Septuaginta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
+refs
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: praktek → praktik
Baris 3:
[[Berkas:Codex vaticanus.jpg|thumb|200px|right|Fragmen sebuah Septuaginta: satu kolom teks ''[[uncial]]'' dari [[1 Esdras]] dalam ''[[Kodeks Vaticanus]]'' ({{circa}} 325–350 [[Masehi|M]]), yang menjadi dasar terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris dan edisi Yunani karya Sir Lancelot Charles Lee Brenton.]]
 
'''Septuaginta''' (kata [[bahasa Latin|Latin]] yang berarti "tujuh puluh") adalah sebuah terjemahan [[Alkitab Ibrani]] dan [[Deuterokanonika|beberapa teks terkait]] ke dalam [[bahasa Yunani Koine]]. Sebagai terjemahan Yunani yang utama dari [[Perjanjian Lama]], maka Septuaginta disebut juga '''Perjanjian Lama Yunani'''. Terjemahan ini dikutip berkali-kali dalam [[Perjanjian Baru]],<ref>{{en}} Nicole, Roger - [http://www.bible-researcher.com/nicole.html New Testament Use of the Old Testament] ''Revelation and the Bible'', ed. Carl. F.H. Henry (Grand Rapids: Baker, 1958), pp. 137-151.</ref><ref>{{en}} {{cite web|titlename=Bible Translations – The Septuagint|url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/3269-bible-translations|publisher=JewishEncyclopedia.com|accessdate=10 February 2012}}<"usageNT"/ref> terutama dalam [[surat-surat Paulus]],<ref name=paul-septuagint>{{en}} {{cite web|title=Paul, the Apostle of the Heathen|url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/11952-paul-of-tarsus|publisher=JewishEncyclopedia.com|accessdate=10 February 2012}}</ref> dan juga oleh para [[Bapa Apostolik]] serta [[Bapa Gereja#Bapa Yunani|Bapa Gereja Yunani]]. Judul ini ([[bahasa Yunani Kuno|Yunani]]: Ἡ μετάφρασις τῶν Ἑβδομήκοντα, "Terjemahan dari Ketujuh puluh") dan [[akronim]] angka Romawi '''LXX''' merujuk pada tujuh puluh cendekiawan Yahudi [[legenda]]ris yang menerjemahkan [[Taurat|Lima Kitab Musa]] pada [[abad ke-3 SM]].<ref name="JE-Septuagint">{{en}} {{cite web|title=Bible Translations&nbsp;– The Septuagint |url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/3269-bible-translations |publisher=JewishEncyclopedia.com|accessdate=29 October 2012}}</ref><ref name="TalmudOnLXX"/>
 
[[Surat Aristeas|Cerita tradisionalnya]] adalah [[Ptolemaios II Philadelphos]] merupakan orang yang mensponsori penerjemahan Taurat ([[Torah]], [[Pentateukh]], Lima Kitab Musa). Selanjutnya terjemahan Yunani tersebut beredar di kalangan [[Sejarah Yahudi di Mesir#Ptolemaik dan Romawi|Yahudi Aleksandria]] yang mana fasih berbahasa Yunani Koine tetapi tidak menguasai [[bahasa Ibrani]], sementara Yunani Koine sendiri merupakan ''[[lingua franca]]'' (bahasa pergaulan) di [[Aleksandria, Mesir]], dan [[Mediterania Timur]] pada saat itu.<ref>{{en}} [http://www.jewishencyclopedia.com/articles/7535-hellenism Jewish Encyclopedia: Hellenism: Range of Hellenic Influence]</ref>
Baris 10:
 
== Nama ==
Nama Septuaginta berasal dari frasa [[bahasa Latin|Latin]] ''versio septuaginta interpretum'', "terjemahan dari ketujuh puluh juru bahasa", Yunani: ἡ μετάφρασις τῶν ἑβδομήκοντα, ''hē metáphrasis tōn hebdomḗkonta'', "terjemahan dari ketujuh puluh".<ref name="Jobes and Silva"/> Namun terjemahan Yunani dari kitab-kitab Yahudi ini sudah disebut dengan istilah Latin "Septuaginta" sebelum zaman [[Santo|St.]] [[Agustinus dari Hippo]] (354–430 M). Angka Romawi LXX (tujuh puluh) biasa digunakan sebagai suatu singkatan dari Septuaginta, seperti halnya <math> \mathfrak{G} </math><ref>Misalnya pada ''[[Biblia Hebraica Stuttgartensia]]''</ref> atau '''G'''.
 
== Komposisi ==
Baris 22:
{{quote|Pada suatu waktu Raja Ptolelemaios mengumpulkan 72 Tetua. Ia menempatkan mereka dalam 72 bilik, masing-masing dalam satu bilik terpisah, tanpa mengungkapkan kepada mereka kenapa mereka dipanggil. Ia masuk ke dalam kamar setiap orang dan berkata: "Tuliskan bagiku [[Taurat|Torah]] dari [[Musa|Moshe]], gurumu". Allah menaruhnya dalam hati mereka masing-masing agar menerjemahkan secara identik seperti yang dilakukan semua yang lain.<ref name="TalmudOnLXX">{{en}} [[Megillah (Talmud)|Tractate Megillah]], pages 9a-9b. The Talmud identifies fifteen specific unusual translations made by the scholars, but only two of these translations are found in the extant LXX.</ref>}}
 
Filo dari Aleksandria, yang mana sangat bergantung pada Septuaginta,<ref name="jewishencyclopedia.com">{{en}} {{cite web|title=Bible Translations&nbsp;– The Septuagint|url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/3269-bible-translations|publisher=JewishEncyclopedia.com|accessdate=10 February 2012}}</ref> mengatakan bahwa sejumlah cendekiawan tersebut dipilih dengan cara memilih enam cendekiawan dari masing-masing kedua belas [[suku Israel]].
 
=== Sejarah ===
Baris 37:
 
=== Perdebatan mengenai kanonisitas ===
Seiring perkembangan karya penerjemahan, [[Kanon Alkitab|kanon]] dari Alkitab Yunani diperluas. Taurat ([[Pentateukh]] dalam bahasa Yunani) selalu dipertahankan keutamaannya sebagai dasar dari kanon tersebut; tetapi kumpulan tulisan nubuat atau kenabian, berdasarkan [[Nevi'im]] Yahudi, memiliki berbagai karya [[Ketuvim|hagiografikal]] yang dimasukkan ke dalamnya.
 
Selain itu, beberapa kitab yang lebih baru dimasukkan dalam Septuaginta: yang disebut ''[[anagignoskomena]]'' dalam bahasa Yunani, karena kitab-kitab tersebut tidak termasuk dalam [[Perkembangan kanon Alkitab Ibrani|kanon Yahudi]]. Di antara kitab-kitab tersebut misalnya [[Kitab Makabe]] dan [[Kitab Yesus bin Sirakh|Kebijaksanaan Yesus bin Sirakh]]. Versi Septuaginta dari beberapa kitab biblika, seperti [[Kitab Daniel]] dan [[Kitab Ester|Ester]], juga lebih panjang dari yang terdapat dalam [[Teks Masoret]].<ref>{{en}} Rick Grant Jones, ''Various Religious Topics,'' "[http://www.webcitation.org/query?url=http://www.geocities.com/Heartland/Pines/7224/Rick/Septuagint/sp_books.html&date=2009-10-25+07:45:33 Books of the Septuagint]", (Accessed 2006.9.5).</ref>
 
Tidak diketahui kapan [[Ketuvim]] ("tulisan-tulisan"), bagian akhir dari [[Tanakh|tiga bagian kanon Yahudi]], disusun; meskipun beberapa macam proses selektif seharusnya telah diterapkan karena Septuaginta tidak memasukkan dokumen-dokumen Yahudi terkenal lainnya seperti [[Kitab Henokh]], [[Kitab Yobel|Yobel]], atau tulisan lain yang tidak termasuk kanon Yahudi. (kitab-kitab ini sekarang digolongkan sebagai [[Pseudopigrafa]])
 
Sejak [[Abad Kuno Akhir]], pernah dikaitkan dengan [[Konsili Yamnia]], kaum [[Yudaisme Rabinik]] arus utama menolak Septuaginta sebagai teks kitab suci Yahudi yang valid karena beberapa alasan. Alasan pertama, mereka memastikan adanya beberapa kesalahan penerjemahan.<ref>{{en}} {{cite web|titlename=Bible Translations&nbsp;– The Septuagint|url=http://www."jewishencyclopedia.com"/articles/3269-bible-translations|publisher=JewishEncyclopedia.com|accessdate=10 February 2012}}</ref> Alasan kedua, teks-teks sumber berbahasa Ibrani yang digunakan Septuaginta dalam beberapa kasus (terutama Kitab Daniel) berbeda dengan tradisi [[Teks Masoret|Masoretik]] teks-teks Ibrani, yang mana disahkan kanonisitasnya oleh para [[rabi]] Yahudi. Alasan ketiga, para rabi ingin membedakan tradisi mereka dengan tradisi Kekristenan yang baru saja terbentuk.<ref name="usageNT"/><ref name="ndq">{{de}} Verband der Deutschen Juden (Hrsg.), neu hrsg. von Walter Homolka, Walter Jacob, Tovia Ben Chorin: Die Lehren des Judentums nach den Quellen; München, Knesebeck, 1999, Bd.3, S. 43ff</ref><ref>{{en}} {{cite web|title=Bible Translations – The Septuagint|url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/3269-bible-translations|publisher=JewishEncyclopedia.com|accessdate=10 February 2012}}</ref> Kemudian para rabi tersebut mengklaim bahasa Ibrani sebagai suatu otoritas [[ilahi]], berbeda dengan bahasa Yunani atau [[Aramaik]] —kendati bahasa-bahasa ini merupakan bahasa sehari-hari kaum Yahudi selama periode tersebut. Namun, pada akhirnya, Aramaik juga diberi status sebagai bahasa suci, setara dengan bahasa Ibrani).<ref name="OnlyFragments">{{en}} Mishnah Sotah (7:2–4 and 8:1), among many others, discusses the sacredness of Hebrew, as opposed to Aramaic or Greek. This is comparable to the authority claimed for the original Arabic Koran according to Islamic teaching.</ref> Sebagai akibat dari doktrin ini, berbagai terjemahan dari [[Torah]] ke dalam bahasa Yunani Koine oleh para rabi Yahudi hanya terlestarikan berupa framen-fragmen langka saja pada masa kini.
 
Seiring berjalannya waktu, LXX menjadi identik dengan "Perjanjian Lama Yunani", yakni kanon dari tulisan-tulisan Kristen yang memasukkan semua kitab dari kanon Yahudi beserta teks-teks tambahan. [[Gereja Ortodoks Timur]] dan [[Katolik Roma]] memasukkan sebagian besar kitab-kitab yang termasuk dalam Septuaginta ke dalam kanon mereka; namun gereja-gereja [[Protestan]] pada umumnya tidak memasukkannya. Setelah [[Reformasi Protestan]], banyak Alkitab Protestan mulai mengikuti kanon Yahudi dan tidak memasukkan teks-teks tambahan tersebut, yang kemudian disebut "[[Apokrifa Alkitab|Apokrifa]]" (awalnya berarti "tersembunyi", namun menjadi disamakan artinya dengan "yang keabsahannya dipertanyakan"). Apokrifa tersebut disertakan dengan suatu judul tersendiri dalam [[Alkitab Versi Raja James]], yang merupakan dasar bagi [[Revised Standard Version]].<ref>{{en}} {{cite web|url=http://ccat.sas.upenn.edu/nets/edition/ |title=NETS: Electronic Edition |publisher=Ccat.sas.upenn.edu |date=2011-02-11 |accessdate=13 August 2012}}</ref>
Baris 67:
{{lihat pula|Perkembangan kanon Alkitab Ibrani}}
 
Kaum Yahudi pra-Kristen, [[Filo]] dan [[Yosefus]] menanggap Septuaginta berada pada kedudukan yang sama dengan teks Ibrani.<ref name="Dines"/><ref>{{en}} Alexander Zvielli, Jerusalem Post, June 2009, pp. 37</ref> Naskah-naskah Septuaginta ditemukan di antara [[Naskah Laut Mati|Gulungan Naskah Qumran]] di [[Laut Mati]], dan dianggap telah digunakan di kalangan orang-orang Yahudi pada masa itu.
 
Mulai sejak abad ke-2 M, beberapa faktor telah menyebabkan kebanyakan orang Yahudi meninggalkan penggunaan LXX. Umat Kristen awal yang bukan Yahudi menggunakan LXX karena merupakan satu-satunya Alkitab versi Yunani pada masa itu, dan sebagian besar (atau semuanya) dari mereka tidak dapat dapat membaca bahasa Ibrani. Asosiasi LXX dengan suatu agama saingan mungkin membuatnya dicurigai dalam pandangan para cendekiawan Yahudi dan orang-orang Yahudi dari generasi yang lebih baru.<ref name="Würthwein"/> Sebaliknya, kaum Yahudi menggunakan naskah-naskah [[Targum]] yang belakangan disusun oleh [[kaum Masoret]]; dan juga terjemahan-terjemahan Aramaik otoritatif, seperti karya-karya [[Targum Onkelos|Onkelos]] dan [[Targum Jonathan|Rabi Yonatan ben Uziel]].<ref>{{en}} Natalio Fernández Marcos, ''The Septuagint in Context: Introduction to the Greek Bible,'' Leiden: Brill, 2000.</ref>
Baris 76:
{{lihat pula|Perkembangan kanon Perjanjian Lama}}
 
[[Gereja perdana|Gereja Kristen Awal]] menggunakan teks-teks Yunani,<ref name=lxxshift>"Terjemahan ini, yang kadang tidak mengikuti penggunaan lazim bahasa Ibrani, jelas dibuat dari suatu naskah sumber yang berbeda jauh di sejumlah bagian dengan naskah yang menjadi sumber [[Teks Masoret]] dari golongan Masorah (..) Namun, dua hal membuat Septuaginta lambat laun tidak disukai oleh orang Yahudi. Perbedaannya dengan naskah yang diterima (kemudian disebut [[Teks Masoret]]) terlalu nyata; dan karenanya tidak dapat menjadi dasar diskusi teologi atau tafsiran homiletik (khotbah). Kesangsian ini diperkuat dengan fakta bahwa terjemahan ini diterima sebagai Tulisan Suci oleh kepercayaan baru yaitu [[Kekristenan]] (..) Sejalan dengan waktu terjemahan ini menjadi kanon (diakui resmi sebagai) Alkitab Yunani (..) Terjamahan ini menjadi bagian dari [[Alkitab]] di [[Gereja]] Kristen." {{en}} {{cite web|title=Bible Translations – The Septuagint|url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/3269-bible-translations|publisher=JewishEncyclopedia.com|accessdate=10 February 2012}}</ref> karena bahasa Yunani merupakan suatu ''[[lingua franca]]'' (bahasa sehari-hari) dalam Kekaisaran Romawi pada saat tersebut, dan bahasa dari Gereja Yunani-Romawi ([[Aramaik]] merupakan bahasa dari [[Kekristenan Suriah]], yang mana menggunakan [[Targum|Targumim]]im).
 
Hubungan antara penggunaan Perjanjian Lama pada zaman para rasul, misalnya, Septuaginta dan teks-teks Ibrani yang sekarang telah hilang (meskipun dalam tingkatan dan bentuk tertentu dilanjutakan dalam tradisi Masoretik) adalah hal yang rumit. Tampaknya Septuaginta menjadi satu sumber utama bagi [[Keduabelas Rasul|para Rasul]], walaupun bukan satu-satunya. St [[Hieronimus]] menyajikan [[Matius 2]]:15 dan 2:23, [[Yohanes 19]]:37, [[Yohanes 7]]:38, [[1 Korintus 2]]:9<ref name="Jerome">St. Jerome, ''Apology Book II''.</ref> sebagai contoh-contoh ayat yang tidak ditemukan dalam Septuaginta, namun terdapat dalam teks-teks Ibrani. Matius 2:23 juga tidak terdapat dalam tradisi Masoretik saat ini, kendati St. Hieronimus menganggapnya terdapat dalam [[Yesaya 11]]:1. Para penulis Perjanjian Baru, ketika mengutip kitab-kitab suci Yahudi, atau ketika menyebut [[Yesus]] melakukannya, dengan bebas menggunakan terjemahan Yunani, sehingga mengisyaratkan bahwa Yesus, para Rasul-Nya, dan pengikut-pengikut mereka menganggapnya dapat diandalkan.<ref name=usageNT>{{en}} {{cite web|title=Bible Translations – The Septuagint|url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/3269-bible-translations|publisher=JewishEncyclopedia.com|accessdate=10 February 2012}}</ref><ref name=paul-septuagint /><ref name="Swete">{{en}} H. B. Swete, ''An Introduction to the Old Testament in Greek,'' revised by R.R. Ottley, 1914; reprint, Peabody, Mass.: Hendrickson, 1989.</ref><ref name=usageNT>{{en}} {{cite web|title=Bible Translations – The Septuagint|url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/3269-bible-translations|publisher=JewishEncyclopedia.com|accessdate=10 February 2012}}</ref>
 
Dalam [[Gereja perdana]], anggapan bahwa Septuaginta diterjemahkan oleh orang-orang Yahudi sebelum zaman [[Kristus]], dan bahwa di beberapa tempat tertentu Septuaginta lebih memberikan suatu penafsiran [[kristologi]]s daripada teks-teks Ibrani abad ke-2, digunakan sebagai bukti bahwa orang-orang Yahudi telah mengubah teks Ibrani dengan suatu cara tertentu sehingga membuatnya kurang kristologis. Sebagai contoh, tulisan St. [[Ireneus]] tentang [[Yesaya 7:14]]: Septuaginta dengan jelas menuliskan bahwa seorang ''perawan'' ({{lang-gr|παρθένος}}) yang akan mengandung.<ref name="Paulkovich">{{en}} {{Citation|title=No Meek Messiah|author= Paulkovich, Michael| year=2012|publisher=Spillix Publishing|ISBN=0988216116| page=24}}</ref> Sedangkan teks Ibraninya, menurut Ireneus, pada waktu itu ditafsirkan oleh [[Theodotion]] dan [[Akwila dari Sinope|Akwila]] (keduanya adalah [[proselit]] dari agama Yahudi) sebagai seorang ''perempuan muda'' yang akan mengandung. Menurut Ireneus, kaum [[Ebionit]] menggunakan hal ini untuk mengklaim bahwa [[Santo Yusuf|Yusuf]] adalah ayah biologis Yesus. Dari sudut pandangnya hal tersebut murni [[ajaran sesat]], difasilitasi oleh perubahan-perubahan anti Kristen (di kemudian hari) terhadap kitab suci dalam bahasa Ibrani, sebagaimana terlihat pada bukti yang termuat dalam Septuaginta yang lebih dahulu ada, sebelum adanya Kekristenan.<ref name="Irenaeus">Irenaeus, ''Against Herecies Book III''.</ref>
Baris 135:
| style="text-indent:1em"|{{lang|grc|Ἰουδίθ}} || Ioudith || Judith || [[Kitab Yudit]]
|-
| style="text-indent:1em"|{{lang|grc|Ἐσθήρ}} || Esther || Esther with additions || [[Kitab Ester]] dengan [[Kitab_EsterKitab Ester#Tambahan-tambahan_pada_Kitab_Estertambahan pada Kitab Ester|tambahan]]
|-
| style="text-indent:1em"|{{lang|grc|Μακκαβαίων Αʹ}} || I Maccabees (I Makkabees) || 1 Maccabees || [[Kitab 1 Makabe]]
Baris 225:
{{utama|Naskah Septuaginta}}
 
Naskah-naskah tertua LXX antara lain fragmen-fragmen Imamat dan Ulangan (Rahlfs nos. 801, 819, dan 957) dari abad ke-2 SM; dan fragmen-fragmen Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, dan Nabi-nabi Kecil (Alfred Rahlfs nos. 802, 803, 805, 848, 942, dan 943) dari abad ke-1 SM. Naskah-naskah LXX yang relatif lengkap antara lain [[Kodeks Vaticanus]] dari abad ke-4 M dan [[Kodeks Alexandrinus]] dari abad ke-5 M. Semuanya ini merupakan naskah-naskah tertua yang hampir lengkap dari Perjanjian Lama dalam berbagai bahasa dan masih terlestarikan; teks-teks Ibrani tertua yang lengkap, dan masih ada hingga saat ini, berasal dari sekitar 600 tahun kemudian, dari paruh pertama abad ke-10.<ref name="Würthwein"/><ref>Disebabkan oleh praktekpraktik menguburkan gulungan-gulungan Taurat yang dibatalkan penggunaannya karena usia, umumnya setelah 300-400 tahun.</ref> [[Kodeks Sinaiticus]] dari abad ke-4 juga terlestarikan sebagian, dan masih mengandung banyak teks Perjanjian Lama.<ref>Würthwein, op. cit., pp. 73 & 198.</ref> Walaupun ada berbagai perbedaan antara ketiga kodeks ini, konsensus keilmuan masa kini menganggap bahwa satu LXX — yaitu terjemahan asli pra-Kristen — menjadi dasar atas ketiganya. Beragam turunan dan revisi dari kalangan Yahudi, serta kalangan Kristen di kemudian hari, berperan atas perbedaan-perbedaan dari semua kodeks tersebut.<ref name="Dines"/>
 
== Lihat pula ==
Baris 232:
* [[Tanakh]]
* [[Vulgata]]
* [[Yudaisme Hellenistik]]
 
== Referensi ==