jemaat) bukan 'Church' (Gereja), serta 'love' (kasih) bukan 'charity'. Tyndale berpendapat (dengan mengutip Erasmus) bahwa Perjanjian Baru bahasa Yunani tidak mendukung pembacaan tradisional Gereja Katolik Roma.
 
Pernyataan dari Katolik Roma mendasarkan pada kesalahan yang nyata maupun yang diduga dari terjemahan. [[Thomas More]] berkomentar bahwa mencari kesalahan dalam Alkitab terjemahan Tyndale adalah seperti mencari air di dalam laut, dan menuduh terjemahan Tyndale ''Obedience of a Christian Man'' (Kepatuhan orang Kristen) mengandung lebih dari 1000 kesalahan terjemahan.<ref>Dialogue Concerning Heresies</ref> Uskup Cuthbert Tunstall dari London menyatakan ada lebih dari 2000 kesalahan dalam Alkitab Tyndale. Tunstall pada tahun 1523 menolak memberi ijinizin yang diperlukan menurut ''Constitutions of (Perundangan) Oxford tahun 1409'' kepada Tyndale untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris dan larangan itu masih berlaku.
 
Menjawab tuduhan ketidak akuratan terjemahannya, Tyndale menulis bahwa ia tidak pernah sengaja mengubah atau menyalahartikan bagian Alkitab manapun dalam penerjemahannya dan tidak akan pernah melakukan hal itu.
Baris 231:
 
=== Memorial ===
Ada tempat peringatan untuk Tyndale di [[Vilvoorde]], dimanadi mana ia dihukum mati. Didirikan pada tahun 1913 oleh ''Friends of the Trinitarian Bible Society of London'' dan ''the Belgian Bible Society''.<ref>''Le Chrétien Belge'', October 18, 1913; November 15, 1913.</ref> Juga terdapat William Tyndale Museum kecil di kota itu, bersebelahan dengan gereja Protestan.<ref>[http://www.museum.com/ja/museum/id=1859 museum.com]</ref>
 
Patung tembaga karya Sir [[Joseph Boehm]] untuk memperingati hidup dan karya Tyndale didirikan di Victoria Embankment Gardens di tepi sungai ''Thames'' (Thames Embankment), [[London]] pada tahun 1884. Digambarkan tangan kanannya pada Alkitab yang terbuka, yang terletak di atas mesin percetakan kuno.