Masjid Agung Jawa Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 2A03:2880:11:2FF6:FACE:B00C:0:8000 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Riffdayat
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: shalat → salat (3), removed stub tag
Baris 23:
'''Masjid Agung Jawa Tengah''' adalah masjid yang terletak di [[Semarang]], provinsi [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
 
Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 hingga selesai secara keseluruhan pada tahun 2006. Masjid ini berdiri di atas lahan 10 hektare. Masjid Agung diresmikan oleh Presiden Indonesia [[Susilo Bambang Yudhoyono]] pada tanggal [[14 November]] [[2006]]. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) merupakan masjid provinsi bagi provinsi Jawa Tengah.
 
== Sejarah ==
Baris 31:
[[Berkas:MAJT view.jpg|thumb|left|MAJT dengan payungnya yang terkembang]]
 
Pada tanggal 6 juni 2001 [[Gubernur]] Jawa Tengah membentuk Tim Koordinasi Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah untuk menangani masalah-masalah baik yang mendasar maupun teknis. Berkat niat yang luhur dan silaturahmi yang erat, dalam waktu kerja yang amat singkat keputusan-keputusan pokok sudah dapat ditentukan : status tanah, persetujuan pembiayaan dari [[APBD]] oleh [[DPRD]] Jawa Tengah, serta pemiilhan lahan tapak dan program ruang.
 
Pada tanggal 6 juni 2001 [[Gubernur]] Jawa Tengah membentuk Tim Koordinasi Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah untuk menangani masalah-masalah baik yang mendasar maupun teknis. Berkat niat yang luhur dan silaturahmi yang erat, dalam waktu kerja yang amat singkat keputusan-keputusan pokok sudah dapat ditentukan : status tanah, persetujuan pembiayaan dari [[APBD]] oleh [[DPRD]] Jawa Tengah, serta pemiilhan lahan tapak dan program ruang.
 
Kemudian pembangunan masjid tersebut dimulai pada hari Jumat, 6 September 2002 yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang perdana yang dilakukan Menteri Agama Ri, [[Said Agil Husin Al Munawar|Prof. Dr. H. Said Agil Husen al-Munawar]], [[Sahal Mahfudz|KH. MA Sahal Mahfudz]] dan Gubernur Jawa Tengah, [[Mardiyanto|H. Mardiyanto]]. Pemasangan tiang pancang pertama tersebut juga dihadiri oleh tujuh duta besar dari Negara-negara sahabat, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Mesir, Palestina, dan Abu Dabi. Dengan demikian mata dan perhatian dunia internasional pun mendukung dibangunnya Masjid Agung Jawa Tengah tersebut.
 
MAJT diresmikan pada tanggal 14 November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono. Masjid dengan luas areal tanah 10 Hektar dan luas bangunan induk untuk shalatsalat 7.669 meter persegi secara keseluruhan pembangunan Masjid ini menelan biaya sebesar Rp 198.692.340.000.
 
Meskipun baru diresmikan pada tanggal 14 Nopember 2006, namun masjid ini telah difungsikan untuk ibadah jauh sebelum tanggal tersebut. Masjid megah ini telah digunakan ibadah [[Salat Jumat]] untuk pertama kalinya pada tanggal [[19 Maret]] [[2004]] dengan Khatib Drs. H. M. Chabib Thoha, MA, (Kakanwil [[Kementerian Agama Indonesia|Depag]] Jawa Tengah)
Baris 42 ⟶ 41:
 
== Arsitektur ==
Masjid Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Diarsiteki oleh Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta yang memenangkan sayembara desain MAJT tahun 2001. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter ditiap penjuru atapnya sebagai bentuk bangunan masjid universal Islam lengkap dengan satu menara terpisah dari bangunan masjid setinggi 99 meter.
 
Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar dipelataran masjid. Pilar pilar bergaya [[Koloseum|koloseum]] Athena di Romawi dihiasi kaligrafi [[kaligrafi]] yang indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul, di gerbang ditulis dua [[kalimat syahadat]], pada bidang datar tertulis [[Tulisan Jawi|huruf Arab Melayu]] “Sucining Guno Gapuraning Gusti“.
[[Berkas:Majt pilar.jpg|thumb|left|Menara dan Pilar di serambi MAJT]]
 
Baris 55 ⟶ 54:
Di dalam area MAJT terdapat Menara Asma Al-Husna Setinggi 99 Meter terdiri dari : lantai 1 untuk Studio Radio DAIS MAJT, lantai 2 untuk museum Perkembangan Islam Jawa Tengah, Lantai 18 rumah makan berputar, lantai 19 Gardu pandang kota Semarang dan lantai 19 Tempat rukyat al-hilal.
 
Area serambi Masjid Agung Jawa Tengah dilengkapi 6 payung raksasa otomatis seperti yang ada di [[Masjid Nabawi]], Tinggi masing masing payung elektrik adalah 20 meter dengan diameter 14 meter. Payung elektrik dibuka setiap shalatsalat Jumat, [[Idul Fitri]] dan [[Idul Adha]] dengan catatan kondisi angin tidak melebihi 200 knot, namun jika pengunjung ada yang ingin melihat proses mengembangnya payung tersebut bisa menghubungi pengurus masjid.
 
MAJT memiliki koleksi [[Al Quran]] raksasa berukuran 145 x 95  cm². Ditulis tangan oleh Drs. Khyatudin, dari Pondok Pesantren Al-Asyariyyah, Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo. Lokasi berada di dalam ruang utama tempat shalatsalat. [[Bedug]] raksasa berukuran panjang 310  cm, diameter 220  cm. Merupakan replika bedug Pendowo Purworejo. Dibuat oleh para santri pondok pesantren Alfalah, [[Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas|Tinggarjaya]], Jatilawang, Banyumas, asuhan KH Ahmad Sobri, menggunakan kulit lembu Australia.
 
Tongkat khatib MAJT merupakan tongkat pemberian [[Hassanal Bolkiah dari Brunei|Sultan Hassanal Bolkiah]] dari [[Brunei Darusalam]].
Baris 75 ⟶ 74:
 
{{Masjid di Indonesia}}
{{Masjid-stub}}
 
[[Kategori:Masjid di Jawa Tengah|Agung Jawa Tengah]]