Ponsel cerdas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Baris 30:
{{quotation|"Dengan menggunakan ponsel cerdas hanya merupakan sebuah hanya evolusi dari jenjang-jenjang evolusi, jadi kemungkinan alat ini pada titik tertentu... akan menjadi lebih kecil dan kita tidak akan menyebutnya telepon lagi, tetapi ia akan terintegrasi... kesepakatannya di sini adalah untuk membuat alat ini menjadi se-tidak terlihat mungkin, antara anda, dan apa yang anda ingin lakukan."|[[Sacha Wunsch-Vincent]] pada [[Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi]]}}
 
Kebanyakan alat yang dikategorikan sebagai ponsel cerdas menggunakan sistem operasi yang berbeda. Dalam hal fitur, kebanyakan ponsel cerdas mendukung sepenuhnya fasilitas surel dengan fungsi pengatur personal yang lengkap. Fungsi lainnya dapat menyertakan miniatur [[papan ketik|papan ketik QWERTY]], [[layar sentuh]] atau D-pad, [[kamera]], pengaturan daftar nama, penghitung kecepatan, navigasi piranti lunak dan keras, kemampuan membaca dokumen bisnis, pemutar musik, penjelajah foto dan melihat klip video, penjelajah internet, atau hanya sekedarsekadar akses aman untuk membuka surel perusahaan, seperti yang ditawarkan oleh [[BlackBerry]]. Fitur yang paling sering ditemukan dalam ponsel cerdas adalah kemampuannya menyimpan daftar nama sebanyak mungkin, tidak seperti telepon genggam biasa yang mempunyai batasan maksimum penyimpanan daftar nama.
 
== Sejarah ==
Baris 57:
== Sistem operasi ==
 
Sistem operasi yang dapat ditemukan di [[ponsel cerdas]] adalah [[Symbian OS]], [[iOS]], [[Research In Motion|RIM BlackBerry]], [[Windows Mobile]], [[Linux]], [[Palm]], [[WebOS]] dan [[Android (sistem operasi)|Android]]. Android dan WebOS dibuat oleh [[Linux]], dan [[iOS]] dibuat oleh [[BSD]] dan sistem operasi [[NeXTSTEP]] berhubungan dengan [[Unix]].
 
==Perkembangan di Indonesia==
Baris 76:
* [[BlackBerry|Blackberry]] dengan seri Qxx
* [[:en:OnePlus|OnePlus]] dengan seri OnePlus 2
Harga dari ponsel cerdas kelas atas ini bisa berkisar antara 4 juta hingga 10 juta rupiah. Harga ponsel cerdas yang memang cukup mahal ini biasanya memang memiliki fitur-fitur unggulan selain itu juga lebih terkesan bergengsi.
 
Bahkan smartphone-smartphone iPhone 6S , iPhone 6S Plus , Google Nexus 5x , Google Nexus 6P , HTC One M9 , Motorola Moto X Force , LG G4 , OnePlus 2 , Samsung Galaxy S6 Edge+ , dan Sony Xperia Z5 , mampu merekam video pada resolusi 4K.
 
Ponsel cerdas kelas menengah biasanya menyasar target pasar yang menginginkan ponsel cerdas canggih namun dengan harga dan spesifikasi yang lebih rendah. Level ini cukup banyak peminatnya, khususnya di Indonesia. Para pemainnya juga semakin banyak, karena produsen lokal ikut bermain di segmen ini. Sebut saja [[Samsung]], [[Acer]], [[LG]], [[Nokia]], [[Polytron]], [[Lenovo]], [[Asus]], [[Blackberry]],& sebagian [[ponsel cerdas]] [[Sony]].
 
Ponsel cerdas kelas ''entry level'' juga semakin banyak peminatnya di Indonesia. Sebagian besar porsi untuk ponsel cerdas ''entry level'' ini dikuasai oleh Android, karena mampu menghadirkan pengalaman ponsel cerdas dalam harga yang sangat terjangkau. Di Indonesia sendiri ponsel cerdas ''entry level'' ini sudah bisa diperoleh dari harga 500 ribu rupiah hingga berkisar 1 juta rupiah. Pilihannya pun semakin banyak dan spesifikasi yang ditawarkan juga tidak terlalu buruk. Mungkin ponsel cerdas kelas bisa menjadi pilihan awal bagi para pengguna telepon genggam yang masih awam dengan ponsel cerdas dan ingin mencoba belajar dulu.