Pelusium: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, removed stub tag
Baris 85:
|footnotes =
}}
'''Pelusium''' adalah kota di [[Mesir Kuno]], terletak sejauh 30 &nbsp;km dari [[Port Said]]. Nama lainnya meliputi '''Sena''' dan '''Per-Amun''' ([[bahasa Mesir|Mesir]], [[bahasa Koptik|Koptik]]: {{Coptic|Ⲡⲉⲣⲉⲙⲟⲩⲛ}} ''Paramoun'' berarti Rumah atau Kuil [[Amun]]), '''Pelousion''' ([[bahasa Yunani|Yunani]], {{polytonic|Πηλούσιον}}), '''Sin''' (bahasa [[Kasdim]] dan [[bahasa Ibrani|Ibrani]]), '''Seyân''' ([[bahasa Aram]]), dan '''Tell el-Farama''' ([[bahasa Arab]]-Mesir modern). Pelusium merupakan kota utama paling timur di [[Mesir Hilir]], terletak di tepi paling timur dari cabang sungai-sungai yang berasal dari [[sungai Nil]], sehingga dinamakan ''Ostium Pelusiacum''. Pelusium dinamakan "Sin, benteng Mesir" dalam [[Kitab Yehezkiel]] di [[Alkitab Ibrani]] atau [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref>{{Alkitab|Yehezkiel 30:15}}</ref> Kata ini, sebagaimana sebutan Mesir "Peremoun" atau "Peromi", dan nama Yunaninya ({{lang|grc|πήλος}}, ''pelos'') mengandung makna "kota lumpur" ({{lang-en|ooze}} atau ''mud''; dalam bahasa [[Koptik]]: ''omi'', yang juga berarti "lumpur"). Pelusium terletak di antara pantai Laut Tengah rawa-rawa [[Delta Sungai Nil]], kira-kira dua setengah mil dari laut. Ostium Pelusiacum ditutupi oleh pasir pada permulaan abad ke-1 SM, dan garis pantai yang sekarang jauh lebih menjorok laut daripada batas kunonya, sehingga kota ini, bahkan pada abad ke-3 M, sedikitnya 4 mil jaraknya dari Laut Tengah. Reruntuhan kota ini kini dapat ditemukan di Tineh, dekat [[Damietta]].<ref>[[Champollion]], ''l'Egypte'', vol. ii. p. 82; [[Dominique Vivant|Vivant Dénon]], ''Description de l'Egypte'', vol. i. hal. 208, iii. hal. 306.</ref>
 
== Sejarah ==
Sejumlah catatan sejarah yang berkaitan dengan kota Pelusium:
* [[Sanherib]], raja [[Asyur]], 720-715 SM, pada zaman pemerintahan [[Sethos the Aethiopian]] ([[Dinasti ke-25 Mesir]]), maju dari [[Kerajaan Yehuda]] sampai Pelusium, tetapi mundur sebelum berperang di depan tembok-temboknya ([[Kitab Yesaya]], {{Alkitab|Yesaya 31:8}}; [[Herodotus]] ii. 141 ; [[Strabo]] xiii. p. &nbsp;604). Keberangkatan mundurnya ini dicatat oleh sejarawan Yunani sebagai anugerah dewa [[Hephaestos]] terhadap Sethos, imamnya. Pada malam hari, ketika tentara Asyur sedang tidur, segerombolan besar tikus ladang menyerbu perkemahan mereka, menggigiti tali busur dan pegangan perisai tentara-tentara Asyur, yang segera kabur, lalu banyak yang dibunuh dalam pelarian itu oleh tentara-tentara Mesir. Herodotus melihat pada kuil dewa Hephaestos di [[Memphis, Mesir|Memphis]], sebuah catatan kemenangan Mesir ini, termasuk sebuah patung Sethos memegang seekor tikus di tangannya. Kisah ini kemungkinan berdasarkan kenyataan bahwa tikus bagi orang Mesir melambangkan kehancuran. (Bandingkan dengan Horapolis ''Hieroglyph.'' i. 50; [[Claudius Aelianus]], ''De Natura Animalium'' vi. 41.; juga riwayat raja [[Hizkia]] mengenai serangan [[Sanherib]])
* Pertempuran Pelusium (525 SM) yang mengalihkan tahta dari para Firaun kepada [[Cambyses II]], raja [[Persia]] terjadi di padang-padang sekitar Pelusium. Herodotus melihat tulang-tulang tentara yang berserakan di sana. Ia mencatat bahwa tengkorak orang Mesir dapat dibedakan dari tengkorak orang Persia karena jauh lebih keras, suatu fakta yang menurutnya didukung oleh [[mumi]]-mumi. Ia beralasan bahwa orang-orang Mesir mencukur rambutnya sejak bayi, sedangkan orang Persia menutupi kepala bayi mereka dengan lipatan kain lenan (Herodotus ii. 10, seq.). Namun, menurut legenda, Pelusium direbut tanpa perlawanan, dengan taktik sederhana di mana para penyerang melepaskan sekelompok kucing (suci bagi dewi setempat, ''Bast'') di depan mereka. Ketika Cambyses maju seketika ke Memphis, Pelusium mungkin dengan sendirinya menyerah segera setelah pertempuran terjadi (Polyaen. ''Stratag.'' vii. 9.).
* Tahun 373 SM, [[Pharnabazus]], seorang satrap [[Frigia]], dan [[Iphicrates]] pada sekitar abad ke-5 dan ke-4 SM, panglima tentara Athens Yunani, maju sampai Pelusium, tetapi mundur tanpa menyerangnya, [[Nectanebo I]], firaun Mesir, telah menambah pertahanan Pelusium dengan membuat daerah sekitarnya tergenang air, dan membendung kanal yang dapat dilayari dengan sejumlah tembok penghalang ([[Diodorus Siculus]] xv. 42; [[Nepos]], ''Iphicr.'' c. 5.).
Baris 116:
 
{{coord|31.041590|N|32.545071|E|display=title}}
{{geo-stub}}
 
[[Kategori:Kota di Mesir Kuno]]