XxxHolic: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa , - di masa-masa + pada masa-masa , -Di masa-masa +Pada masa-masa )
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Baris 1:
{{Infobox animanga/Header
|title_name = xxxHolic
|[[Berkas:XxxHolic vol1 Cover.jpg|230px ]]
|size = 250px
|caption = Cover manga volume 8.
Baris 62:
 
== Sinopsis ==
Watanuki Kimihiro tidak bisa dibilang mengawali hari dengan baik setiap paginya. Bukan karena ia malas atau semacamnya, melainkan karena setiap pagi dia harus main kucing-kucingan dengan segala macam [[roh]] dan hal-hal yang semacam itu, tanpa ia ketahui pasti penyebabnya. Nasibnya berubah ketika suatu pagi ia menyentuh pagar sebuah rumah. Semua makhluk [[hantu|jejadian]] yang menguntitnya mendadak lenyap. Penasaran, Watanuki mengintip ke dalam, kemudian seolah ditarik kekuatan tak terlihat, ia terseret masuk ke dalam bangunan di dalam pagar itu. Dua anak kecil menyambut kemudian mengantarnya ke hadapan orang yang mereka sebut majikan, seorang [[wanita]] cantik berambut hitam. Watanuki mengatakan hanya kebetulan saja dia datang di sana, yang langsung ditanggapi oleh wanita itu bahwa semua yang ada di dunia ini telah digariskan. Tidak ada yang namanya kebetulan. Watanuki tentu saja tidak langsung paham maksud wanita itu. Wanita itu kemudian mendefinisikan apa itu makna ‘telah digariskan’ dengan amat gamblang, kemudian mengakhiri penjelasannya dengan mengatakan semua itu dikutipnya dari kamus Kodansha. Kontan saja Watanuki mengomel tak keruan karena menganggap wanita itu membodohinya. Mengacuhkan kemarahan Watanuki, tanpa diminta wanita itu memperkenalkan diri sebagai Ichihara Yūko, tapi menambahkan bahwa itu adalah nama palsu, membuat Watanuki semakin kesal.
 
Setelah segala sumpah serapah dikeluarkan, Yūko akhirnya memberitahu Watanuki bahwa tempat mereka berada saat ini adalah ''‘Toko’'' kepunyaan Yūko. ''‘Toko’'' yang akan mengabulkan semua permohonan orang yang datang ke sana, tetapi memerlukan ‘harga’ yang sesuai dengan permohonan itu. ‘Harga’ yang dimaksud Yūko tidak terbatas pada uang atau materi. Bisa juga ‘jiwa’ si pemohon. Tapi ‘jiwa’ yang dimaksud Yūko bukanlah nyawa melainkan ‘sesuatu’ yang berharga bagi pemiliknya. Setelah menunjukkan kekuatannya, Yūko menawarkan diri untuk membantu Watanuki menghilangkan bakat melihat makhluk-makhluk yang disebutnya dengan Ayakashi, tetapi karena bakat itu ternyata berakar sangat dalam dalam darah keluarga Watanuki, Yūko tak bisa melakukannya saat itu juga. Ia kemudian memutuskan, ‘harga’ yang seimbang dengan penghilangan bakat itu adalah kerja di ‘toko’nya. Itu berarti, beres-beres, belanja, memasak dan segala pekerjaan rumah tangga lainnya. Watanuki pun menyetujuinya.
 
Hari-hari pertama kerja Watanuki sudah dihiasi dengan kasus yang tidak menyenangkan. Seorang wanita yang mendatangi ‘toko’ tewas di depan matanya karena tertabrak mobil. Menurut Yūko, memang tidak selamanya barang yang ada di ‘toko’nya itu membawa kebahagiaan. Walau tidak bisa melupakannya begitu saja, Watanuki belajar menerima kenyataan itu. Pekerjaan Watanuki tidak terbatas membersihkan ‘toko’ dan melayani Yūko saja. Kadang-kadang ia juga harus menghadapi Ayakashi mulai dari yang bersahabat sampai yang mengincar jiwanya. Dan, tidak terkecuali, manusia dengan keiinginan yang sangat kuat, sehingga kadang malah menghancurkan diri sendiri. Hari-hari perjuangan Watanuki untuk bisa bebas tampaknya masih jauh dari akhir.
Baris 71:
; {{nihongo|[[Kimihiro Watanuki]]|四月一日君尋|Watanuki Kimihiro}}
: (Pengisi suara: [[Jun Fukuyama]])
: Tokoh utama cerita ini. Terlahir dengan kekuatan untuk melihat dan menarik Ayakashi membuat cowok ini sering uring-uringan sejak kecil, padahal sebenarnya ia anak baik yang hanya ingin menjalani hidup dengan biasa saja. Demi menghilangkan kemampuannya, ia bekerja part time di ‘toko’ misterius Yūko dan menghabiskan hari-harinya dengan marah-marah karena menghadapi Yūko memang bukan hal yang mudah. Selain itu, jumlah harta penyihir itu pun tidak main-main, sehingga hari pembersihan besar-besaran biasanya akan jadi kerja keras baginya. Nama ‘Kimihiro’ adalah pemberian almarhum ibunya. Ketika Watanuki kecil, kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan besar demi melindungi dirinya. Salah satu hal yang ditakutkan Watanuki adalah arwah orang tuanya mungkin tidak tenang, tetapi ramalan seorang kenalan Yūko menghapus keraguan itu dari hatinya. Dari almarhum ayahnya, Watanuki mewarisi keahlian memasak yang diakui tanpa kecuali oleh semua kenalannya. Dan walau tak pernah mengatakannya secara langsung, ia sebenarnya bangga dengan kenyataan itu. Selain dengan penghuni 'toko', ia cukup akrab dengan Zashikiwarashi dan ayah-anak rubah penjual Kitsune Oden yang merupakan kenalan lama Yūko. Belakangan, kekuatan spiritualnya meningkat setelah menerima mata baru. Kalau sudah menyangkut jiwa orang yang penting baginya, biasanya Watanuki tidak ragu-ragu mengorbankan dirinya sekalipun, lupa bahwa masih ada orang yang akan bersedih jika tidak ada dirinya.
 
; {{nihongo|[[Yūko Ichihara]]|壱原侑子|Ichihara Yūko}}
Baris 87:
; {{nihongo|[[Mokona=Larg=Modoki]]|モコナ=ラーグ=モドキ|Mokona=Larg=Modoki}}
: (Pengisi suara: [[Mika Kikuchi]])
: Merupakan makhluk ciptaan Yūko dan kenalan lamanya, [[Clow Reed]]. Menurut cerita Yūko, ia dan Clow menciptakan Mokona Modoki ini karena terinspirasi oleh seekor makhluk yang pernah mereka temui pada masa lalu. Makhluk yang dijuluki bakpau versi hitam oleh Watanuki ini merupakan penghubung dengan Mokona putih yang diberikan Yūko pada [[Syaoran]] dan rekan-rekannyaTerlahir dengan nama Lagu / Larg, tapi sepertinya nama itu tidak dipakai lagi oleh Yūko sekarang. Seperti Mokona putih, ia juga sangat iseng dan sasaran kejahilannya tentu saja Watanuki. Kemampuannya tidak sebanyak kembarannya, tapi cukup berguna karena cenderung ke kekuatan spiritual seperti melihat hantu, ‘memakan’ roh jahat dan lain-lain. Dari segi sifat dan kelakukan, makhluk ini jauh lebih riang dan heboh daripada Mokona putih. Bukan hal aneh melihatnya jumpalitan kesana kemari atau menempel di muka Watanuki, membuat cowok itu semakin sering marah-marah. Tetapi, khas sifat penghuni ‘toko’, ia tidak segan untuk membantu Watanuki terutama kalau berhubungan dengan memasak atau sekedarsekadar membuat camilan untuk teman minum sake. Seperti Yūko, ia juga sangat suka sake.
 
== Pranala luar ==