Filioque: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: dari pada → daripada (2)
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k →‎Rangkuman: ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Baris 131:
Klausa ''Filioque'' pada mulanya timbul sebagai upaya untuk memperjelas hubungan antara Sang Putera dan Roh Kudus, guna melawan ajaran bidaah bahwa Sang Putera lebih rendah dari Sang Bapa karena Sang Putera tidak menjadi sumber dari Roh Kudus. Tatkala ''Filioque'' mulai digunakan di Spanyol dan Gallia di Barat, Gereja-Gereja setempat tidaklah menyadari bahwa bahasa prosesi mereka tidak dapat diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa Yunani. Baik dalam kontroversi Photius maupun dalam Konsili Florence, para Bapa Yunani tidaklah akrab dengan isu-isu linguistik.
 
Asal-muasal ''Filioque'' di Barat terdapat dalam karya-karya tulis [[Bapa Gereja|Bapa-Bapa Gereja]] tertentu di Barat dan terutama dalam situasi anti-Arian pada [[abad ke-7]] di Spanyol. Dalam konteks ini, ''Filioque'' merupakan sarana untuk menegaskan kepenuhan keilahian baik dari Roh Kudus maupun dari Sang Putera. ''Filioque'' bukanlah sekedarsekadar masalah menetapkan hubungan dengan Sang Bapa dan keilahian-Nya; ''Filioque'' adalah masalah penegasan atas pernyataan iman Katolik bahwa baik Sang Putera maupun Roh Kudus sama-sama memiliki kepenuhan hakikat Allah.
 
Ironisnya, sikap anti-Arian serupa juga sangat memengaruhi perkembangan liturgi di Timur, sebagai contoh, adanya doa bagi "Kristus Allah kita", suatu ungkapan yang kelak digunakan juga di Barat. Dalam kasus ini, musuh bersama, yakni [[Arianisme]], telah menimbulkan efek-efek yang mendalam dan luas jangkauannya, dalam reaksi ortodoks baik di Timur maupun di Barat.