Carl Friedrich von Weizsäcker: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Carl_Friedrich_von_Weizsaecker.jpg|thumb|right|Carl Friedrich von Weizsäcker, 1993]]
 
'''Carl Friedrich Freiherr (Baron) von Weizsäcker''' ({{lahirmati|[[Kiel]]|28|6|1912|[[Söcking]] dekat [[Starnberg]]|28|4|2007}}) adalah seorang [[fisika]]wan dan [[filsuf]] [[Jerman]]. Ia adalah anggota yang paling panjang usianya dari tim peneliti yang berusaha namun gagal untuk mengembangkan [[senjata nuklir]] di [[Jerman]] pada masa Perang Dunia II.
 
Weizsäcker dilahirkan di [[Kiel]], Jerman, sebagai anak seorang diplomat Jerman [[Ernst von Weizsäcker]]. Ia adalah kakak dari mantan [[Presiden Jerman]] [[Richard von Weizsaecker]], ayah fisikawan dan peneliti lingkungan hidup [[Ernst Ulrich von Weizsäcker]] dan ayah mertua dari mantan Sekretaris Jenderal [[Dewan Gereja-gereja se-Dunia]] [[Konrad Raiser]].
Baris 12:
Selama [[Perang Dunia II]], ia bergabung dengan [[proyek energi nuklir Jerman]], ikut serta dalam usaha untuk membangun [[bom atom]]. Sebagai mahasiswa bimbingan Heisenberg, ia hadir dalam sebuah rapat penting di Markas Besar Komando Angkatan Darat di Berlin pada 17 September 193. Di situ program senjata atom Jerman diluncurkan.<ref>John Cornwell, ''Hitler's Scientists'' (Viking 2003), 232</ref> Pada Juli 1940 ia ikut menyusun laporan kepada Angkatan Darat Jerman tentang kemungkinan "produksi energi " dari [[uranium]] yang dimurnikan, dan juga meramalkan tentang kemungkinan penggunaan [[plutonium]] untuk maksud yang sama.<ref>Cornwell, ''Hitler's Scientists, 235</ref> Ia belakangan ditempatkan di [[Strasbourg]], dan ketika pasukan Amerika menyita laboratorium dan makalah-makalah di sana pada Desember 1944 terungkaplah kepada pihak Sekutu bahwa Jerman masih jauh dari pengembangan senjata nuklir.<ref>Cornwell, ''Hitler's Scientists, 335</ref>
 
Para sejarahwan berbeda pendapat tentang apakah Heisenberg dan timnya benar-benar berusaha membangun senjata nuklir, atau apakah kegagalan mereka mencerminkan keinginan untuk tidak berhasil karena mereka tidak ingin rezim Nazi mempunyai senjata seperti itu. Pandangan yang belakangan ini, umumnya didasarkan pada wawancara setelah perang dengan Heisenberg dan Weizsäcker, diajukan oleh [[Robert Jungk]] dalam buknya tahun 1957 ''Brighter Than a Thousand Suns''. [[Weizsäcker]] sendiri menyatakan bahwa [[Heisenberg]], [[Wirtz]] dan ia sendiri membuat kesepakatan pribadi untuk mempelajari fisi nuklir sedalam mungkin agar dapat "memutuskan" sendiri bagaimana mereka akan melanjutkan aplikasi teknisnya. "Tak ada permufakatan, bahkan juga tidak di kalangan kami bertiga, tentang kepastian untuk tidak membuat bom itu. Sama sekali tidak ada kerinduan untuk membuat bom itu, ..." <ref>CFvW 5 Agustus 1990, Surat kepada Mark Walker</ref>
 
Kebenaran tentang masalah ini baru terungkap pada 1993, ketika salinan-salinan dari percakapan-percakapan yang direkam secara rahasia di antara 10 fisikawan paling terkemuka Jerman, termasuk Heisenberg dan Weizsäcker, yang ditahan di [[Farm Hall]], dekat [[Cambridge]] pada akhir 1945, diterbitkan. The "Farm Hall Transcripts" mengungkapkan bahwa Weizsäcker memimpin dalam perdebatan di antara para ilmuwan bahwa mereka akan mengklaim bahwa mereka tidak pernah berencana mengembangkan senjata nuklir Jerman. Cerita ini, yang mereka ketahui tidak benar, disebut di antara mereka sebagai "''die Lesart''" (Versi). Meskipun memorandum yang disusun oleh para ilmuwan itu ditulis oleh Heisenberg, salah seorang yang hadir di situ, [[Max Theodor Laue]], belakangan menulis: "Tangga dalam semua diskusi ini adalah Weizsäcker. Saya tidak mendengar disebut-sebutnya titik pandang etika apapun."<ref>Cornwell, ''Hitler's Scientists, 398</ref> Versi kejadian inilah yang diberikan kepada Jungk sebagai dasar bagi bukunya.
 
[[William Sweet]] baru-baru ini menulis dalam ''[[Bulletin of the Atomic Scientists]]'':
 
{{cquote|Meskipun ingatan memudar dan Heisenberg dan von Weizsäcker memang meyakinkan diri mereka sendiri hingga meyakini bahwa apa yang mereka katakana setelah perang... itu memang sungguh-sungguh benar, hampir semua yang mereka katakana tentang pokok ini – hingga komentar-komentar terakhir Weizsäcker... – sama sekali tidak benar.<ref>William Sweet, "The Bohr Letters", ''Bulletin of the Atomic Scientists, Mei/Juni 2002, 20-27</ref>}}