Arthur Percival: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Referensi: minor cosmetic change
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 93:
Pada bulan [[Mei]] 1941, Percival naik pangkat sebagai LetJend. dan dilantik menjadi komandan umum . Pelantikan ini bermakna bagi Percival karena dia tidak pernah mengetuai satupun korps AD. Percival meninggalkan Britania menaiki [[pesawat]] [[Shorts Sunderland]] dan terbang selama 2 minggu melewati [[Gibraltar]], Malta, [[Iskandariyah]], [[Basra]], [[Karachi]] dan [[Rangoon]]. Di Rangoon, ia ganti menumpang [[pesawat pengangkut]] milik [[Angkatan Udara Britania Raya]].
 
Perasaan Percival campur aduk saat menerima pelantikan ini, dan berkata:
{{cquote|Dalam keberangkatan ke [[Malaya]], saya menyadari ada bahaya ganda keadaan bahaya – baik tetap tinggal dalam suatu komando non-aktif selama beberapa tahun sekiranya perang tidak meletus di [[Timur Jauh]], atau saya akan terjebak dalam sebuah pergelutan yang rumit hanya bersama pasukan yang serba kekurangan yang biasa terjadi di pelosok-pelosok kekaisaran pada hari-hari permulaan perang.}}
 
Baris 113:
{{cquote|Pada saat cobaan ini, komandan umum menyeru semua anggota untuk bersungguh-sungguh mempertahankan Malaya dan jajahan Britania di sekitarnya. Mata kekaisaran sedang melihat perjuangan kita. Kedudukan kita di Timur Jauh menjadi pertaruhan. Perjuangan kita mungkin lama dan sukar tetapi marilah kita semua bertekad menghadapi apapun dan membuktikan diri kita sepadan dengan kepercayaan yang diberikan kepada kita.}}
 
Tetapi seruan itu tidak dapat membantu tentara Britania yang mengalami kekalahan terus-menerus di Jitra, [[Kampar, Perak|Kampar]], dan beberapa tempat lain. Anggota Angkatan Darat India Britania rata-rata terlalu mudah menyerah kalah dan mundur, memaksa kesatuan lain yang bertahan terpaksa mundur bersama daripada terkepung.
 
Pada tanggal [[27 Januari]] [[1942]], pasukan Jepang sudah sampai ke Johor, dan Percival terpaksa memimpin kesatuan militer Britani mundur beramai-ramai ke Singapura untuk mengadakan pertahanan yang dilihat lebih mudah dipertahankan (pantai Singapura hanya sepanjang 72 mil keseluruhannya). Tetapi, [[militer Jepang]] terus maju. Pada tanggal [[8 Februari]], Jepang mulai mendarat di Singapura. Setelah hampir seminggu bertempur, Percival mengadakan musyawarah penghabisan di [[Fort Canning]]. Saat diberitahu bahawa perbekalan peluru dan air minum sudah hampir habis, Percival mengambil keputusan pahit untuk menyerah kalah.
 
Jepang bersikeras meminta Percival sendiri berjalan mengibarkan [[bendera putih]] menuju [[Old Ford Motor Factory]] di [[Bukit Timah]] untuk perundingan penyerahan. Menurut seorang perwira Jepang yang hadir, Percival kelihatan pucat, kurus dan keletihan. Setelah berbincang, persetujuan agar Persemakmuran meletakkan senjata tercapai pada jam 18.10 dan mereka berhenti melawan pada pukul 20.30. Keputusan ini diambil walaupun Percival menerima perintah Winston Churchill untuk meneruskan perlawanan.
[[Berkas:Surrender Singapore.jpg|thumb|right|Percival dan perwira Britania berjalan kaki ke [[Old Ford Motor Factory]] di [[Bukit Timah]] berunding bersama [[Jenderal|Jend.]] [[Tomoyuki Yamashita]].]]
 
Baris 125:
Umpamanya, AU Britania di Malaya tidak mendapat jatah 300-500 pesawat yang diperlukan. Mereka menggunakan [[Brewster Buffalo]] yang tidak mampu menghadapi pesawat yang digunakan oleh Jepang. Ketika menyerang, Jepang didukung oleh 200 [[tank]], sedangkan Percival tidak diberikan tank, dan hanya mempunyai satu skuadron tank ringan untuk tujuan peninjauan.
 
Kekalahan Britania di Singapura secara mendadak membalikkan reputasi Percival, yang tadinya perwira yang berkaliber dan efisien menjadi perwira yang tidak efektif, kurang tangkas dan agresif, walaupun tiada yang meragukan keberanian dan kesungguhannya menjalankan tugas. Postur tubuh Percival yang tinggi semampai (lebih dari 6 kaki) bersama dengan 2 gigi yang menonjol serta kumis belah menjadikannya sasaran empuk bahan karikatur, dan ia juga tidak fotogenik.
 
Tetapi kekalahan Britania di Malaya dan Singapura tidak dapat diletakkan di atas bahu Percival semata-mata. Kepala Marsekal Udara Sir [[Robert Moore Brooke-Popham]], [[panglima tertinggi]] [[Komando Timur Jauh Britania]] menolak izin Percival untuk melancarkan [[Operasi Matador]] untuk menghalangi Jepang yang mendarat di Thailand. Sir [[Robert Brooke-Popham]] enggan menolak izin itu karena takut Britania dilihat sebagai pihak agresif oleh pemerintah Thailand. Brooke-Popham juga mempunyai reputasi sebagai orang yang "tidak pedulian", dan selalu tertidur selama musyawarah. Ia juga tidak memperjuangkan kesatuan AU sebagai bantuan untuk pertahanan Malaya dengan penuh semangat.
Baris 162:
Jika Jend. Wainwright (jenderal AS yang kalah oleh tentara Jepang di [[Corregidor]]) disambut pulang sebagai pahlawan oleh rakyat Amerika, Percival sendiri dicemooh atas kepimpinannya yang membawa pada kekalahan Britania di Malaya. Cemoohan ini ditambah oleh perwira yang berdinas dengannya seperti LetJend. [[Lewis Heath]] yang memimpin Korps III India. Percival menulis buku ''The War in Malaya'' untuk menerangkan keadaan sebenarnya supaya kritikan dan cemoohan reda, tetapi usaha ini tidak berhasil. Buku itu dilihat sebagai satu rangkaian masalah yang berlangsung di Malaya. Percival juga tidak diberi gelar ksatria, suatu keganjilan bagi seorang pegawai berpangkat LetJend.
 
Percival disegani selama menjadi tawanan perang Jepang. Percival menjadi pimpinan seumur hidup Far East Prisoners of War Association (FEPOW). Percival memperjuangkan ganti rugi untuk tawanan perang dan akhirnya mendapat tanda pengganti £5 juta hasil aset Jepang yang dibekukan; uang ini diberikan kepada Badan Hendahara FEPOW.
Pada tahun [[1957]], Percival memimpin protes atas penggambaran dalam [[film]] ''[[Bridge on the River Kwai]]'' yang dianggap memberikan gambaran negatif pada keadaan tawanan perang Jepang. Produser film akhirnya bersetuju menambah penegasan bahwa film tersebut hanyalah khayalan semata.