Universitas Islam As-Syafiiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -di masa- +pada masa-, -di \[\[masa +pada [[masa, -\(di masa +(pada masa, -Di masa +Pada masa)
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: praktek → praktik (2)
Baris 58:
Para pengurus STW terdiri dari Utomo Dananjaya, Listianto, SE, Drs. Mansour Fakih, Nurhalim Chotib,SE, serta Mundhir Adisaputro. Badan kerjasama ini mendapat bantuan dana dari pengusaha nasional H. Probosutedjo selama satu tahun. Setelah itu, kelangsungan STW ditunjang oleh dana pribadi Dra. H. Tutty Alawiyah AS, yang oleh K.H. Abdullah Syafi'ie selalu diajak bertanggung jawab dalam pembangunan dan pengembangan As- Syafi'iyah.
 
Sebagai suatu proyek rintisan, STW menyusun kurikulum praktis dengan prinsip partisipatori, belajar dari pengalaman. Rencana pendidikan disiapkan hanya untuk tiga tahun atau enam semester. Pada enam semester tersebut para mahasiswa diharapkan mampu berpraktekberpraktik sebagai wiraswastaan. STW memperkenalkan latihan-latihan yang merupakan modifikasi dari Achievement Motivation Training (AMT). Kegiatan mahasiswa terbagi dua, latihan dalam ruangan dan latihan lapangan. Tatap muka atau kuliah hanya 20% saja.
 
Selanjutnya, pada tahun 1981 Sekolah Tinggi Wiraswasta memperbaharui pengurusnya sebagai berikut :
Baris 66:
* Pembantu Direktur III: Jimly Asshiddiqie, SH
 
Kedua, pada tahun 1979 Perguruan As-Syafi'iyah bekerjasama dengan Badan Kerjasama Pondok Pesantren (BKSPP) merintis Pesantren Tinggi atau Ma'had Aly Darul Arqam, dan dipimpin oleh H. Murtadho Ahmad. Meskipun untuk membina Ma'had 'Aly Darul Arqam telah didirikan Yayasan Pembina, tetapi dalam prakteknyapraktiknya yayasan tersebut menyerahkan seluruh fungsi pembinaan kepada Yayasan Perguruan As-Syafi'iyah.
 
Kampus STW dan Darul Arqam adalah di kompleks Pesantren Putra As-Syafi'iyah Jatiwaringin. Mahasiswa diasramakan dan dosen memperoleh perumahan. Pada awalnya STW maupun Ma'had 'Aly merupakan perwujudan dari idealisme pendidikan tinggi pada masing-masing disiplin yaitu pendidikan dan siap mandiri, dengan pengetahuan dan ketrampilan terapan. Namun, karena kesulitan dana dan masalah lain, maka pengelola menyerahkan keputusan kelanjutan STW kepada pimpinan Yayasan Perguruan As-Syafi'iyah. Ternyata K.H. Abdullah Syafi'ie tidak ingin surut dari cita-cita proyek tersebut, dan bersedia melanjutkan dan mengambil tanggung jawab untuk melanjutkannya, seraya meminta puterinya Dra. H. Tutty Alawiyah AS bertanggung jawab untuk melanjutkannya.
Baris 93:
* Tim Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (KIP)
* Tim Fakultas Teknik
* Tim Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam (MIPA)
 
Kelima kelompok ini menyelenggarakan rapat-rapat penjajakan dan persiapan pembaharuan Fakultas yang relevan dengan disiplin Ilmu mereka. Sejak Maret s/d bulan Juli 1983, berbagai pertemuan dilakukan untuk menemukan inovasi baru bagi pengembangan UIA, maka lahirlah Fakultas-Fakultas baru dengan manajemen baru Universitas Islam AS-Syafi'iyah (UIA). Kelima Fakultas baru itu adalah Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas KIP dan Fakultas MIPA, berafiliasi dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, di bawah koordinasi Kopertis Wilayah III DKI Jakarta. Kelima Fakultas ini bergabung dengan lembaga yang sudah ada, yaitu Fakultas Ushuluddin yang berstatus Terdaftar, Sekolah Tinggi Wiraswasta yang punya status Izin Operasional. Dan Ma'had Aly Darul Arqam dalam satu kelembagaan Universitas Islam As-Syafi'iyah.
Baris 106:
* Purek III: Drs. Mudakhir Ilham
 
Pada tahun 1984 UIA memperhatikan usulan Drs. Adang Iskandar, H. Maming dan Ny. Aflah DB dari Pusdiklat Departemen Kesehatan RI yang akhirnya membuka Akademi Perawatan (Akper) di jajaran Universitas Islam As-Syafi'iyah.
 
Setelah pembaharuan UIA berjalan satu tahun ada ketentuan dari pemerintah tentang keharusan mempunyai Yayasan Pembina tersendiri bagi setiap Perguruan Tinggi, maka K.H. Abdullah Syafi'ie menyetujui dibentuknya yayasan baru sebagai Pembina UIA. Ketua Dewan Presidium, Dra. H. Tutty Alawiyah AS. selanjutnya mencari orang-orang sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh K.H. Abdullah Syafi'ie. Barulah pada tahun 1984 didirikan yayasan baru dengan nama Yayasan Perguruan Tinggi As-Syafi'iyah (YAPTA).
Baris 139:
* Pembantu Rektor II: Utomo Danunjaya
* Pembantu Rektor III: Jimly Asshiddiqie, SH
* Kepala Sekretaris: M. Amin Soebianto, SH
 
 
Periode RIP 1983 - 1988 telah berakhir. Prestasi dari periode ini antara lain memperoleh legalitas Status Terdaftar bagi lima Fakultas. Kemudian UIA telah memasuki jajaran dan pergaulan antar Perguruan Tinggi.Pada bulan Januari 1988, YAPTA mengangkat dan melantik Marsekal Madya TNI (Purn) H. Abdulrachim Alamsyah, sebagai Rektor UIA, untuk periode 1988 - 1993. Periode ini juga merupakan periode RIP II 1988/89 -1993/94.
Baris 169 ⟶ 168:
* Drs. H. Zainul Bahar Noor
* H. Abdul Rahman Saleh, SH. CN
* H. Soetjipto Wirosardjono, MSC. (ex officio)
 
Pada tanggal 12 April 1993 YAPTA melantik dan mengambil sumpah H. Soetjipto Wirosardjono, M.Sc. sebagai Rektor UIA dengan masa jabatan 1993-1997. Dan mulai tanggal 8 Agustus 1994 Ketua Yayasan Perguruan Tinggi As-Syafi'iyah telah menunjuk Dra. H. Tutty Alawiyah AS sebagai Ketua Harian YAPTA.
Baris 185 ⟶ 184:
* Direktur HRD-UIA: Dr. Ir. H. Adnan Djaelani, SE
* Direktur Pasca Sarjana: Prof. Dr. A. Satori Ismail, MA
 
* Dekan Fakultas Agama Islam (FAI): Dr. H. A. Ilyas Ismail, MA
* Wakil Dekan: Dra. Neneng Munajah, MA
Baris 191 ⟶ 189:
* Ketua Program Studi Perbankan Syariah: H. Mahfudz S.Sos.I., M.Si
* Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam: Drs. Abdul Kholis, M.Pd
 
* Dekan Fakultas Hukum (FH): H. Moh. Zakky, AS, SH, MH
* Wakil Dekan: Damrah Mamang, SH, MH
* Ketua Program Studi Ilmu Hukum: Syarif Fadilah, SH, MH
 
* Dekan Fakultas Ekonomi (FE): Drs. H. Markidi, MM
* Wakil Dekan: Chusnah, SE, MM