Niskala Wastu Kancana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syusuf2016 (bicara | kontrib) |
Syusuf2016 (bicara | kontrib) |
||
Baris 39:
==Akhir Kekuasaan dan Suksesi==
Sang Mahaprabu Niskala Wastu Kancana, memerintah di Kerajaan Sunda, selama 103 tahun 6 bulan lebih 15 hari (1371 1475 Masehi). la wafat dalam usia kurang lebih 126 tahun. la masih sempat mendengar, Majapahit dilanda Perang Paregreg, akibat perebutan tahta di antara keturunan Prabu Hayam Wuruk, yang terjadi pada tahun 1453
Setelah wafat, Sang Mahaprabu [[Niskala Wastu Kancana]], dipusarakan di Nusalarang, sehingga ia kemudian dikenal dengan ''Sang Mokteng Nusalarang''. Dan membagi wilayah sunda kepada 2 orang anaknya, yang satu berkuasa di Sunda sebelah barat (Pakuan), [[Bogor]] dan Sunda sebelah timur (Galuh), [[Kawali]], [[Ciamis]].
Pertama, Ningrat Kancana merupakan putra sulung hasil perkawinan Prabu Niskala Wastu Kancana dengan putri Dewi [[Mayangsari]] putri Prabu [[Bunisora]]. Ia kemudian diangkat menjadi sebagai Raja Anom di Galuh mendampingi ayahnya (Mahapraburesi Niskala Wastu Kancana
Kedua, Sang Haliwungan menjadi
Dengan demikian jadilah raja [[Sunda]] dan [[Galuh]] yang seayah (keduanya putra Niskala Wastu Kancana) menjadi besan. kemudian Prabu Jayadewata menerima tahta [[Galuh]] dari ayahnya, Prabu [[Dewa Niskala]] dengan gelar ''Prabu Guru Dewapranata'' dan menerima tahta Sunda dari mertuanya, Prabu [[Susuk Tunggal]], yang kemudian bergelar ''Sri Baduga Maharaja'' mempersatukan 2 istana Sunda, yaitu keraton [[Galuh]] dan Sunda [[Pakuan]].<ref>http://sundasiabah.blogspot.co.id/2015/06/prabu-anggalarang-prabu-wastukancana.html </ref>
|