Sejarah perguruan tinggi di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa )
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
{{noref}}
'''Sejarah perguruan tinggi di Indonesia''' bermula sejak pemerintah [[Hindia Belanda]]
memberlakukan [[Politik Etis]], yang salah satu programnya adalah [[pendidikan]]. Program pendidikan mendorong timbulnya [[sekolah|sekolah-sekolah]] yang semula hanya [[sekolah dasar]] untuk belajar membaca, menulis, dan menghitung, kemudian diperluas pada [[sekolah menengah]] dan [[perguruan tinggi]]. Perguruan tinggi ini yang kemudian menjadi cikal bakal berkembangnya [[Universitas]] dan [[Fakultas]] di [[Jakarta]], [[Bandung]] dan [[Surabaya]].
 
== Sejarah ==
Baris 8:
Di Bandung tahun [[1920]] didirikan [[Technische Hooge School]] (THS) yang pada tahun itu juga dijadikan perguruan tinggi negeri.{{refn|group=catatan|name=stsatu|Pada tanggal 3 Juli 1920 '''sekolah tinggi pertama''' di [[Hindia Belanda]], yaitu ''Technische Hoogeschool'' (Sekolah Tinggi Teknik), yang dikenal dengan singkatan namanya THS didirikan di Bandung.<ref name="som">Somadikarta, S. (1999). ''Tahun emas Universitas Indonesia'', Jilid 1: Dari Balai ke Universitas. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).</ref>{{rp|6}} Pada tanggal 28 Oktober 1924 ''Rechtshoogeschool'' (RHS atau Sekolah Tinggi Hukum) yang merupakan '''institusi pendidikan tinggi kedua''' dibuka di Jakarta, dan tiga tahun kemudian, pada tanggal 16 Agustus 1927 ''Geneeskundige Hoogeschool'' (GHS atau Sekolah Tinggi Kedokteran) yang merupakan '''institusi pendidikan tinggi ketiga''' dibuka di Jakarta.<ref name="som"/>{{rp|8}}}} THS ini adalah embrio [[Institut Teknologi Bandung]]. Pada tahun [[1922]] didirikan [[Textil Inrichting Bandoeng]] (TIB) ini lah embrio [[Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil]] Bandung.<ref>{{cite web|url=http://stttekstil.ac.id/index.php|accessdate=30 Juni 2014|title=STT Tekstil Bandung}}</ref><ref name=stt />
 
Pada tahun [[1922]] kemudian berdiri sekolah [[hukum]] ([[Rechts School]]) yang kemudian ditingkatkan menjadi sekolah tinggi hukum ([[Recht hooge School]]) pada tahun [[1924]]. [[Sekolah tinggi]] inilah embrio Fakultas Hukum di Indonesia. Di Jakarta tahun [[1940]] didirikan ''[[Faculteit de Letterenen Wijsbegeste]]''<ref name=stt /> yang kemudian menjadi Fakultas [[Sastra]] dan [[Filsafat]] di Indonesia.
 
Di Bogor didirikan sekolah tinggi [[pertanian]] ([[Landsbouwkundige Faculteit]]) pada tahun [[1941]]<ref name=stt /> yang sekarang disebut [[Institut Pertanian Bogor]] (IPB). Pada zaman [[Jepang]] sampai awal kemerdekaan, GHS ditutup dan atas inisiatif pemerintahan militer, GHS dan NIAS dijadikan satu dan diberikan nama [[Ika Dai Gakko]] (Sekolah Tinggi Kedokteran). Dua hari setelah proklamasi, tanggal [[19 Agustus]] [[1945]], pemerintah Indonesia mendirikan [[Balai Pergoeroean Tinggi RI]] yang memiliki [[Pergoeroean Tinggi Kedokteran]]. Sekolah tinggi ini dibuka secara resmi pada tanggal [[1 Oktober]] [[1945]].
 
Pada masa perjuangan revolusi fisik melawan Belanda (1946-1949) [[Pergoeroean Tinggi Kedokteran]] mengungsi ke [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]], ([[Klaten]] dan [[Malang]]). Sementara itu pemerintah RI di [[Yogyakarta]] bekerja sama dengan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada
pada tanggal [[19 Desember]] [[1949]] mendirikan [[Universitas Gadjah Mada]].<ref name=stt /> Pada awalnya hanya ada 2 Fakultas, yaitu Hukum dan Kesusasteraan yang bertempat di pagelaran dan baru kemudian berangsur-angsur pindah ke kampus [[Bulak Sumur]].
 
Pada zaman pendudukan, di [[Batavia]] pihak Belanda mengusahakan dibukanya kembali GHS. Maka bukan hal yang aneh ketika penyerahan kedaulatan, tahun [[1949]] timbul gagasan untuk menjunjung tinggi ilmu pengetahuan tanpa membedakan warna kulit dan asal keturunan. Kedua lembaga pendidikan bekas Belanda dan bekas Republik dijadikan satu menjadi ''Universiteit Indonesia'', ''Fakulteit Kedokteran'', tanggal [[2 Februari]] [[1950]], yang saat ini dikenal dengan Fakultas Kedokteran [[Universitas Indonesia]] (FKUI)