Nyi Roro Kidul Project: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 36:
Sandra menginjak usia ''sweet seventen'', harus menelan kenyataan memilukan. Mamanya mengalami kecelakaan mobil dalam perjalanan pulang ke rumah untuk merayakan hari ulang tahun Sandra yang ke-17. Sandra pun menjadi yatim piatu, karena sebelumnya ayahnya pun sudah meninggal. Semakin mengejutkan saat Sandra tau dari Tante Mia, bahwa Sandra diadopsi dari panti asuhan yang berada jauh di daerah pedalaman Jawa.
Sandra pun mengajak Niko, pacarnya, dan Gento serta Anggun menuju desa tempat panti asuhan itu. Tetapi setibanya di sana, panti asuhan itu ternyata sudah kosong tanpa penghuni. Sandra, Niko, Anggun dan Gento merasa ada yang aneh dengan desa itu. Hingga akhirnya mereka bertemu Ernest. Dari Ernest lah, mereka tahu bahwa desa itu dahulunya dihuni oleh pengikut Nyi Roro Kidul. Para pengikut Nyi Roro Kidul itu pun habis dibantai karena dianggap sesat. Sejak itu, arwah-arwah para penghuni desa pengikut Nyi Roro Kidul pun masih gentayangan mencari mangsa dan dibawa ke Kerajaan Nyi Roro Kidul di laut selatan.
 
Teror pun mengancam Sandra, Anggun, Niko dan Gento. Arwah-arwah gentayangan mengejar kemanapun mereka pergi. Hingga akhirnya, dengan bantuan Ernest. Sandra dan teman-temannya pun berhasil keluar dari desa terkutuk itu. Tetapi, sesampainya, mereka di kota, masalah baru timbul. Mereka menemukan kota Jakarta kosong! Seperti kota mati. Hanya ada mereka berempat. Saat mereka di sekolah walaupun keadaannya sepi, mereka bertemu lagi dengan Ernest. Mereka bertanya kenapa disekitar mereka sepi dan tak ada siapapun. Ernest mengatakan bahwa mereka sudah berada di alam lain, dengan kata lain mereka sudah tiada. Ernest pun menunjukkan jimat keberuntungannya ke mereka dan ternyata berisi flashback proses kematian mereka. Niko, tewas karena tercekik oleh akar pohon. Anggun, tewas karena kepalanya terbentur oleh batu nisan kuburan. Gento, tewas karena digigit dan diracun oleh ular kobra. Dan Sandra, tewas karena tertusuk oleh bambu berduri. Dan tak hanya itu, jimatnya Ernest juga berisi flashback proses kelahirannya Sandra. Sandra, lahir dengan nama lengkap Sandraloka adalah putri kandung Nyi Roro Kidul. Dia dilahirkan di rumah panti itu yang ternyata adalah tempat penampungan anak-anak buah dari hubungan seksualnya Nyi Roro Kidul dan para pengikut prianya, Para bayi dari pasca prosesnya persalinan Nyi Roro Kidul, akan menjadi generasi penerus pengikutnya. Dan juga mendapatkan tanda lahir sendiri yang aneh saat para bayi itu dirawat dan dipelihara di panti asuhan itu sampai berusia 17 tahun, yaitu tanda memar biru melengkung di bagian pangkal paha bagian kiri. Sandra mulai melihat di pangkal paha kirinya, dan dia memang memiliki tanda lahir itu. Dan Nyi Roro Kidul muncul di hadapan mereka. Niko, Gento, dan Anggun menyalami Nyi Roro Kidul sebagai ibu asuh mereka. Sandra pun memeluk erat Nyi Roro Kidul alias ibu kandungnya. Mereka berlima berpamitan dengan Ernest dan pergi ke alam lain dengan tenang dan damai. Ernest berkunjung ke rumahnya alm. Sandra dan bertemu Tante Mia bahwa Sandra sudah tiada. Film diakhiri dengan Nyi Roro Kidul menari dan mencari tumbal manusia berikutnya dengan waktu yang tidak pasti.
 
== Referensi ==