Alan García Pérez: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 17:
}}
 
'''Alan Gabriel Ludwig García Pérez''' ({{lahirmati|[[Lima]], [[Peru]]|23|5|1949}}) adalah [[Presiden Peru|Presiden]] [[Peru]], ketika memenangi [[Pemilihan Nasional Peru 2006|pemilu 2006]] pada [[4 Juni]] [[2006]] dalam babak kedua dari kandidat [[Union for Peru]] [[Ollanta Humala]].<ref>[http://english.aljazeera.net/NR/exeres/49A76531-B028-4524-A697-9270F81738A8.htm Garcia wins to become Peru president], [[al-Jazeera]], [[5 Juni]] [[2006]]</ref> Ia juga adalah ketua [[Partai Apris Peru]] dan anggota partai APRA yang menampilkan dirinya sebagai [[Presiden Peru|Presiden]] pada periode [[28 Juli]] [[1985]] – 28 Juli [[1990]] untuk periode jabatan pertamanya. Ia memenangi pemilu putaran kedua dengan 55,46 persen, sekaligus mengalahkan [[Ollanta Humala]] yang memperoleh 44,54 persen suara. Pemilu presiden 2006 tersebut dilukiskan sebagai momen istimewa, dengan rakyat terpaksa "memilih di antara yang terburuk".
 
García adalah Presiden Peru perioda [[1985]]-[[1990]] yang punya reputasi pernah memperburuk keadaan ekonomi [[Peru]] dengan kebijakan-kebijakan nasionalis pada era kepemimpinannya. Pertarungan antara Humala mengakibatkan aneka konflik di antara para pendukungnya. Keduanya saling mencela dengan keras. Model persaingan politik keduanya membuat sebagian rakyat Peru memilih "golput" ([[golongan putih]]) alias absen memilih. Ia memulai jabatan perioda keduanya pada [[28 Juli]] 2006.
 
Ia menganjurkan warga Peru memakai daun koka untuk menyedap rasa guna memerangi produksi dan peredaran kokain secara ilegal. Selain mempercayai pemakaian koka guna keperluan legal juga akan mengakhiri perdagangan liar kokain. Ia juga akan mengawasi penjualan bahan kimia dan kerosin yang sering dipakai untuk menyuling kokain. "Anda juga bisa memakainya untuk memanggang daging atau apapun guna menambah kelezatan penganan," kata sang presiden<ref>Koran Tempo, 22 Desember 2006.</ref>
 
<!--