Salat Tahajud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: dimana → di mana, shalat → salat, removed stub tag
Baris 10:
Perintah ini, meskipun secara khusus ditujukan kepada Muhammad, juga mengacu pada semua Muslim, karena Muhammad adalah menjadi contoh sempurna dan panduan bagi mereka dalam segala hal.
 
Selain itu, melakukan shalatsalat Tahajjud teratur memenuhi syarat sebagai salah satu dari orang-orang benar dan seseorang yang mendapatkan karunia dan kemurahan Allah. Dalam memuji mereka yang melakukan sholat malam, Allah berfirman:
 
{{Quote | Dan orang-orang yang melalui malam dengan bersujud dan berdiri untuk tuhan mereka | [[Al-Furqan]] 25:64}}
Baris 28:
 
== Keistimewaan salat tahajjud ==
Salat tahajjud merupakan kehormatan bagi seorang [[muslim]], sebab mendatangkan kesehatan, menghapus dosa-dosa yang dilakukan siang hari, menghindarkannya dari kesepian dialam kubur, mengharumkan bau [[tubuh]], menjaminkan baginya kebutuhan hidup, dan juga menjadi hiasan [[surga]]. <ref name="Tahajud1">Anonim, ''Maka bertahajjudlah, berdua dengan Tuhan'', Al-Huda, Jakarta:2006</ref> Selain itu, salat tahajjud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain, dimanadi mana bagi orang yang mendirikan salat tahajjud diberikan manfaat, yaitu keselamatan dan kesenangan di [[dunia]] dan [[akhirat]], antara lain wajahnya akan memancarkan [[cahaya]] keimanan, akan dipelihara oleh [[Allah]] dirinya dari segala macam marabahaya, setiap perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang lain, akan mendapatkan perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya, dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab amalnya ditangan kanannya, dimudahkan hisabnya, berjalan di atas ''shirat'' bagaikan kilat.<ref name="Tahajud">Anonim, ''Keutamaan dan keistimewaan salat tahajjud, salat hajat, salat istikharah, salat dhuha beserta wirid, zikir, dan doa-doa pilihan'', Ampel Suci, Surabaya:1995</ref>
 
Ketika menerangkan salat tahajjud, [[Nabi Muhammad]] SAW bersabda, ''Salat tahajjud adalah sarana (meraih) keridhaan [[Tuhan]], kecintaan para [[malaikat]], sunah para [[nabi]], cahaya pengetahuan, pokok keimanan, istirahat untuk tubuh, kebencian para [[setan]], senjata untuk (melawan) musuh, (sarana) terkabulnya doa, (sarana) diterimanya amal, keberkatan bagi rezeki, pemberi syafaat di antara yang melaksanakannya dan di antara malaikat maut, cahaya di kuburan (pelaksananya), ranjang dari bawah sisi (pelaksananya), menjadi jawaban bagi [[Munkar dan Nakir]], teman dan penjenguk di kubur (pelaksananya) hingga hari [[kiamat]], ketika di hari kiamat salat tahajud itu akan menjadi pelindung di atas (pelaksananya), mahkota di kepalanya, busana bagi tubuhnya, cahaya yang menyebar didepannya, penghalang di antaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi mukmin dihadapan Allah SWT, pemberat bagi timbangan, izin untuk melewati Shirath al-Mustaqim, kunci surga...''<ref name="Tahajud1">Anonim, ''Maka bertahajjudlah, berdua dengan Tuhan'', Al-Huda, Jakarta:2006</ref> <ref>Bihar al-Anwar, 87:161</ref>
 
== Referensi ==
Baris 38:
* {{id}} [http://al-badar.net/shalat-tahajud/ Cara, Niat, Doa, dan Hikmah Shalat Tahajud]
{{Salat}}
{{Islam-stub}}
 
[[Kategori:Salat sunah|tahajud|fikih]]