Ragnarök (mitologi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan aplikasi seluler
k -konten yang disalin dari https://kerenews.wordpress.com/2014/01/26/ragnarok-perang-akhir-para-dewa/
Baris 7:
Dan pertanda terakhir adalah semakin banyaknya peperangan yang melanda dunia manusia.
Para dewa diceritakan (atau diramalkan, kalau berdasarkan sudut pandang dari tokoh-tokoh mitologinya) akan tewas dalam peristiwa Ragnarok. Untuk mencegah terwujudnya ramalan tersebut, Odin membuang anak-anak Loki yang diramalkan bakal menjadi lawan para dewa saat peristiwa Ragnarok terjadi. Fenrir sang serigala raksasa dirantai ke sebuah batu. Jormungandr sang ular raksasa dibuang ke dalam laut. Sementara Hel dibuang ke dunia Nifheim yang merupakan tempat bersemayamnya arwah orang-orang mati. Walaupun Odin sudah berusaha, ramalan takdir mengenai berakhirnya riwayat para dewa tetap tidak berubah.
Ragnarok akhirnya dimulai ketika ayam – ayam jantan di Jotunheim (dunia para raksasa), Nilfheim, dan Asgard (dunia para dewa) berkokok secara serentak. Suara kokokan mereka ibarat panggilan perang bagi penghuni masing-masing dunia. Para penghuni Jotunheim dan Nilfheim (termasuk Hel) berduyun-duyun pergi ke medan perang dengan menaiki kapal raksasa Naglfar yang terbuat dari kuku-kuku orang mati. Raksasa api Surt beserta para penghuni Muspelheim (dunia api) juga tidak ketinggalan dan ikut bertolak ke Padang Vigrid. Selain mereka, anak-anak Loki yang dibuang juga turut serta. Sebuah gempa bumi besar muncul dan membebaskan Fenrir dari belenggungnya. Jormungandr bangkit dari samudera dan gerakannya menimbulkan ombak raksasa. Di pihak yang berseberangan, Heimdall meniup terompetnya untuk memanggil dewa supaya berkumpul di Padang Vigrid. Para dewa tidak sendirian. Mereka dibantu oleh para manusia kerdil (dwarf), peri, dan arwah prajurit Viking yang menghuni Valhalla. Bersama, mereka siap bertempur mati-matian di atas Padang Vigrid. Pasukan gabungan Jotunheim, Nilfheim, dan Muspelheim yang berada di bawah komando Loki akhirnya tiba di Padang Vigrid. Perang maha dahsyat yang sudah diramalkan sejak jauh-jauh hari akhirnya benar-benar pecah. Di tengah sengitnya peperangan, terjadilah duel antara para dewa dan musuh bebuyutannya. Freyr yang tidak bersenjata tewas dibunuh oleh pedang api Surt. Dewa perang Tyr yang hanya memiliki sebelah tangan berhasil menewaskan anjing neraka Garm, namun Tyr akhirnya tewas akibat terluka terlalu parah. Nasib serupa juga menimpa Thor yang sukses membunuh Jormungandr,tapi tewas tak lama berselang akibat racun dari Jormungandr.
Loki terlibat pertarungan sengit dengan Heimdall. Namun karena keduanya sama kuat, mereka berdua sama-sama tewas. Odin terlibat pertarungan panjang dengan Fenrir yang akhirnya berhasil dimenangkan oleh Fenrir. Namun Fenrir pada akhirnya juga harus meregang nyawa setelah Vidar – putra dari Odin – merobek rahang Fenrir demi membalaskan kematian ayahnya. Saat peperangan berlangsung semakin hebat, Surt mengobarkan apinya secara membabi-buta sehingga dunia dilanda kebakaran hebat dan tenggelam ke dasar lautan. Langit berubah menjadi gelap gulita setelah bulan dan matahari dimakan oleh serigala Skoll dan Hati.
Walaupun dunia diceritakan hancur akibat perang, peristiwa Ragnarok bukanlah akhir dari dunia. Dunia kembali muncul ke permukaan laut dalam kondisi indah dan subur. Sebelum perang terjadi, sepasang manusia yang bernama Lif dan Liftraser berhasil melarikan diri ke hutan Hoddmimis yang tak terjangkau oleh api Surt. Saat perang berakhir, mereka beranak-pinak sehingga dunia kembali dipenuhi oleh manusia. Sebagian kecil dewa yang masih hidup seusai perang pergi menuju Idavoll untuk mendirikan pemukiman baru.
{{Mitos Nordik}}