Kunci kroma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 180.248.2.147) dan mengembalikan revisi 6728750 oleh EmausBot
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Baris 1:
[[Berkas:Bluebox im Heureka 01.jpg| thumb | Contoh layar biru sederhana]]
'''Kunci kroma''' (kadangkala disebut '''pemayang''') adalah teknik untuk menggabungkan dua [[gambar]] atau bingkai (''frame''), sebagaimana sebuah [[warna]] (atau sejumlah susunan warna) dari satu gambar dihilangkan (atau dibuat tembus pandang), agar gambar lain yang terletak di belakang dapat terlihat. Teknik ini juga dikenal dengan sebutan '''pemayangan''' atau '''penggubahan kunci kroma''' (''color key compositing''), '''layar biru''' (''blue screen'') dan '''layar hijau''' (''green screen'').
 
Teknologi ini biasa digunakan untuk siaran [[berita]] cuaca, dimana presenternya terlihat berdiri di depan [[peta]] yang besar. Padahal syuting sebenarnya dilakukan di [[studio]], dan [[presenter]] berdiri di depan latar belakang besar berwarna hijau (atau biru), kemudian peta cuaca ditambahkan ke gambar yang berwarna hijau tersebut. Jika pada saat syuting, presenter memakai baju berwarna hijau, maka bajunya akan ikut tergantikan dengan video peta besar yang ditampilkan sebagai background. Sistem ini berlaku juga untuk layar biru. Warna hijau dan biru pada layar digunakan dengan alasan warna-warna inilah yang paling tidak menyerupai warna [[kulit]].
Baris 15:
 
== Proses ==
[[Berkas:SpiderwickChroniclesSet.jpg| thumb | Proses syuting film ''Spiderwick Chronicles'' yang menggunakan efek kunci kroma]]
Proses pembuatan [[video]] atau gambar menggunakan teknik kunci kroma adalah [[subjek]] yang akan diambil gambarnya berdiri di depan latar belakang dengan satu warna, atau sedikit susunan warna. Warna yang biasa digunakan adalah [[hijau]] atau [[biru]] sebab warna-warna tersebut dianggap paling tidak menyerupai warna kulit. Porsi warna hijau atau biru di latar belakang akan digantikan dengan gambar lain. Proses ini dikenal sebagai ''keying'', ''keying out'', atau sekedarsekadar ''key''.
 
Saat ini warna hijau paling sering digunakan dibandingkan warna lain, sebab [[sensor]] penerima gambar di [[kamera]] video digital paling sensitif dengan warna hijau. Hal ini sesuai dengan '''Bayer Pattern''' yang mengalokasikan lebih banyak [[piksel]] ke saluran hijau, meniru sensitifitas [[mata]] manusia yang meningkat terhadap cahaya hijau [http://www.sjsu.edu/faculty/watkins/eye.htm]. Oleh karenanya, saluran kamera hijau mengalami lebih sedikit gangguan dan mampu memproduksi ''key'' paling jernih. Tambahan lagi, lebih sedikit [[cahaya ]] yang dibutuhkan untuk menyinari warna hijau, dikarenakan sensitifitas warna hijau terhadap sensor gambar lebih tinggi [http://www.destudiodublin.com/Facilities/Greenscreen-deStudio.htm]. Warna hijau terang juga lebih difavoritkan sebab latar belakang biru bisa jadi menyerupai warna mata atau pakaian subjek.
 
Warna biru dulunya digunakan sebelum ''digital keying'' digunakan secara luas, sebab biru dibutuhkan untuk proses optikal, akan tetapi membutuhkan lebih banyak penyinaran daripada warna hijau. Meskipun demikian, warna biru memiliki keunggulan yaitu di dalam [[spektrum]] visual, warna biru lebih jauh dari warna [[merah]], yang merupakan warna utama di kulit [[manusia]]. Faktor terpenting dalam ''key'' adalah pemisahan antara warna latar depan (subjek) dengan warna latar belakang (layar). Layar biru akan digunakan jika warna utama subjek adalah hijau (misalnya jika subjek berupa tumbuhan), meskipun kamera lebih sensitif terhadap warna hijau.
Baris 33:
 
== Latar Belakang ==
[[Berkas:MuseumOfScienceBoston_BlueScreenAtSpecialEffectsShow.jpg| thumb | demonstrasi pembuatan efek khusus dengan teknologi kroma key]]
Warna biru secara umum digunakan untuk peta cuaca dan efek khusus, sebab warna ini berkomplemen dengan warna kulit manusia. Penggunaan warna biru juga berkaitan dengan fakta bahwa lapisan [[emulsi]] film biru memiliki [[kristal]] paling jernih dan karenanya memiliki detail baik dan butiran minimal, dibandingkan dengan emulsi warna merah dan hijau. Meski demikian, dalam dunia [[digital]], warna hijau menjadi warna [[favorit]] sebab [[kamera digital]] menyimpan lebih banyak detail di saluran hijau, dan warna hijau juga butuh lebih sedikit cahaya daripada warna biru. Hijau tak hanya memiliki nilai cahaya lebih tinggi dari biru, tetapi juga di dalam format digital awal, saluran hijau dijadikan contoh dua kali lebih sering dibanding saluran biru, membuat hijau lebih familiar digunakan. Pilihan warna sebenarnya tergantung pada seniman efek (''effect artist'') dan kebutuhan akan ''shot tertentu''. Pada [[dekade]] yang lalu, penggunaan hijau menjadi dominan di efek khusus film. Latar belakang hijau juga lebih disukai daripada biru jika syuting dilakukan di ruang terbuka, sebab langit biru bisa masuk ke dalam frame dan secara tidak sengaja ikut tergantikan di dalam proses kunci kroma.
 
Meski hijau dan biru adalah warna yang umum dipakai, namun sebenarnya hampir semua warna bisa digunakan. Adakalanya layar [[magenta]] digunakan, nilai warna magenta atau ''fuschia key'' disebut sebagai ''magic pink''.
 
Seiring dengan perbaikan gambar dan peralatan, banyak perusahaan menghindari kebingungan yang sering dialami para presenter cuaca. Dahulu presenter cuaca harus menonton diri sendiri di [[monitor]] untuk melihat gambar yang ditunjukkan di belakang mereka, kini gambar tipis diproyeksikan ke layar hijau/biru. Hal ini membuat para presenter mampu secara akurat menunjukkan sebuah tempat dan melihat peta tanpa harus memandangi monitor.
 
Teknik yang lebih baru adalah dengan menggunakan tirai retroreflektif (''retroreflective curtain''), di latar belakang, bersama dengan lingkaran [[LED]] (''Light Emitting Diode'') yang terang di sekitar [[lensa]] kamera. Dengan cara ini, tidak perlu ada cahaya untuk menyinari latar belakang, selain LED yang hanya butuh sedikit [[tenaga]] dan tempat, tidak seperti lampu panggung yang besar. Selain itu LED juga tidak membutuhkan ''rigging'' (tempat pemasangan lampu). Kemajuan ini dimungkinkan dengan ditemukannya LED biru yang praktis pada tahun 1990-an. Hal yang sama berlaku untuk LED hijau emerald.