Dajjal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Titui (bicara | kontrib)
→‎Lokasi: Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan aplikasi seluler
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k →‎Genealogi: ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Baris 12:
 
== Genealogi ==
Dajal menurut keyakinan para [[Salaf|Salafus shalih]] adalah seorang anak [[Adam]], ia bukan dari golongan [[jin]]. Dua [[ulama]] kontemporer berkata bahwa Dajal adalah [[manusia|bani Adam]], dia butuh makan, minum dan lainnya, oleh karena itu ia akan dan bisa dibunuh oleh Nabi [[Isa]].<ref>Asy-Syaikh [[Ibnu ‘Utsaimin]] rahimahullahu berkata: “Ya. Dajjal adalah manusia dari bani Adam. Sebagian para ulama menyatakan Dajjal adalah setan. Sebagian lagi menyatakan bapaknya manusia, ibunya dari bangsa [[jin]]. Tapi semua pendapat ini tidaklah benar. Karena dia butuh makan, minum, dan lainnya. Oleh karena itu, Nabi ‘Isa ‘alaihissalam membunuhnya dengan cara membunuh manusia biasa.” (Asy-Syarhul Mumti’ 3/275)</ref><ref>Asy-Syaikh [[Al-Albani]] rahimahullahu berkata: “(Yang benar) Dajjal adalah manusia. Fitnahnya lebih besar dari (sekedarsekadar) fitnah Eropa sebagaimana banyak diterangkan dalam banyak [[hadits]].” (Ash-Shahihah, 3/191)</ref> Keluarga Dajjal, ayah, ibu, kakek dan nenek moyangnya adalah penyembah [[berhala]]. Mereka keturunan [[Yehuda|Yahudza]], yang telah menikah selama 30 tahun tetapi belum dikaruniai seorang anak.<ref>Rasulullah {{saw}} bersabda, “Ayah dan Ibu Dajjal itu melewati perkawinannya selama 30 tahun tanpa melahirkan satu anak pun. Kemudian lahirlah dari mereka seorang anak laki-laki yang buta sebelah matanya. Ia menjadi orang yang paling berbahaya dan paling sedikit manfaatnya (bagi kedua orang tuanya dan bagi umat manusia). Kedua matanya tertidur, tetapi hatinya tetap terjaga.” (HR . Riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya)</ref> Dajal dikisahkan tidak memiliki keturunan atau mandul.<ref>Sifat Dajjal bahwa dia tidak memiliki keturunan, dijelaskan dalam hadits Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu tentang kisahnya bersama Ibnu Shayyad, dia berkata kepada Abu Sa’id, “Bukankah engkau pernah mendengar rasulullah {{saw}} bersabda:
إِنَّهُ لاَ يُوْلَدُ لَهُ.
‘Sesungguhnya dia (Dajjal) tidak bisa memiliki keturunan?’ Dia (Abu Sa’id) berkata, ‘Benar,’ jawabku.” (Shahiih Muslim, kitab al-Fitan, bab Dzikri Ibni Shayyad (XVIII/50, Syarh an-Nawawi).</ref>